Pendekatan Penelitian Instrumen Penelitian

Ada empat langkah penting dalam setiap siklus penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan plan, pelaksanaan act, pengamatan obsresved, dan refleksi reflect Hopkins, 1993:48, Wiriaatmadja, 2002:127-128, Zuriah, 2003:77-81. Selanjutnya pada siklus kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilaksanakan peneliti bersama guru mitra adalah memperbaiki rencana resived plan, pelaksanaan act, pengamatan observerd dan refleksi reflect, dan tahap- tahap ini akan diulangi pada siklus berikutnya, dan seterusnya hingga siklus terakhir. Adapun tahapan-tahapan penelitian yang di lakukan adalah sebagai berikut:

1. Orientasi,

Orientasi yaitu studi pendahuluan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan tindakan . Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin 25 April 2011 secara bersama antara peneliti dengan guru mitra terhadap praktek pembelajaran. Pada fase ini dilakukan pengkajian untuk menemukan informasi-informasi yang penting terutama dalam aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas. Hasil orientasi ini akan disesuaikan dengan hasil kajian teoritis yang relevan, sehingga menghasilkan suatu program pengembangan tindakan yang dipandang valid dan akurat sesuai dengan situasi Sosial di tempat program tindakan kelas dilaksanakan, yaitu MI Al-Inayah Kota Bandung.

