Perumusan Masalah KERAGAAN DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAMPEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN BLORA

commit to user 5 menetapkan pengembangan sub sektor pertanian prioritas yang sesuai agar rencana pemerintah daerah tersebut lebih terarah dan tepat sasaran nantinya. Oleh karena itu diperlukan adanya analisis guna mengetahui posisi sektor pertanian dan sub sektor pertanian dalam perekonomian wilayah Kabupaten Blora. Selain itu juga diperlukan analisis tentang pertumbuhan dari sektor pertanian dan sub sektor pertanian selama 5 tahun terakhir untuk menentukan sub sektor pertanian prioritas di Kabupaten Blora yang dapat mendukung perekonomian wilayah Kabupaten Blora menjadi lebih baik nantinya. Selain itu, agar pemerintah mengetahui bagaimana peranan sektor pertanian dalam perekonomian wilayah Kabupaten Blora dapat di analisis peranannya dari sisi pendapatan dan tenaga kerja. Hal ini dapat dijadikan tambahan informasi dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Blora dalam menentukan kebijakan yang akan ditempuh, karena sebagaimana diketahui suatu sektor yang baik atau sektor basis dapat menyebabkan peningkatan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja Widodo, 2006.

B. Perumusan Masalah

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang tinggi bagi PDRB Kabupaten Blora Tabel 1. Sedangkan laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Blora dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Blora Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2009 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 No Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 Rata- rata 1 Pertanian 3,37 3,05 4,17 5,86 4,87 4,26 2 Pertambangan dan penggalian 12,75 13,17 16,96 -7,60 1,98 7,45 3 Industri Pengolahan 6,90 5,64 5,72 6,10 4,18 5,71 4 Listrik, gas dan air bersih 1,94 4,53 2,12 4,25 3,24 3,22 5 Bangunan 4,11 5,37 -12,22 5,45 5,45 1,63 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,40 5,17 4,81 5,12 5,08 5,12 7 Angkutan dan komunikasi 3,95 3,21 4,75 6,12 4,73 4,55 8 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 3,83 6,43 8,54 5,70 6,28 6,16 9 Jasa-jasa 4,64 2,59 4,00 4,48 6,35 4,41 Sumber: BPS Kabupaten Blora Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sektor Pertanian memiliki laju pertumbuhan rata-rata yang menempati urutan ke tujuh dari sembilan sektor commit to user 6 yang ada. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian adalah 4,26. Jika diperhatikan laju pertumbuhan sektor pertanian dari tahun 2005-2008 cenderung meningkat dari 3,37 mencapai 5,86, namun mengalami penurunan pada Tahun 2009 menjadi 4,87. Sedangkan untuk laju pertumbuhan PDRB sub sektor pertanian selama tahun 2005-2009 di Kabupaten Blora dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sub Sektor Pertanian Kabupaten Blora Tahun 2005-2009 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata 1. Tanaman Bahan Makanan 2. Tanaman Perkebunan 3. Peternakan 4. Kehutanan 5. Perikanan 2,67 5,20 3,08 3,97 7,97 4,25 -2,22 1,80 2,83 4,13 9,63 3,13 -9,03 -3,94 1,19 5,52 8,27 5,07 5,90 4,43 6,35 3,70 3,54 2,19 3,56 5,68 3,62 0,89 2,19 4,26 Sumber: BPS Kabupaten Blora Tahun 2009 Kelima sub sektor memiliki laju pertumbuhan yang fluktuatif dari tahun 2005-2009. Sub sektor tanaman bahan makanan dimulai dari laju sebesar 2,67 di tahun 2005 dan meningkat di tahun 2007 menjadi 9,63 namun menurun kembali, dan akhirnya id tahun 2009 menjadi 6,35 . Demikian pula dengan sub sektor lainnya. Apabila dilihat dari laju pertumbuhan rata-rata yang tertinggi adalah dari sub sektor tanaman bahan makanan yaitu 5,68. Sub sektor kedua adalah sub sektor perikanan yaitu mencapai 4,26, dan sub sektor dengan laju pertumbuhan rata-rata terendah adalah sub sektor peternakan yaitu 0,89. Dilihat dari faktor ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja di sektor pertanian merupakan yang paling besar dibanding sektor lainnya selama kurun waktu 2005-2009. Hal tersebut dapat dilihat dalam Tabel 5 sebagai berikut : commit to user 7 Tabel 5. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Blora Tahun 2005-2009 Orang Lapangan usaha 2005 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian

2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan 4. Listrik, gas dan air bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan komunikasi 8. Keuangan, persewaan jasa perusahaan 9. Jasa - jasa 312.553 70,58 2.446 0,55 16.879 3,81 1.156 0,26 16.190 3,65 49.936 11,28 29.765 2,21 2.744 0,62 31.169 7,04 377.001 65,45 3.740 0,65 26.041 4,53 1.379 0,24 24.088 4,18 82.459 14,32 14.999 2,60 3.653 0,63 42.652 7,40 382.628 67,21 3.554 0,61 24.770 4,27 1.086 0,18 22.535 3,89 81.788 14,11 14.201 2,45 3.169 0,55 38.987 6,73 418.554 64,77 4.226 0,65 29.630 4,59 1.032 0,16 26.193 4,05 103.687 16,04 16.911 2,62 3.342 0,52 42.682 6,60 407.460 62,16 4.554 0,69 32.120 4,90 888 0,14 27.590 4,21 119.122 18,17 18.250 2,78 3.194 0,49 42.344 6,46 Total 442.838 100 576.012 100 579.718 100 646.257 100 655.522 100 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Blora Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa jumlah tenaga kerja di sektor pertanian selama tahun 2005-2009 adalah yang terbesar dibandingkan lapangan usaha yang lainnya. Dari tahun 2005-2008 terjadi perubahan jumlah penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dan mencapai 418.554 orang pada sektor pertanian, namun terjadi penurunan jumlah tenaga kerja pada tahun 2009 yaitu menjadi 407.460 orang. Persentase jumlah tenaga kerja di tahun 2005 adalah 70,58 , menurun di tahun 2006 menjadi 65,45 . Kemudian meningkat kembali menjadi 67,21 di tahun 2007 dan terus menurun menjadi 62,16 di tahun 2009. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa di Kabupaten Blora, sektor pertanian memberikan kontribusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya dilihat dari PDRB Kabupaten Blora dan penyerapan tenaga commit to user 8 kerja sektor pertanian. Namun selama kurun waktu 2005-2009 distribusi PDRB, laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian dan sub sektor pertanian, dan penyerapan tenaga kerja cenderung berfluktuatif. Guna mendukung rencana pembangunan daerah Kabupaten Blora dalam perekonomian, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah sektor pertanian dan sub sektor pertanian merupakan sektor dan sub sektor basis di Kabupaten Blora? 2. Apakah sektor pertanian dan sub sektor pertanian di Kabupaten Blora mempunyai pertumbuhan yang cepat dan mempunyai daya saing? 3. Bagaimana prioritas pengembangan sub sektor Pertanian di Kabupaten Blora ? 4. Berapa besar peranan sektor pertanian dalam perekonomian wilayah Kabupaten Blora dilihat dari sisi pendapatan dan sisi tenaga kerja?

C. Tujuan Penelitian