commit to user
39
Melalui ini diharapkan ada perubahan yang cukup mendasar, baik pada segi pengertian Koperasi maupun pada
berbagai aspek teknis pengelolaan.
E. Kesehatan koperasi
Dalam mencapai tujuannya, koperasi memiliki visi dan misi. Visi adalah apa yang kita harapkan untuk diwujudkan, sedangkan misi
merupakan uraian harapan dan langkah untuk mewujudkan apa yang diinginkan di masa depan. Visi koperasi jasa keuangan mikro secara
umum dapat digambarkan sebagai “terwujudnya koperasi yang tangguh dan mandiri serta berdaya saing tinggi dan berperan dalam bidang
produksi serta mampu meraih peluang pasar”. Dari visi ini untuk masa yang akan datang diharapkan sebagai penyangga dalam sistem
perekonomian nasional. Dengan kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi, pemerataan, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan
kesempatan kerja peningkatan pendapatan Pemberdayaan seperti itu mencakup beberapa upaya pokok,seperti
peningkatan taraf pendidikan dan derajat kesehatan serta pengembangan akses terdapat sumber-sumber bagi kemajuan ekonomi modal, teknologi,
informasi, lapangan kerja dan pasar. Pemberdayaan itu secara teknis meliputi penguatan dan pembaharuan institusi-institusi sosial dan
pengintregasinya ke dalam kegiatan pembangunan secara menyeluruh. Selain itu juga dilakukan penguatan potensi atau daya kekuatan yang telah
dimiliki oleh masyarakat empowering. Perkuatan ini memerlukan
commit to user
40
langkah-langkah yang nyata, antara lain berkaitan dengan penyediaan berbagai masukan inputs serta pembukaan akses ke dalam berbagai
peluang opportunities. Dalam melaksanakan peran dan merealisasikan potensinya yang
besar tersebut koperasi masih banyak dihambatkan pada berbagai masalah contonya iklim usaha, persaingan tidak sehat, SDM, dll. Maka
dari itu koperasi memiliki standar kesehatan yang menyatakan bahwa usaha koperasi di suatu instansi tersebut layak dikatakan sebagai koperasi
yang sehat atau tidak sehat. Ruang lingkup penilaian kesehatan KSP dan USP terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia No.20PerM.KUKMXI2008 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan
pinjam koperasi yang menyatakan bahwa ruang lingkup penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi meliputi penilaian terhadap beberapa
aspek sebagai berikut: a. Permodalan;
b. Kualitas aktiva produktif; c. Manajemen;
d. Efisiensi; e. Likuiditas;
f. Kemandirian dan pertumbuhan; g. Jatidiri koperasi.
commit to user
41
No. Aspek
yang dinilai
Komponen Bobot
penilaian
1 Permodalan
15
a. Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Asset
b. Rasio Modal Sendiri terhadap
Pinjaman diberikan yang berisiko
c. Rasio
Kecukupan Modal
Sendiri 6
6
3
2 Kualitas
Aktiva Produktif
25
commit to user
42
a. Rasio Volume Pinjaman pada
anggota terhadap volume pinjaman diberikan
b. Rasio
Risiko Pinjaman
Bermasalah Terhadap
Volume Pinjaman
c. Rasio
Cadangan Risiko
Terhadap Pinjaman Bermasalah
d. BMPP terhadap calon anggota,
koperasi lain
dan anggotanya
terhadap volume pinjaman 10
5
5
5
commit to user
43
3 Manajemen
15
a. Manajemen Umum
b. Kelembagaan
c. Manajemen permodalan
d. Manajemen Aktiva
e. Manajemen Likuiditas.
3 3
3 3
3 4
Efisiensi 10
a. Rasio
biaya operasional
pelayanan terhadap partisipasi bruto
b. Rasio aktiva tetap terhadap total
aset
c. Rasio efisiensi pelayanan
4
4
2
5 Liquiditas
15
a. Rasio Kas
10
commit to user
44
b. Rasio
volume pinjaman
terhadap dana yang diterima 5
6 Kemandirian
dan Pertumbuhan
10
a. Rentabilitas aset
b. Rentabilitas Modal Sendiri
c. Kemandirian Operasional Pelayanan
4
3
3
7 Jatidiri
Koperasi
10
a. Rasio partisipasi bruto
7
commit to user
45
b. Rasio promosi ekonomi anggota
PEA 3
JUMLAH 100
Tabel 2.2 Aspek Penilaian Terhadap Kesehatan Koperasi
F. Pinjaman bermasalah