2. Perencanaan

Perencanaan yaitu kegiatan yang dilakukan dalam menyusun rencana tindakan yang hendak dilaksanakan di kelas. Alokasi waktu pelaksanaan April sampai Mei 2011 Semester II 2010-2011. Dari kegiatan yang teridentifikasi, pada persiapan peenelitian di kelas 1 MI Al-Inyah Kota bandung, peneliti dan guru merencanakan langkah-langkah penerapan metode role playing dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan keterampilan Sosial dan kreativitas siswa, dengan pokok bahasan yang ada pada kurikulum dengan mempertimbangkan fleksibilitas. Hal ini mengingat karakteristik situasi kelas sendiri yang tidak bisa diprediksi secara pasti unpredictabel. Perencanaan juga disusun dan dipilih atas dasar pertimbangan kemungkinan untuk dilaksanakan secara efektif dalam berbagai situasi lapangan. Dalam kaitan ini rencana disusun dan dipilih atas dasar pertimbangan kemungkinan untuk dilaksanakan secara efektif, partisipatif antara peneliti dan guru agar tindakan dapat lebih terarah pada sasaran yang hendak dicapai. Pada tahap perencanaan ini disepakati mengenai focus yang akan diobservasi, criteria-kriteria penilaian, materi atau topic bahasan yang disampaikan beserta buku sumber, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan. Aspek-aspek tersebut terdapat pada satuan pelajaranrencana pembelajaran. Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan persiapan mengajar, dengan maksud memperoleh gambaran dari tujuan yang akan dicapai dalam melaksanakan pembelajaran. Adapun persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran IPS tersebut adalah: a. Menentukan tema Tahap pertama dalam kesiapan mengajar adalah menentukan tema. Cukup banyak tema yang dapat diangkat dalam proses pembelajaran ini, namun peneliti dan guru menetapkan tema peristiwa sebagai latar dalam pembelajaran IPS ini. Alasan pemilihan tema peristiwa ini yaitu disebabkan bahwa setiap anak pasti memiliki serangkaian peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari, hal ini membuat peneliti berfikir bahwa tema peristiwa sangatlah cocok diberikan kepada siswa kelas 1. b. Membuat jaringan tema Setelah penentuan tema disepakati oleh peneliti dan rekan guru, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat jaringan tema. Jaringan tema ini dimaksudkan untuk memadukan antara mata pelajran yang satu dengan mata pelajaran yang lain. Dalam hal ini peneliti dan rekan guru memadukan mata pelajarn IPS dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Akidah Akhlak, IPA, PKn, SBK dan Fiqih. c. Membuat silabus Silabus dibuat berdasarkan tema peristiwa yang didalamnya berisi tentang muatan mata pelajaran yang berkaitan dengan tema peristiwa tersebut, yang dalam hal ini mata pelajaran yang dikaitkan dengan tema peristiwa yaitu IPS, Akidah Akhlak, SBK, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, PKN dan Fiqih. Tujuan dibuatnya silabus dalam perencanaan ini adalah agar kelak apa yang akan diajarkan tidak keluar dari pokok-pokok yang ada dalam silabus tersebut, yang nanti silabus ini akan dijabarkan secara rinci dalam bentuk rencana pembelajaran. d. Merumuskan tujuan pembelajaran Tahap selanjutnya adalah merumuskan tujuan pembelajaran. Rumusan pembelajaran ini ditulis pada satuan pelajaranrencana pembelajaran Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan rencana yang akan dilakukan oleh guru dalam mengajar, sehingga pada akhirnya KBM tidak jauh dari apa yang direncanakan karena sudah terprogram dan disesuaikan dengan kondisi para siswa. e. Menetapkan alat evaluasi Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, maka dibuatlah alat evaluasi. Adapun tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui ataupun mengukur keberhasilan siswa selama proses belajar mengajar dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Evalusi dilakukan pada awal pembelajaran, masa proses pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran dilakukan evaluasi awal berupa pemberian beberapa pertanyaan secara verbal tentang materi yang telah diajarkan. Evaluasi verbal dilakukan dengan alasan karena jumlah jam pelajaran kelas 1 yang relatif singkat, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan tes awal secara tertulis. Selama masa proses pembelajaran evaluasi juga dilakukan dengan cara melihatmemantau tentang sejauh mana penghayatan siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan dengan metode role playing. Sedangkan pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi tidak hanya dalam segi kognitif saja namun juga evaluasi dilakukan dari segi afektif dan psikomotor. Adapun hasil evaluasi yang masih rendah akan diulang lagi pada awal kegiatan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Tujuan dilaksanakannya evaluasi awal adalah dengan maksud untuk mengukur kemampuan anak sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan metode role playing. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kemampuan yang dimiliki siswa. Karena itu akan memberikan kemudahan untuk dapat mengembangkan dalam proses pembelajaran selanjutnya. Evaluasi selama proses pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami dan melaksanakan materi yang diberikan. Adapun evaluasi akhir dilakukan untuk menilai kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Baik evaluasi awal, proses pembelajaran dan evaluasi akhir, penilaian tidak hanya ditujukan dalam kemampuan siswa dari segi kognitif saja namun juga evaluasi dilakukan dari segi afektif dan psikomotor. f. Membuat skenario pembelajaran tiap siklus Tabel 3.2 Skenario Pembelajaran Siklus 1 Tema: Peristiwa KelasSemester: III SIKLUS : 1 Mata Pelajaran Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. IPS 2 JPL Mendeskripsikan lingkungan rumah Menceriterakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga • Menyebutkan contoh peristiwa yang menyenagkan • Bermain peran dalam peristiwa yang menyenangkan 2. SBK 1 JPL Seni Musik Mengekspresikan diri melalui seni music Mengekspresikan diri melalui seni musik • Menyanyikan lagu anak-anak 3. Aqidah Akhlaq 2 JPL Membiasakan perilaku terpuji Menampilkan adab makan dan minum • Menyebutkan adab makan dan minum • Mempraktekan adab makan dan minum • Membaca doa sebelum makan dan minum • Membaca doa sesudah makan dan minum Kegiatan Awal 10. Menit 1 Mengkondisikan siswa dalam situasi yang kondusif 2 Menyampaikan apersepsi 3 Menanyakan sejauhmana tugas drama yang telah diberikan sebelum bermain peran tema Peristiwa menyenangkan ULTAH 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai Kegiatan Inti 130 menit a. Eksplorasi 1 Siswa diberikan arahan dalam pelaksanaan scenario drama tema “ulang tahun” 2 Siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat tentang perannya masing-masing secara singkat 3 Siswa mengamati jalannya drama sederhana berjudul “ulang tahunku”

b. Elaborasi

1 Siswa melaksanakan drama sederhana tema “ulang tahunku” sesuai dengan peran masing-masing 2 Berdoa untuk yang berulang tahun 3 Menyanyikan lagu anak” Selamat Ulang tahun” 4 Memberi kado secara bergiliran 5 Mempraktikan adab makan secara kelompok 6 Membaca do’a sebelum makan dan minum 7 Melaksanakan makan bersama dipesta ulang tahun 8 Membaca doa setelah makan dan minum c. Konfirmasi 1 Guru memberi hasil pengamatan dan tanggapan dari kegiatan dari eksplorasi dan elaborasi 2 Siswa diberikan reward dari hasil bermain peran tema peristiwa menyenangkan “Ulang tahun” 3 Siswa diberi motivasi untuk belajar lebih baik Kegiatan Akhir 10 menit 1 Memberikan penilaian 2 Memberikan tugas mandiri 3 Melakukan evaluasi Tabel 3.3 Skenario Pembelajaran Siklus 2 Tema: Peristiwa KelasSemester: III SIKLUS : 2 Mata Pelajaran Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. IPS 2 JPL Mendeskripsi kan lingkungan rumah Menceriterakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga • Menyebutkan contoh peristiwa yang menyedihkan • Bermain peran dalam cerita yang menyedihkan 2. Matema -tika 2 JPL • Melakuka n penjumlah an dan pengurang an bilangan sampai dua angka dalam pemecaha n masalah • Mengenal bangun datar sederhana • Membilang banyak benda • Mengenal segitaga, segiempat dan lingkaran • Menghitung banyak benda • Menyebutkan nama benda bangun datar 3. IPA 1 JPL Mengenal berbagai energy dan manfaaatnya dalam kehidupan Membedakan benda yang mudah bergerak dan yang sulit bergerak melalui percobaan • Menyebutkan benda yang mudah bergerak • Menyebutkan benda yang Kegiatan Awal 10. Menit 1 Mengkondisikan siswa dalam situasi yang kondusif 2 Menyampaikan apersepsi 3 Menanyakan sejauhmana tugas drama yang telah diberikan sebelum bermain peran tema Peristiwa menyedihkan Jatuh saat bermain bola 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai Kegiatan Inti 130 menit a. Eksplorasi 1 Siswa diberikan arahan dalam pelaksanaan scenario drama tema “Jatuh saat bermain bola” 2 Siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat tentang perannya masing-masing secara singkat 3 Siswa mengamati jalannya drama sederhana berjudul “Jatuh saat bermain bola”

b. Elaborasi

1 Siswa melaksanakan drama sederhana tema “jatuh saat bermain bola” sesuai dengan peran masing-masing sehari-hari sulit bergerak 2 Melakukan percobaan benda yang mudah bergerak dan benda yang sulit bergerak 3 Membagi kelompok untuk berdiskusi 4 Melaksanakan diskusi kelompok 5 Membacakan hasil diskusi kelompok secara bergiliran

c. Konfirmasi

1 Guru memberi hasil pengamatan dan tanggapan dari kegiatan dari eksplorasi dan elaborasi 2 Siswa diberikan reward dari hasil bermain peran tema peristiwa menyedihkan “Jatuh saat bermain bola” 3 Siswa diberi motivasi untuk belajar lebih baik Kegiatan Akhir 10 menit 1 Memberikan penilaian 2 Memberikan tugas mandiri 3 Melakukan Evaluasi Tabel 3.4 Skenario Pembelajaran Siklus 3 Tema: Peristiwa KelasSemester: III SIKLUS : 3 Mata Pelajaran Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. IPS 2 JPL Mendeskripsika n lingkungan rumah Menceriterakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga • Menyebutkan contoh peristiwa yang membanggakan • Bermain peran dalam ceritera yang membanggakan 2. Fiqih 1 JPL Menghafal bacaan shalat Melafalkan bacaan shalat • Menyebutkan banyak rakaat dalam setiap shalat • Menyebutkan waktu shalat dengan tepat • Menghafal bacaan niat shalat 3. PKn 2 JPL Menerapkan kewajiban di rumah dan di sekolah Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah • Menyebutkan contoh tata tertib di sekolah • Menyebutkan contoh tata tertib di rumah • Menjelaskan manfaat mematuhi tata tertib di sekolah • Menjelaskan manfaat mematuhi tata tertib di rymah • Menjelaskan akibat dari tidak mematuhi tata tertib di rumah dan di sekolah Kegiatan awal 10 menit 1 Mengkondisikan siswa dalam situasi yang kondusif 2 Menyampaikan apersepsi 3 Menanyakan sejauhmana tugas drama yang telah diberikan sebelum bermain peran tema peristiwa membanggakan yakni “juara kelas” 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai Kegiatan Inti 130 menit a. Eksplorasi 1 Siswa diberikan arahan dalam pelaksanaan skenario drama tema “juara kelas” 2 Siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat tentang perannya masing-masing secara singkat 3 Siswa mengamati jalannya drama sederhana tentang “juara kelas”

