Penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kreativitas siswa dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role
playing. Selain itu ada pula dari pihak guru dan teman sejawat yang dilibatkan
sebagai kolaborator dalam penelitian ini, dengan tujuan agar proses penelitian ini mendapat masukan-masukan positif serta dapat menghasilkan kesimpulan yang
dapat diakui kebenarannya.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action research. Metode
ini dipilih didasarkan atas pertimbangan bahwa: 1 analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan
prinsip “daur ulang”, 2 menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pelaksanaan
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang
dilakukan secara kemitraan melalui situasi Sosial tertentu termasuk pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a kegiatan praktek Sosial atau
pendekatan mereka b pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek
ini Kemmis, 1983 dalam wiriaatmadja 2005.
Secara esensial, penelitian tindakan merupakan paduan antara prosedur penelitian dengan tindakan substantif Hopkins; 1993 yang diadopsi oleh Asrori
2009. Sebagai prosedur penelitian, metode penelitian tindakan dicirikan oleh suatu kajian reflektif-diri secara inkuiri, partisipasi diri dan kolaboratif terhadap
latar alamiah danatau implikasi dari suatu tindakan. Sedangkan sebagai tindakan substantif, penelitian tindakan dicirikan oleh adanya intervensi skala kecil dengan
memfungsikan kealamiahan latar, sebagai upaya diri melakukan reformasi dan peningkatan iklim situasi sosial Hopkins;1993. Tujuannya meningkatkan
kualitas pembelajaran dan iklim sosial yang ada dan berlangsung di dalam latar situasi sosial tersebut.
Ditinjau dari tujuannya, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: 1 meningkatkan atau mengembangkan kemampuan profesional guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran di kelas; 2 mengadakan inovasi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran alternatif dan inovatif; dan 3 melakukan
pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas. Raka Joni, Kardiawarman, Hadisubroto seperti yang telah dikutip oleh
Wardani et al 2007:1-20 mengatakan: Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran
akhir memperbaiki belajar siswa. Dengan PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut
tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat. Sebaliknya jika kesalahan dalam proses
pembelajaran dibiarkan berlarut-larut, maka guru akan tetap mengajar dengan cara yang sama sehingga hasil belajarpun tetap sama, bahkan mungkin
menurun. Dengan demikian ada hubungan timbale balik antara pembelajaran dengan perbaikan hasil belajar siswa.