tersebut, 2 biasanya mengalami frustasi dan mungkin pula mengembangkan sifat negatif terhadap kemampuan tersebut.
Oleh karena itu, perubahan proses pembelajaran matematika yang menyenangkan harus menjadi prioritas utama. Upaya yang dapat dilakukan guru
untuk menimbulkan sikap positif siswa terhadap matematika salah satunya adalah dengan cara mengaitkan materi matematika yang diajarkan dengan situasi nyata,
penyampaian materi matematika agar dapat menyenangkan, mudah dipahami, tidak menakutkan, dan tunjukkan bahwa matematika banyak kegunaannya. Materi harus
dipilih dan disesuaikan dengan lingkungan yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari kontekstual dan tingkat kognitif siswa, dimulai dengan cara-cara informal
melalui pemodelan sebelum dengan cara formal. Dengan memperhatikan uraian di atas, penulis mengajukan sebuah studi
tentang kemampuan penalaran matematik siswa melalui pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual, yang dilaksanakan di Madrasah
Tsanawiyah, dan diberi judul “Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematik Siswa MTs Melalui Pembelajaran dengan Metode Penemuan Terbimbing Berbasis Masalah
Kontekstual”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian yang telah dituangkan pada latar belakang masalah, maka masalahnya mengarah pada peningkatan kemampuan penalaran matematik
siswa MTs. Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan
penalaran matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual dan siswa yang memperoleh
pembelajaran biasa konvensional? 2.
Bagaimanakah kualitas peningkatan kemampuan penalaran matematik siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis
masalah kontekstual? 3.
Bagaimana sikap siswa terhadap matematika, pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi obyektif mengenai kemampuan penalaran
matematik siswa melalui pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual. Secara rinci, tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut: 1.
Untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing
berbasis masalah kontekstual dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa konvensional.
2. Untuk menelaah kualitas peningkatan kemampuan penalaran matematik siswa
MTs melalui pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual.
3. Untuk melihat sikap siswa terhadap matematika, dan terhadap pembelajaran
dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian yang akan dilaksanakan melalui studi eksperimental ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
berbagai pihak terutama: 1.
Bagi siswa, dengan mengikuti pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbasis masalah kontekstual ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan penalaran matematik siswa, motivasi dan sikap siswa terhadap matematika, serta memperoleh pengalaman yang baru dalam belajar.
2. Bagi
guru matematika,
diharapkan dapat
menambah wawasan
dan pengetahuannya terhadap alternatif model pembelajaran yang memungkinkan
untuk diterapkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan penalaran matematik. 3.
Semua pihak yang berkepentingan untuk dapat dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan selanjutnya.
E. Hipotesis Penelitian