b. Elaborasi

1 Siswa melaksanakan drama sederhana tentang “juara kelas” sesuai dengan peran masing-masing 2 Guru dan siswa yang lain mengamati jalanya drama tersebut 3 Menyanyikan lagu “ Rakaat Shalat” dan “Waktu Shalat” 4 Tanya jawab tentang tata tertib di sekolah dan di rumah 5 Pembagian LKS 6 Membacakan niat shalat secara bergiliran

c. Konfirmasi

1 Guru memberi tanggapan atas hasil eksplorasi dan elaborasi siswa 2 Guru memberi reward kepada siswa 3 Guru member motivasi kepada siswa untuk belajar lebih baik Kegiatan Akhir 10 menit 1 Guru memberikan penilain 2 Pemberian tugas mandiri 3 Melakukan Evaluasi

3. PelaksanaanTindakan

Pelaksanaantindakan yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah disepakati sebelumnya antara peneliti dengan guru mitra. Pelaksanaannya tindakan dilakukan pada minggu berikutnya. Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki keadaan atau proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini untuk memperbaiki keadaan pembelajaran yang kurang menarik, proses pembelajaran tidak efektif, evisien dan setelah proses evaluasi nilai pretes yang dilaksanakan pada fase orientasi belum memenuhi standar ketuntasan.

1. Observasi Pengamatan

Pada saat pelaksanaan tindakan di kelas dengan menggunakan metode role playing dan langkah-langkah yang telah disepakati, peneliti mulai mengamati dan mendokumentasikan proses, keadaan, kendala, dan faktor-faktor lain yang timbul dan berkembang selama pelaksanaan tindakan Hasil dari observasi ini dijadikan sebagai dasar melakukan refleksi dan refisi terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan dan dijadikan sebagai dasar dalam merancang dan merumuskan tindakan selanjutnya.

2. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru mitra secara kolaboratif mengkaji serta merenungkan kembali tentang rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap data, proses, dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Berangkat dari hasil refleksi ini, peneliti bersama guru mitra merumuskan kembali rencana pembelajaran untuk ditindaklanjuti pada siklus berikutnya. Adapun dalam penelitian ini, jumlah siklus yang direncanakan terdiri atas 3 siklus untuk mencapai tujuan, berdasarkan pada rencana yang telah disusundirumuskan sebelumnya. Artinya penelitian tindakan ini akan diakhiri apabila sudah tidak ditemukan lagi permasalahan dan pembelajaran sudah stabil, serta respon dari peserta didik sudah sesuai dengan yang diharapkan.

