sedangkan alat ukur yang multidimensi mengukur lebih dari satu atribut ukur. Pengukuran dalam bidang psikologi didominasi oleh pengukuran unidimensi
karena alat ukur yang dikembangkan peneliti psikologi biasanya mengukur satu target ukur saja. Misalnya Skala Kecemasan, skala ini diharapkan mengukur
atribut kecemasan saja dan tidak mengukur atribut yang lain. Untuk mengetahui apakah alat ukur yang dikembangkan oleh peneliti mengukur satu atribut atau
banyak atribut diperlukan analisis faktor. b Pengujian Komponen atau Aspek dalam Alat Ukur
Penyusunan alat ukur psikologi biasanya diawali dari penurunan konsep menjadi komponen atau aspek konsep sebelum diturunkan menjadi aitem berupa
pernyataan skala. Untuk mengidentifikasi apakah item-item yang diturunkan dari komponen alat ukur mewakili komponen tersebut maka diperlukan analisis faktor.
Analisis faktor juga dapat menunjukkan apakah antar komponen memiliki keterkaitan ataukah tidak independen.
2.12.2 Tahapan proses analisis faktor
Santoso 2006 mengatakan, tahapan proses analisis faktor yang dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut:
1 Memilih Variabel Yang Layak Untuk Analisis Faktor
Ini merupakan tahap pertama dengan menilai variabel mana yang layak untuk dimasukan dalam analisis selanjutnya. Pengujian
dilakukan dengan memasukan semua variabel yang ada, kemudian variabel
– variabel tersebut dikenakan sejumlah pengujian- Pengujian jika sebuah variabel mempunyai kecenderungan mengelompok dan
membentuk kelompok faktor, maka variabel tersebut akan mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan variabel lain Santoso, 2006.
Beberapa pengukuruan yang didapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan nilai KMO dan nilai MSA.
a Nilai KMO Kaiser – Meyer – Olkin
Untuk menguji kesesuaian analisis faktor maka digunakan nilai KMO, nilai tersebut harus lebih besar dari 0,50 dengan
signifikansi harus lebih kecil dari 0,05 memberikan indikasi bahwa korelasi diantara pasangan
– pasangan variabel dapat dijelaskan oleh variabel lainnya sehingga analisis faktor layak
digunakan. Nilai KMO yang lebih kecil dari 0,50 memberikan indikasi bahwa korelasi diantara pasangan
– pasangan variabel tidak dapat dijelaskan oleh variabel lainnya sehingga faktor
tidak layak digunakan Hair, 1998 b
Sebagai alat ukur jika nilai MSA Meassures of Sampling Adequency dapat digunakan untuk persyaratan ini, yaitu niai
MSA dari masing - masing variabel harus lebih besar dari 0,5. Nilai MSA adalah untuk menetukan apakah proses
pengambilan sampel telah memadai atau tidak. Besarnya angka MSA berkisar 0 sampai 1, jika dipergunakan untuk dalam
menentukan penggabungan variabel ketentuannya sebagai berikut: