156
lainnya; 7 melaksanakan kontrol dan perbaikan-perbaikan atas kesalahan; 8 memberikan tanda penghargaan; 9 mendelegasikan wewenang kepada
bawahannya. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap bawahannya dalam
organisasi, meliputi: 1 iklim saling mempercayai; 2 penghargaan terhadap ide bawahan; 3 memperhitungkan perasaan bawahan; 4 perhatian pada
kenyamanan kerja bagi para bawahan; 5 perhatian pada kesejahteraan bawahan; 6 pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan
profesional; 7 memperhitungkan faktor kepuasan kerja para bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan padanya.
2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi,
mempermudah timbulnya
komitmen kolektif
terhadap organisasi,
meningkatkan kemantapan sistem sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu membentuk sikap dan perilaku
para anggota organisasi. Karakteristik budaya organisasi sebagai berikut: 1 peraturan-peraturan
perilaku yang harus dipenuhi; 2 norma-norma; 3 nilai-nilai yang dominan; 4 filosofi; 5 aturan-aturan; dan 6 iklim organisasi.
157
Ada tiga tipe budaya organisasi, pertama budaya kuat dan budaya lemah, nilai-nilai, norma-norma dan asumsi-asumsi yang terinternalisasi dan dipegang
teguh oleh para anggota organisasi dapat melahirkan perasaan tenang, committed,
loyalitas, memacu kerja lebih keras, kohesivitas, keseragaman sasaran goal alignment, dan mengendalikan perilaku anggota organisasi, serta
produktivitas. Kekuatan budaya berhubungan dengan kinerja meliputi tiga gagasan, yaitu: 1 penyatuan tujuan; 2 menciptakan motivasi, komitmen, dan
loyalitas luar biasa dalam diri pegawai; dan 3 memberikan kontrol yang dibutuhkan dan dapat menekan tumbuhnya motivasi serta inovasi.
Kedua budaya yang secara strategis cocok, budaya yang cocok dan serasi
dengan kondisi objektif perusahaan dimana perusahaan itu berada. Semakin besar kecocokan dengan lingkungan, maka semakin baik kinerjanya,
sebaliknya semakin kurang kecocokannya dengan lingkungan, maka semakin jelek kinerjanya. Ketiga budaya yang adaptif dan tidak adaptif. Yakni budaya
yang dapat membantu organisasi mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan adaptif, yang diasosiasikan dengan kinerja tinggi
dalam periode waktu yang panjang. Kondisi ini mengarahkan budaya organisasi untuk senantiasa bersikap adaptif dan inovatif sesuai dengan
perubahan lingkungan yang terjadi.
3. Komitmen Guru