3. Evaluasi

Berdasarkan hasil pengkajian dan refleksi terhadap pelaksanaan program tindakan sesuai dengan rencana program tindakan yang telah ditetapkan, peneliti dan guru mitra secara kolaboratif dan partisipatif melakukan revisi terhadap rencana program tindakan yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaan program tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar penyusunan rancangan rencana program tindakan selanjutnya. Revisi yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai upaya perbaikan dari kekurangan dan kelemahan yang masih dialami dari setiap tindakan yang dilakukan sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Secara garis besar tahap kegiatan penelitian yang telah diuraikan di atas dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Deskripsi Kegiatan TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN i. Orientasi a. Melakukan survey lapangan b. Observasi awal terhadap objek penelitian ii. Perencanaan a. Menentukan tema b. Membuat jaringan tema c. Membuat silabus d. Merumuskan tujuan pembelajaran e. Membuat RPP f. Menyusun alat evaluasi g. Menyusun instrument penelitian h. Menyusun lembar observasi, angket dan pedoman wawancara iii. PelaksanaanTindakan a. Mengembangkan strategi pembelajaran role playing b. Pengenalan materi tema peristiwa secara klasikal menggunakan system pembelajaran konvensional dan melakukan evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa pertemuan 1, pada masa orientasi c. Pembelajaran materi tema peristiwa tentang kejadian yang menyenangkan dengan menggunakan metode role playing pertemuan 2, siklus I d. Pembelajaran materi tema peristiwa tentang kejadian yang menyedihkan dengan menggunakan metode role playing pertemuan 3, siklus II e. Pembelajaran materi tema peristiwa tentang kejadian yang membanggakan dengan menggunakan metode role playing pertemuan 4, siklus III f. Melakukan evaluasi akhir dilakukan disetiap akhir siklus I, II dan III iv. PengamatanObservasi a. Mengamati proses pembelajaran kelemahan dan kelebihan b. Mengamati hasil pembelajaran v. Refleksi a. Mengkaji kelemahan dan kelebihan hasil pembelajaran. b. Merencanakan pembelajarantindakan selanjutnya vi. Evaluasi a. Menyusun draft laporan b. Merevisi butir-butir pembelajaran yang belum berhasil

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini pengumpulan data mengenai pelaksaan dan hasil dari program tindakan akan dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian dalam bentuk evaluasi awal dan akhir. Evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan evaluasi akhir dilakukan untuk mengetahui tingkat ketrampilan social dan kreativitas siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Sedangkan teknik lain yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Adapun instrument yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lembar panduan observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung di lokasi penelitian Sumanto, 1995:88. Dalam penelitian ini observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar panduan observasi ini sebagai cara untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa selama pengembangan tindakan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing. Adapun format yang digunakan oleh peneliti yaitu dalam bentuk format isian, peneliti sebagai pengamat hanya memberikan nilai 1-4 pada aspek yang muncul. Observasi jenis ini kasbolah, 1999:96 menyebutnya dengan istilah observasi terstruktur. Adpun kisi-kisi dari instrument pengamatan yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Observasi Keterampilan Sosial dan Kreativitas Siswa No Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Pengamatan A. Keterampilan Sosial Komunikasi Toleransi 1. Siswa dapat berargumentasi dengan temannya 2. Mudah bergaul 3. Ikut serta dalam kegiatan bersama 1. Mau menuruti kata- kata yang disampaikan 2. Tidak mengganggu teman atau tidak usil 1 2 3 4 5 B. Kreativitas Interaksi 1. Berusaha menarik perhatian orang lain 6 Inovasi 2. Bekerjasama dengan teman 3. Bergaulberinteraksi dengan siapa saja lebih tua atau muda dan sebaya 1. Tidak mudah menyerah 2. Sering diikuti oleh teman-temannya 7 8 9 10 2. Pedoman wawancara Kegiatan interview wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan hal yang diteliti, pada awal dan akhir kegiatan dilakukakan, dalam hal ini wawancara dilakukan untuk menjaring data berkaitan dengan rencana pelaksanaan tindakan, pandangan dan pendapat guru dan siswa, terhadap metode role playing yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS, baik sebelum dan sesudah dilakukan program tindakan, sebagaimana ditegaskan bahwa wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data, pencatatan data, informasi atau pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab Sudirman, 1997:279. Adapun wawancara yang dilakukan dalam hal ini oleh peneliti yaitu kepada kepala sekolah, guru mitra dan peserta didik siswa kelas 1 yang dipilih secara acak yang dilaksanakan beberapa hari pada masa orientasi yaitu tanggal 28- 30 April 2011. Tabel 3.7 Pedoman wawancara Narasumber Jadwal haritanggalwaktu Aspek yang dinilai Kepala sekolah Nama : Hj.Siti Sa’adah, S.Ag Kamis, 28 April 2011 10.15 – 10.45 Profil pembelajaran yang dikembangkan di MI Al-Inayah Kota Bandung Guru mitra Nama : Sari Nurhayati, S.Pd Jumat, 29 April 2011 10.15 – 10.45 a. Latar belakang pendidikan guru mitra b. Seputar pembelajaran dengan menggunakan metode role playing Siswa siswi kelas 1 MI Al-Inayah Sabtu, 30 April 2011 10.15 – 10.45 a. Latar belakang sekolah siswa b. Mata pelajaran yang disenangi c. Mata pelajaran yang tidak disenangi d. Metode yang disenangi pada saat pembelajaran Di samping itu wawancara dengan guru mitra dalam bentuk diskusi dan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui dan mencari alternative pemecahan masalah yang mungkin saja ditemukan ketika pelaksanaan tindakan berlangsung. Sedangkan instrumennya berupa pedoman wawancara, angket, kuesioner, catatan hasil evaluasi. Wawancara secara langsung kepada siswa dengan bertanya tentang metode apa yang disenangi, apakah siswa menyenangi pembelajaran dengan metode konvensional atau dengan metode role playing. Bentuk pertanyaan yang diberikan berupa angket, hal ini semata-mata dilakukan untuk memudahkan dalam pengumpulan data. 3. Hasil Evaluasi Hasil evaluasi belajar yang akan dijadikan data adalah evaluasi sebelum diimplementasikan metode role playing dan evaluasi setelah diimplementasikannya metode role playing, yang dilaksanakan pada siswa dibawah bimbingan guru peneliti dan guru mitra, sesuai dengan materi pembelajaran, dengan maksud untuk mengukur peningkatan ketrampilan social dan kreativitas siswa. Kemudian hasil evaluasi yang diperoleh siswa dibandingkan, antara hasil evaluasi sebelum dan sesudah pelaksanaan metode role playing pada sesi akhir.

