Tentang Koperasi LANDASAN TEORI

commit to user 12 mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang menderita dikarenakan terjerat hutang dengan rentenir.

C. Tentang Koperasi

1. Lambang koperasi Indonesia Gambar 2.1 Lambang koperasi Indonesia Keterangan: a Rantai melambangkan persatuan dan persahabatan yang kokoh. b Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. commit to user 13 c Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi. d Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. e Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi. f Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar. g Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia. h Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia. 2. Anggota koperasi Ada 2 anggota koperasi, yaitu: a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas. Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan PSAK No. 27 Revisi 1998, disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. commit to user 14 Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Wikipedia dalam Sito, Arifin. Tamba, Halomoan Koprasi teori dan peraktek. 3. Tujuan koperasi Dalam bab II pasal 3 UU RI No.251992 dikatakan bahwa : “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakta pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945”. Dari bunyi pasal 3 di atas dijelaskan bahwa tujuan koperasi hendak memajukan kesejahteraan anggotanya terlebih dahulu. commit to user 15 Kemudian apabila koperasi tersebut mempunyai kelebihan kemampuan, maka usaha tersebut diperluas ke masyarakat sekitarnya. Karena anggota juga merupakan bagian dari masyarakat, maka dengan ini koperasi juga berperan untuk meningkatkan taraf hidup masyrakat. 4. Koperasi Berlandaskan Hukum Koperasi berbentuk badan hukum sesuai dengan Undang- Undang No.12 tahun 1967 ialah : “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha perseorangan, persekutuan, dsb. serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus. Secara umum, Variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan growth koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jeniskelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif. Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan commit to user 16 pangsa share koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi cooperative effect terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan usaha. 5. Fungsi dan Peran Koperasi Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut: a Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya. d Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. commit to user 17 e Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa. 6. Prinsip Koperasi Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu: a Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b Pengelolaan dilakukan secara demokratis. c Pembagian Sisa Hasil Usaha SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota andil anggota tersebut dalam koperasi. d Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. e Kemandirian. f Pendidikan perkoprasian. g Kerjasama antar koperasi. 7. Bentuk dan Jenis Koperasi a. Bentuk koperasi Dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder. i. Koperasi primer merupakan koperasi yang anggota- anggotanya terdiri dari orang-orang. commit to user 18 ii. Koperasi sekunder merupakan koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi. Koperasi sekunder tidak hanya oleh koperasi- koperasi yang sejenis tetapi juga koperasi yang berlainan jenis, karena terdapat kepentingan aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang sama. b. Jenis-jenis koperasi Dalam pasal 16 Undang-undang No.25 tahun 1992 disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. berdasarkan kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan akan ditetapkan fungsi-fungsi koperasi secara tepat sesuai dengan keinginan anggota. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut 2 kategori: I. Menurut status keanggotaannya a. Koperasi produsen Yaitu koperasi yang anggotanya para produsen barangjasa dan memiliki rumah tangga usaha. b. Koperasi konsumen Yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barangjasa yang ditawarkan oleh para pemasok di pasar. commit to user 19 II. Menurut fungsi koperasi i. Koperasi pembeliankonsumsi Yaitu koperasi yang menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khususnya dan masyarakat pada umumnya. ii. Koperasi pemasaran Yaitu koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen di pasar. iii. Koperasi produksi Yaitu koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawaikaryawan. iv. Koperasi jasa Yaitu koperasi yang menyelenggarakan pelayananjasa-jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya, misalnya jasa simpan pinjam, auditing, asuransi, dan sebagainya. commit to user 20 8. Sumber modal koperasi Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut: a Simpanan pokok Simpanan pokok adalah sejumah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota. b Simpanan wajib Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. c Simpanan khususlain-lain Misalnya adalah simpanan sukarela simpanan yang dapat diambil kapan saja, simpanan Qurban, dan deposito berjangka. commit to user 21 d Dana cadangan Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha, yang dimaksud untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. e Hibah Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibahpemberian dan tidak mengikat. Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut: i. Anggota dan calon anggota ii. Koperasi lainnya danatau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi iii. Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku iv. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku v. Sumber lain yang sah. commit to user 22 9. Mekanisme Pendirian Koperasi Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ketua, sekertaris, dan bendahara. Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran. dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar. 10. Pengurus koperasi Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota. Dalam hal dapatlah diterima pengecualian itu dimana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus koperasi. commit to user 23 11. Struktur Organisasi Koperasi Struktur organisasi koperasi tidak mencakup segi intern koperasi , tetapi juga mencakup segi eksternnya. Sebagai sebuah organisasibadan usaha, maka kedua segi tersebut harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Yang dimaksud dengan segi intern adalah struktur organisasi koperasi yang mencakup unsur-unsur kelengkapan yang ada di dalam organisasi koperasi tersebut. Sedangkan yang dimaksud segi ekstern adalah hubungan serta kedudukan koperasi terhadap organisasi koperasi lainnya, baik dengan koperasi yang sama tingkatnya maupun dengan koperasi yang lebih tinggi. 1 Struktur intern organisasi koperasi a Unsur-unsur alat kelengkapan organisasi koperasi I. Rapat anggota koperasi Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas. commit to user 24 II. Pengurus koperasi Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota. III. Pengawas Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. b Unsur-unsur pelaksanaan teknis, yaitu manajer dan karyawan koperasi lainnya. c Unsur penasihat, jika diperlukan oleh koperasi. commit to user 25 Pengurus koperasi memiliki wewenang untuk mengangkat sejumlah karyawan sebagai pelaksana teknis pengelolaan koperasi sehari-hari. Dengan dipekerjakannya sejumlah karyawan, berarti terjadi pendelegasian wewenang dari pengurus ke karyawan koperasi. Namun karena status karyawan koperasi hanya sebagai pembantu pengurus, maka pengangkatan karyawan tidak menghilangkan tanggung jawab pengurus koperasi terhadap Rapat Anggota Koperasi. Pada prinsipnya pengurus koperasi tetap bertaggung jawab dengan Rapat Anggota Koperasi dan karyawan tersebut bertanggung jawab secara langsung kepada pengurus. Apabila suatu koperasi telah berkembang cukup besar, maka dibutuhkan suatu Dewan Penasihat untuk memberikan pertimbangan di dalam pemecahan suatu masalah yang cenderung lebih kompleks. Degan adanya Dewan Penasihat, maka tugas yang harus ditanggung oleh pengurus koperasi secara umum akan menjadi lebih ringan. Hal tersebut dikarenakan fungsi Dewan Penasihat yang akan memberikan saran-saran atau rekomendasi yang diperlukan dalam pemecahan suatu masalah sehingga pengurus bisa memusatkan perhatiannya terhadap masalah-masalah manajerial dan organisasi. Sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, anggota Dewan Penasihat harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai commit to user 26 latar belakang pendidikan yang memadai, mempunyai di bidang tertentu serta mempunyai wawasan di bidang manajerial. Dengan kata lain, anggota Dewan Penasihat harus dapat diandalkan untuk membantu memberikan pertimbangan dan rekomendasi atas seluruh permasalahan yang dihadapi oleh pengurus koperasi. 2 Struktur ekstern organisasi koperasi Struktur ekstern didasarkan pada tinjauan mengenai hubungan antara suatu koperasi dengan koperasi yang sejenis, hubungan dengan koperasi yang lebih tinggi dan hubungan antara koperasi dengan induk gerakan koperasi yang ada di Indonesia. Beberapa koperasi pusat dapat mengadakan penggabungan dengan beberapa koperasi pusat lainnya dalam lingkungan yang lebih luas sehingga terbentuk suatu Gabungan Pusat Koperasi. Dengan demikian struktur ekstern organisasi koperasi menunjukkan kedudukan koperasi terhadap koperasi lainnya dalam upaya memperluas jaringan koperasi, baik dengan koperasi lainnya di wilayah tetentu maupun dalam lingkup nasional.

D. Perkembangan Koperasi di Indonesia