Vegetasi Perencanaan Penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis de Blainville) dengan Sistem Farming Studi Kasus di Penangkaran Rusa Kampus IPB Darmaga

42 Keadaan Biologis Lokasi Penangkaran Berdasarkan hasil pengamatan dilapang, diperoleh data kondisi biologis lokasi adalah sebagai berikut :

1. Vegetasi

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, lokasi penangkaran rusa yang ada di Kampus IPB Darmaga berasal dari kawasan kebun karet Havea brasilliensis dan kelapa sawit Elaeis guineensis. Tetapi karena pengelolaan yang kurang baik, maka saat ini sebagian dari lokasi, yaitu ± 30 dari total lokasi penangkaran ± 1,28 ha kondisinya menjadi semak belukar dengan vegetasi yang cukup beragam, baik pada tingkat tumbuhan bawahsemai, pancang, tiang maupun pohon. Selain vegetasi semak belukar, sebagian dari lokasi penangkaran ditanami dengan tanaman berkasiat obat, yaitu mahkota dewa Phaleria marcocarpa, tanaman pangan dan tanaman industri, yaitu sengonjeunjing Paraserianthes falcataria dan sengon buto Enterolubium cyclocarpum. Berdasarkan hasil analisis vegetasi yang dilakukan di lapangan, ditemukan 65 spesies tumbuhan. Dari 65 spesies tumbuhan yang ditemukan di lokasi penangkaran diketahui 42 spesies merupakan sumber pakan rusa, 22 spesies dapat berfungsi sebagai pelindungshelter. Pada tingkat semai dan tumbuhan bawah tiga spesies yang memiliki Nilai Indek Penting INP adalah jampang piit Pannicum sp.dengan INP = 17,64, jukut karukun Eragrostis amabilis dengan INP = 10,67 dan jukut bau Hyptis rhamboides dengan INP = 9,28. Sedangkan pada tingkat pancang tiga spesies yang memiliki INP tertinggi adalah bambu Gigantochoa apus, yaitu 29,64, puspa Schima wallichii dengan INP = 20,71 dan pinus Pinus merkusii dengan INP = 14,76. begitu juga pada tingkat tiang, tiga spesies yang memiliki INP tertinggi adalah bambu Gigantochoa apus, yaitu 52,76, puspa Schima wallichii dengan INP = 29,89 dan pinus Pinus merkusii dengan INP = 28,12. Sedangkan pada tingkat pohon spesies yang memiliki INP tertinggi adalah pinus Pinus merkusii dengan INP = 80,07, sengon buto Enterolubium cyclocarpum dengan INP = 77,47, dan kelapa sawit Elaeis guineensis dengan INP = 77,01. 43 Untuk pengelolaan usaha penangkaran rusa yang intensif, penutupan tajuk vegetasi di unit-unit penangkaran, areal pembesaran, areal adaptasi dan padang penggembalaan diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pengawasan dan kegiatan pengelolaan yang lain tetapi tidak menghambat pertumbuhan populasi rusa itu sendiri. Penanaman tanaman yang berfungsi sebagai pelindung perlu dilakukan, terutama di areal penggembalaan. Untuk keperluan tersebut, spesies tumbuan yang sudah ada di lokasi penangkaran dapat digunakan banyak tersedia diantaranya adalah sengon Paraserianthes falcataria, puspa Schima wallichii dan sengon buto Enterolubium cyclocarpum. Secara rinci daftar jenis-jenis tumbuhan hasil analisis vegetasi yang dilakukan di dalam lokasi penangkaran dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Satwaliar