megakolon toksik mencapai tiga puluh persen dari total penderita dan meningkat menjadi 82 jika terjadi perforasi Hadi, 2002.
c Penyakit pada Hati Penyakit pada hati sedikit sekali yang menyebabkan kematian mendadak.
Hepatitis virus yang luas dapat menyebabkan nekrosis luas dan kolaps mendadak serta mati dalam beberapa jam kemudian. Keadaaan ini perlu diagnosis banding
dengan kasus keracunan Hadi, 2002. Perdarahan akibat ruptur tumor hepar jarang menyebabkan kematian atau
kolaps mendadak. Penyebab kematian pada karsinoma hati adalah komplikasinya yang mengakibatkan hematemesis, melena, maupun koma hepatikum. Hasil autopsi
pada kematian karena emboli lemak merupakan tanda bahwa telah terjadi perlemakan hati yang parah Hadi, 2002.
Infeksi parasit pada hati yang dapat menyebabkan kolaps atau mati mendadak adalah abses amuba dan kista hidatida yang dapat menimbulkan demam. Rupturnya
abseskista dapat terjadi spontan atau karena trauma. Abses yang terjadi pada lobus kiri hati dapat menyebabkan perforasi sehingga dapat masuk ke rongga pericardium
intrakardial, bila ini terjadi maka prognosisnya jelek. Keluhannya berupa nyeri dada bagian kiri, penderita lebih enak tidur dengan bantal yang tinggi, tanda-tanda
tamponade kordis tampak semakin jelas dan pasien dapat meninggal mendadak oleh karena tamponade kordis Hadi, 2002.
2.2.4. Sistem Hematopoietik
a Limpa Ruptur dari limpa dapat menyebabkan kolaps dan mati mendadak dengan
cepat. Limpa terjadi karena ruptur secara spontan atau karena trauma. Hal ini terjadi jika limpa terlibat dalam penyakit yang cukup berat, yaitu infeksi mononukleosa,
leukemia, hemophilia, malaria, typhoid, atau leishmaniasis Schwartz, 2000.
Universitas Sumatera Utara
b Darah Kematian mendadak tak terduga dilaporkan dalam kasus megaloblastik
anemia. Infeksi ringan juga dapat muncul sebagai pemicu terjadinya kematian pada beberapa keadaan anemia. Hal tersebut juga dapat terjadi pada pasien leukemia
Schwartz, 2000. Hanya satu kelompok hemoglobinopati yang mungkin berhubungan dengan
kematian yang tak terduga dan ini biasanya disebabkan oleh sickle sel anemia. Pasein
meninggal dalam kondisi kritis karena hemolisis massif dari eritrosit Schwartz, 2000.
2.2.5. Sistem Urogenital
Dalam sistem urogenital memiliki bagian tubuh yang mempunyai fungsi vital yaitu ginjal. Ginjal adalah organ ekskresi yang bentuknya seperti kacang. Bagian dari
sistem ini bermanfaat untuk menyaring kotoran terutama urea dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Pada umumnya terdapat
sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal tersebut terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.
Penyakit pada ginjal dan sistem urinaria yang lebih dikenal penyakit gagal ginjal jarang menyebabkan mati mendadak. Ada beberapa kondisi yaitu pada pasien
dengan uremia fase terminal dengan koma atau kejang dapat terjadi mati mendadak. Ketidakseimbangan elektrolit juga dapat menjadi penyebab mati mendadak dengan
gambaran klinis seperti kasus emboli paru Schwartz, 2000. Penyakit gagal ginjal diidentifikasikan oleh tes darah untuk kreatinin.
Tingginya tingkat kreatinin menunjukkan jatuh laju filtrasi glomerulus dan sebagai akibat penurunan kemampuan ginjal mengekskresikan produk limbah. Terjadinya
gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun
beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1 Penyakit tekanan darh tinggi hypertension
2 Penyakit diabetes mellitus
3 Adanya sumbatan pada saluran kemih batu, tumor, penyempitanstiktur
4 Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
5 Menderita penyakit kanker cancer
6 Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri
polycystic kidney disease 7
Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis
Schwartz, 2000.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah kehilangan cairan yang banyak
secara mendadak perdarahan, luka bakar, serta penyakit lainnya seperti paru , sifilis, malaria, hepatitis, preeklamsia, obat-obatan dan amiloidosis. Penyakit gagal ginjal
berkembang secara perlahan ke arah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya Schwartz, 2000.
Sistem genital pada wanita saat kehamilan peka terhadap trauma, infeksi dan penyakit-penyakit tertentu. Eklamsia dan toxemia saat kehamilan dapat menyebabkan
kolaps dan mati mendadak Schwartz, 2000. Sistem genital pada wanita memiliki bagian alat reproduksi. Kematangan alat
reproduksi ditandai dengan datangnya menstruasi. Salah satu penyebab kematian mendadak adalah dimana kondisi seseorang sedang menstruasi melakukan hubungan
intim dengan lawan jenis. Hal terburuk yang terjadi adalah
sudden death
atau kematian mendadak. Pada saat menstruasi, banyak pembuluh darah yang terbuka.
Hubungan intim bisa mengakibatkan terbawanya udara yang masuk melalui pembuluh darah yang terbuka sampai ke jantung. Ini berbahaya dan bisa
menyebabkan kematian Schwartz, 2000.
2.2.6. Sistem Endokrin