Metode Penelitian METODE PENELITIAN
Secara esensial, penelitian tindakan merupakan paduan antara prosedur penelitian dengan tindakan substantif Hopkins; 1993 yang diadopsi oleh Asrori
2009. Sebagai prosedur penelitian, metode penelitian tindakan dicirikan oleh suatu kajian reflektif-diri secara inkuiri, partisipasi diri dan kolaboratif terhadap
latar alamiah danatau implikasi dari suatu tindakan. Sedangkan sebagai tindakan substantif, penelitian tindakan dicirikan oleh adanya intervensi skala kecil dengan
memfungsikan kealamiahan latar, sebagai upaya diri melakukan reformasi dan peningkatan iklim situasi sosial Hopkins;1993. Tujuannya meningkatkan
kualitas pembelajaran dan iklim sosial yang ada dan berlangsung di dalam latar situasi sosial tersebut.
Ditinjau dari tujuannya, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: 1 meningkatkan atau mengembangkan kemampuan profesional guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran di kelas; 2 mengadakan inovasi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran alternatif dan inovatif; dan 3 melakukan
pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas. Raka Joni, Kardiawarman, Hadisubroto seperti yang telah dikutip oleh
Wardani et al 2007:1-20 mengatakan: Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran
akhir memperbaiki belajar siswa. Dengan PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut
tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat. Sebaliknya jika kesalahan dalam proses
pembelajaran dibiarkan berlarut-larut, maka guru akan tetap mengajar dengan cara yang sama sehingga hasil belajarpun tetap sama, bahkan mungkin
menurun. Dengan demikian ada hubungan timbale balik antara pembelajaran dengan perbaikan hasil belajar siswa.
Penelitian ini akan dimulai dengan studi pendahuluan. Temuan dari hasil studi pendahuluan ini kemudian dilakukan refleksi bersama antara peneliti dengan
guru mitra, untuk menentukan langkah-langkah kegiatan selanjutnya tindakan, observasi dan penyusunan rencana ulang hingga tujuan penelitian tercapai.
Rancangan desain penelitian yang akan dilakukan dikembangkan dari PTK Metode Kemmis dan Mc. Taggart dengan sistem spiral refleksi diri yang dimulai
dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk pemecahan permasalahan Kasbolah, 1998:113 yang
diadopsi oleh Asrori 2009. Alasan dipilihnya metode Kemmis dan Mc. Taggart dalam penelitian ini adalah karena metode ini akan mendaur ulang empat kegiatan
pokok yang berupa perencanaan plan, pelaksanaan act, pengamatan observe, dan refleksi reflect. Dengan mendaur ulang empat kegiatan pokok ini dapat
menemukan suatu masalah dan dicarikan solusi yang berupa perencanaan perbaikan, pelaksanaan tindakan yang telah direncankan dengan disertai kegiatan
observasi, lalu direfleksikan melalui diskusi balikan bersama peneliti sehingga menghasilkan tindakan berikutnya.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Sistem Spiral
Metode Kemmis dan Mc Taggart Sumber: Hopkins, 1993:48
RENCANA
REFLEKSI
TINDAKAN OBSERVASSI
REFLEKSI
TINDAKAN OBSERVASSI
REFLEKSI
TINDAKAN OBSERVASSI
HASIL RENCANA
YANG DIREVISI
RENCANA YANG DIREVISI