Pinjaman bermasalah LANDASAN TEORI

commit to user 45 b. Rasio promosi ekonomi anggota PEA 3 JUMLAH 100 Tabel 2.2 Aspek Penilaian Terhadap Kesehatan Koperasi

F. Pinjaman bermasalah

1. Pengertian pinjamankredit. Pinjaman adalah sebutan yang dipakai dalam koperasi, dalam dunia keuangan lainnya biasa disebut dengan “kredit”. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan atau dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar pihak bankkoperasi dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah imbalan berupa bunga atau pembagian hasil keuntungan. Kredit berasal dari bahasa latin credere, yang commit to user 46 artinya percaya, to believe, to trust. Tujuan dari pemberian kredit adalah aman , terarah dan menghasilkan. Karakteristik kredit adalah asset bankkoperasi yang pengelolaannya dikuasai kepada pihak lain debitur. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara ban dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. 2. Unsur-unsur perkreditan. Dalam kredit terdapat unsur-unsur yang menjadikannya kepercayaan dari kreditur kepada debitur, bila rasa percaya sudah muncul dan ketentuan-ketentuan yang ada sekaligus waktu telah disepakati oleh kedua belah pihak, maka dapat disimpulkan bahwa kredit memiliki beberapa unsur, yaitu: a. Kepercayaan Yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. b. Waktu Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur waktu ini terkandung commit to user 47 pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Deegre of risk Yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima dikemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat resikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. timbulnya unsur risiko terdapat disini. Adanya unsur risiko inilah maka timbullah jaminan dalam pemberian kredit. d. Prestasi atau objek kredit Tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan pada uang maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan. 3. Penggolongan pinjaman bermasalah commit to user 48 Kegiatan penyaluran pinjaman merupakan proses pembentukan asset koperasi. Pinjaman merupakan risk asset bagi koperasi karena asset koperasi itu dikuasai oleh pihak luar koperasi yaitu para nasabah. Setiap koperasi menginginkan dan berusaha keras agar kualitas risk asset ini selalu sehat dalam arti produktif dan collectable. Namun pinjaman yang diberikan kepada para nasabah selalu ada resiko berupa pinjaman bermasalah atau dapat digolongkan sebagai pinjaman macet. Berikut ini adalah penggolongan dari pinjaman bermasalah, antara lain: a. Pinjaman Kurang lancar Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria dibawah ini: i. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran: 1 Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut a tunggakan melampaui 1 satu bulan dan belum melampaui 2 dua bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian danatau mingguan; atau b melampaui 3 tiga bulan dan belum melampaui 6 enam bulan bagi pinjaman commit to user 49 yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2 dua bulan atau 3 tiga bulan; atau c melampaui 6 enam bulan tetapi belum melampaui 12 dua belas bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 bulan atau lebih; atau 2 Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut: a. tunggakan melampaui 1 satu bulan tetapi belum melampaui 3 tiga bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1 satu bulan; atau b. melampaui 3 tiga bulan, tetapi belum melampaui 6 enam bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 satu bulan. ii. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu : 1 Pinjaman belum jatuh tempo Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 tiga bulan tetapi belum melampaui 6 enam bulan 2 Pinjaman telah jatuh tempo Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 tiga bulan. b. Pinjaman yang diragukan commit to user 50 Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa: i. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-kurangnya 75 dari hutang peminjam termasuk bunganya; atau ii. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai sekurang-kurangnya 100 dari hutang peminjam termasuk bunganya. c. Pinjaman macet Pinjaman digolongkan macet apabila: i. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau ii. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 dua belas bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan. iii. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada perusahaan asuransi pinjaman. 4. Faktor penyebab pinjaman bermasalah a. Faktor intern commit to user 51 Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri perusahaan sendiri. Yang termasuk dalam faktor intern penyebab terjadinya pinjaman bermasalah adalah :. 1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia berpengaruh besar pada kemajuan sebuah koperasi. Segala keputusan dan kebijaksanaan yang dihasilkan dari seluruh orang yang berwenang menjadi dasar dari pertumbuhan koperasi. Apabila orang-orang dalam koperasi tidak berdedikasi pada pekerjaan, maka sangat sulit bagi koperasi tersebut untuk maju. Apalagi dalam menangani nasabah dalam bidang perkreditan. Semua karyawan harus menguasai dan pandai dalam menangani segala permasalahan yang ada di dalamnya. Semakin berkualitas para karyawan, maka semakin berkualitas pula koperasi yang dipimpinnya. 2 Operasional Operasional merupakan Operasional dalam instansi keuangan penting bagi kelancaran segala proses yang didalamnya. Jika operasional terhambat maka segala kinerja koperasi akan terganggu, begitu pula sebaliknya bila operasional lancaar maka kinerja koperasi akan berjalan lancar. commit to user 52 3 Teknologi Teknologi yang digunakan berpengaruh pada kinerja koperasi. Semakin canggih teknologi yang digunakan koperasi maka semakin efektif dan efisien beban karyawan. Kondisi ini memberikan penilaian yang baik dari nasabah. b. Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luar koperasi dari debitur. Faktor-faktor tersebut adalah: 1 Kondisi bisnis Kondisi bisnis yang dialami oleh nasabah menjadi patokan kelancaran pembayaran pinjaman. Sebab pinjaman yang diberikan sebagian besar digunakan debitur untuk mengembangkan usahanya. Jadi jika usahanya bermasalah maka kemungkinan besar pinjamannya ada masalah pula. 2 Regulasi Regulasi adalah mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Regulasi dari pemerintah dalam menetapkan aturan- aturan mengenai Koperasi juga berpengaruh pada koperasi itu sendiri dan nasabah. commit to user 53 5. Teori standar penanganan kredit bermasalah. Teori standar penanganan kredit bermasalah bermasalah antar lain rescheduling, reconditioning, restructuring, pengambilalihan agunan, write offpemutihan. a. Rescheduling Kebijaksanaan ini berkaitan dengan jangka waktu kredit sehingga keringanan yang dapat diberikan adalah: 1. Memperpanjang jangka waktu kredit. 2. Memperpanjang jarak waktu angsuran, misal semula angsuran ditetapkan setiap 3 bulan, kemudian menjadi 6 bulan. 3. Penurunan jumlah untuk setiap angsuran yang mengakibatkan peranjangan jangka waktu kredit. b. Reconditioning Dalam reconditioning bantuan yang diberikan adalah berupa keringanan atau perubahan persyaratan kredit, antara lain: 1. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan utang pokok sehingga nasabah untuk waktu tertentu tidak perlu membayar bunga, tetapi nanti uang pokoknya dapat melebihi plafon yang disetujui. Ini berarti bahwa fasilitas kredit perlu ditingkatkan. Disamping itu, atas bunga tersebut dihitung bunga bunga majemuk yang commit to user 54 pada dasarnya akan lebih memberatkan nasabah. Cara ini ditempuh dalam hal prospek usaha nasabah baik. 2. Penundaan pembayaran bunga , yaitu bunga tetap dihitung, tetapi penagihan atau pembebanannya kepada nasabah tidak dilaksanakan sampai nasabah mempunyai kesanggupan. Atas bunga yang terutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak menambah plafon kredit. 3. Penurunan suku bunga, yaitu dalam hal nasabah dinilai masih mampu membayar bunga pada waktunya, tetapi suku bunga yang dikenakan terlalu terlalu tinggi untuk tingkat aktivitas dan hasil usaha pada waktu itu. Cara ini ditempuh jika hasil operasi nasabah memang menunjukkan surpluslaba dan liquiditas memungkinkan untuk memnayar bunga. 4. Pembebasan bunga, yaitu dalam hal nasabah memang dinilai tidak sanggup membayar bunga karena usaha nasabah hanya mencapai tingkat kembali pokok break even. Pembebasan bunga ini dapat untuk dementara, selamanya ataupun seluruh utang bunga. 5. Perkonvensian kredit jangka pendek menjadi kredit jangka panjang dengan syarat yang lebih ringan. c. Restructuring Jika kesulitan usaha nasabah disebabkan oleh faktor modal, maka penyelamatannya adalah dengan meninjau commit to user 55 kembali situasi dan kondisi permodalan, baik modal dalam arti dana untuk keperluan modal kerja maupun modal berupa barang-barang modal mesin, peralatan, dan sebagainya. Tindakan yang dapat diambil dalam rangka restructuring adalah : 1. Tambahan kredit injectionnursery operation Apabila nasabah kekurangan mdal kerja, maka perlu dipertimbangkan penanaman modal kerja, demikian juga dalam hal investasi, baik perluasan maupun tambahan investasi. 2. Tambahan equity Apabila tambahan kredit memberatkan nasabah, sehubung dengan pembayaran bunganya, maka perlu dipertimbangkan tambahan modal sendiri berupa: a. Tambaha modal dari pihak dengan cara: 1 Penambahanpenyetoran uang fresh money. 2 Konversi utang nasabah, baik utang bunga, utang pokok, atau keduanya. b. Tambahan dari pemilik Kalau bentuk koperasi adalah PT, maka tambahan modal ini dapat berasal dari pemegang commit to user 56 saham maupun pemegang saham baru atau kedua- duanya. d. pengambilalihan agunan Pengambilalihan agunan dilakukan apabila keadaan cashflow nasabah tidak mendukung untuk membayar kewajibannya, sementara nasabah masih memiliki itikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya. Agunan tersebut sebaiknya dijual untuk menutupi saldo pembiayaannya. e. Write offpemutihan Write off adalah pinjaman macet yang tidak dapat ditagih lagi dan dihapus bukukan dari neraca on-balance sheet dan dicatat pada rekening administratif off-balance sheet. Penghapus bukuan pinjaman macet tersebut dibebankan pada akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. commit to user 57

BAB III PEMBAHASAN