BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan tujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat serta berapa
besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk
perbandingan. Dengan bentuk desain kelompok kontrol pretes–postes, desain penelitian yang dilakukan adalah The Randomized Pre-test Pos-test Control Group
Design Fraenkel, Wellen, 1993: 248. Dipilih dua sampel kelas yang homogen secara acak, dan kepada mereka disajikan pembelajaran yang berbeda.
Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut: Kelas Eksperimen
: A O X O Kelas kontrol
: A O O Dimana :
A : Pemilihan sampel secara acak O : Observasi pretes postes
X : Perlakuan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual.
Penelitian ini melibatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi antara peneliti dan siswa. Peneliti dalam hal ini sekaligus berperan sebagai guru pada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, siswa diberi perlakuan khusus, berupa pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah
kontekstual, sementara kelas kontrol tidak diberikan perlakuan khusus dengan kata lain menggunakan pembelajaran biasa.
Pengukuranobservasi kemampuan penalaran matematik siswa dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Pengukuran sebelum diberikan perlakuan pretes bertujuan untuk melihat apakah terdapat kesetaraan kemampuan awal kedua kelompok terhadap
kemampuan penalaran matematik.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini adalah studi eksperimen yang dilaksanakan di MTs Sirnamiskin Bandung dengan populasi keseluruhan siswa-siswi kelas VII semester 2 tahun
pelajaran 20082009. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Randomized Cluster Sampling,
artinya memilih secara acak dari kelompok-kelompok atau cluster kelas-kelas yang ada dalam populasi. Keseluruhan populasi terdiri dari empat kelas yaitu kelas VII-1,
VII-2, VII-3, dan VII-4. Dari empat kelas ini dipilih dua kelas secara acak kelas. Cara acak bertujuan agar setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk
terpilih menjadi anggota sampel, dan agar pemilihan sampel ini terhindar dari hal-hal
yang bersifat subyektif atau rekayasa. Dengan demikian, data yang diperoleh lebih bersifat obyektif atau apa adanya.
Pemilihan dilakukan dengan cara mengundi, dan pilihan jatuh pada kelas VII- 3 dan VII-4. Dari kedua kelas ini dipilih lagi secara acak untuk menjadi kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dengan undian terpilih kelas VII-3 dengan jumlah siswa 32 orang sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII-4 dengan jumlah siswa
29 orang sebagai kelompok kontrol.
C. Instrumen Penelitian