H. Studi Literatur

Teknik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku peraturan tertulis dan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang dimaksud. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung pada kenyataan yang berlaku pada penelitian ini.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian ini berlangsung dari awal hingga akhir, yaitu mulai dari tahap orientasi sampai pada tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karakteristik pokok permasalahan dan tujuan Hopkins, 1993 Analisis data ini dilakukan secara reflektif, partisipatif dan kolaboratif pada setiap tahap refleksi sehingga dari hasil analisis refleksi ini dapat diperoleh alternative jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya. Menurut Hopkins 1993:151-158 yang pendapatnya di adopsi oleh Wiriaatmadja 2005 mengatakan bahwa prosedur pengolahan dan analisis data dalam penelitian tindakan kelas dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Pengumpulan, Kodifikasi, dan katagorisasi Data Pada tahap ini seluruh data yang telah diperoleh berdasarkan instrument penelitian dikumpulkan, kemudian data tersebut diberikan kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Kategori data yang dimaksud adalah: 1 situasi kelas, berupa informasi tentang latar fisik dan latar belakang guru dan siswa, 2 proses pembelajaran, berupa informasi tentang interaksi Sosial antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan perubahan yang terjadi selama berlangsungnya proses pembelajaran, 3 aktivitas berupa informasi tentang tindakan guru dan tindakan siswa. Selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap keseluruhan data. 2. Validasi Data Hasil interpretasi dan katagorisasi data serta rumusan hipotesis sehubungan dengan hasil pelaksanaan program tindakan yang telah dirumuskan divalidasi dengan menggunakan beberapa teknik validasi data Miles dan Huberman; 1992 untuk mendapatkan data yang benar-benar mendukung dan sesuai dengan karakteristik fokus permasalahan dan tujuan penelitian. Teknk validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Triangulasi, yaitu mengecek keabsahan validitas data dengan mengkonfirmasikan data yang telah ada dengan data atau sumber data yang lain. Dari guru, dilakukan pada saat pelaksanaan dskusi balikan setelah pelaksanaan tindakan dan dengan data yang dijaring melalui lembar observasi yang dilakukan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 188

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

Penerapan Metode Role Playing Sebagai Wahana Ekspresi Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII B SMP Negeri 14 Bandung.

0 4 399

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR SISWA MELALUI IMPLEMENTASI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII-D SMP Negeri 4 Kota Bandung.

0 1 70

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 1 14

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 0 18

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS : pada Siswa Kelas V SDN Buahbatu Kabupaten Bandung barat Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 30

PENGARUH PENERAPAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 2 60