METODOLOGI PENELITIAN 30 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 KESIMPULAN DAN SARAN 51

3.6.3 Pengujian Hipotesis 39 3.6.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41 4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 41 4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 42 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis data 43 4.1.3.1. Uji Normalitas 43 4.1.3.2. Uji Homogenitas 44 4.1.3.3. Hipotesis 44 4.1.3.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 45 4.2. Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 51 5.2. Saran 51 DAFTAR PUSTAKA 52 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Antara Kelompok-Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar Tradisional 12 Tabel 2.2 Langkah-Langkah dalam Membuat Peta Konsep 18 Tabel 2.3 Deret Homolog Alkana 21 Tabel 2.4 Deret Homolog Alkena 24 Tabel 2.5 Deret Homolog Alkuna 27 Tabel 3.1 Kriteria Validitas Tes 32 Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes 35 Tabel 3.3 Rancangan Penelitian 35 Tabel 4.1 Data Ringkas Hasil Pre Test Siswa 42 Tabel 4.2 Data Ringkas Hasil Post Test Siswa 43 Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test 43 Tabel 4.4 Uji Homogenitas Sampel 44 Tabel 4.5 Uji Hipotesis Penelitian 44 Tabel 4.6 Persen Peningkatan Hasil Belajar 45 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 38 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus 54 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 57 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test 78 Lampiran 4 Instrumen Test 79 Lampiran 5 Jawaban Instrumen Test 87 Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Test 97 Lampiran 7 Peta Konsep Atom Karbon 98 Lampiran 8 Peta Konsep Hidrokarbon 99 Lampiran 9 Peta Konsep Isomer 100 Lampiran 10 Soal Instrumen Setelah Validasi 101 Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Setelah Validasi 105 Lampiran 12 Tabel Validasi Instrumen Tes 106 Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 107 Lampiran 14 Tabel Reabilitas Tes 110 Lampiran 15 Perhitungan Reabilitas Tes 111 Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran 112 Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran 113 Lampiran 18 Tabel Daya Beda Tes 115 Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda Tes 116 Lampiran 20 Data Hasil Belajar Siswa 118 Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians 119 Lampiran 22 Uji Normalitas Data 121 Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas 125 Lampiran 24 Perhitungan Hipotesis 127 Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 129 Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian 133 Lampiran 27 Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 139 Lampiran 28 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 140 Lampiran 29 Tabel t 141 Lampiran 30 Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi F 142 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini menuntut tersedianya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi persaingan global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan masa depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan nasional yang ditetapkan Depdiknas 20052006 yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas, komprehensif dan kompetitif. Makna insan cerdas komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional dan sosial, cerdas intelektual dan cerdas jasmani Depdiknas 2006. Kimia sebagai bagian dari sains diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang disyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah juga menjadi salah satu bidang ilmu yang harus dikuasai. Namun pada kenyataannya pelajaran kimia masih dianggap mata pelajaran yang susah, karena pelajaran kimia memerlukan pemahaman, penjelasan dan pemaparan yang komperehensif sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi bagi siswa. Banyak guru kimia yang memandang bahwa pembelajaran adalah transfer ilmu pengetahuan, sehingga interaksi yang terjalin dalam proses kognitif pada siswa masih kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan serangkaian fakta- fakta yang harus dihafal oleh siswa dan pembelajaran dikelas berpusat pada guru. Kenyataan tersebut juga tampak berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan kepada guru bidang studi kimia di SMA Negeri 4 Tebing Tinggi menunjukkan bahwa : aktifitas siswa dalam belajar kimia di dalam kelas masih rendah, hal demikian disebabkan oleh metode pembelajaran yang ditetapkan guru belum sesuai untuk membiasakan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan keterampilan sosialnya. Pembelajaran kimia masih banyak bertumpu pada guru dimana siswa masih hanya sekedar mengikuti pelajaran di dalam kelas yaitu dengan mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan guru tanpa disertai adanya keinginan dan minat untuk memahami materi yang diajarkan guru. Hal demikian berdampak pada rata-rata hasil belajar siswa yang rendah. Dari hasil ujian fomatif siswa kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi, rata-rata formatif siswa adalah 57 yang dinilai masih kurang dari standar ketuntasan yaitu 75. Hal ini menjadikan mata pelajaran kimia menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan. Perihal penyampaian materi, dewasa ini dunia pendidikan telah diperkenalkan pada model-model pembelajaran yang inovatif. Adanya pembelajaran yang bervarisi diharapkan dapat membangkitkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar, supaya kompetensi yang ditetapkan kurikulum dapat dicapai oleh siswa. Beberapa model pembelajaran tersebut meliputi pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif cooperative learning, pengajaran berdasarkan masalah Problem Base Instruction, quantum teaching, dan pembelajaran perubahan konseptual conceptual chage Huda, 2011. Salah satu alternatif penyajian materi kimia adalah dengan menggunakan model kooperatif. Model pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk lebih aktif dan mengutamakan kerja sama antarsiswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merujuk kepada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam memepelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing Slavin, 2005.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA PIKIRANTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 6 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DIDUKUNG MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

1 3 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA PIKIRAN PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA.

0 1 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 3 16