Hubungan p63 dengan Lesi-lesi Jinak dan Karsinoma

2.4.1. Hubungan p63 dengan Lesi-lesi Jinak dan Karsinoma

Ekspresi p63 dapat dijumpai baik pada sel-sel neoplastik dan non-neoplastik yang berasal dari skuamosa atau mampu berdiferensiasi menjadi skuamosa, termasuk karsinoma sel skuamosa dari semua tempat, urothelium, endometrium, karsinoma tiroid papiler dan timoma. Sebaliknya, sel-sel epitel ginjal dan metaplastik Barrett, dan adenokarsinoma yang berhubungan dengannya, oleh karena kurang berkemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel skuamosa, maka p63 nya tetap negatif Emanuel, 2005. Ekspresi p63 lebih tinggi pada jaringan maligna dibandingkan dengan jaringan normal, dan karsinoma diferensiasi jelek menunjukkan jumlah sel p63 positif yang lebih banyak dibandingkan dengan karsinoma diferensiasi baik. p63 kuat terekspresi pada karsinoma sel skuamosa, tapi negatif pada small cell carcinoma dan adenokarsinoma Oncel et al, 2011; Anonim, 2012. Pada inverted papilloma, sel dengan p63 positif terutama pada daerah basal dan secara difus terlihat di dalam kelompokan epitel. Pada lesi benigna antara lain sinusitis kronik, ekspresi p63 terutama dijumpai pada sel-sel basal, sedangkan pada lapisan permukaan lainya dan stroma tidak menonjol. Terdapat peningkatan berarti p53 dan p63 pada karsinoma sel skuamosa dari saluran sinonasal dibandingkan dengan inverted papilloma Oncel et al, 2011; Ozolek, 2007. Perbedaan tampilan p63 berhubungan dengan progresi kanker atau suatu prognosis yang jelek pada beberapa kanker, dimana tampilan berlebihan pada ovarium dan karsinoma sel skuamosa oral, penurunan tampilan pada saluran kemih Universitas Sumatera Utara atas dan prostat serta tampilan aberant cytoplasmic pada adenokarsinoma paru Dillon et al, 2009. Mutasi p63 terjadi pada berbagai jenis kanker dan jalur karsinogenesisnya sama dengan p53 Hagiwara et al, 1999. Knudson mengajukan teori yang kemudian dikenal sebagai Knudson Hypothesis yang menyatakan bahwa terdapat gen yang dalam keadaan normal dapat mencegah pertumbuhan tumor dan bahwa tumor akan timbul bila kedua copy dari gen ini hilang. Berbagai nama kemudian diberikan pada golongan gen ini diantaranya anti onkogen, cancer susceptibility genes dan tumor suppressor genes. Tumor suppressor gene sering menjadi target mutasi resesif pada berbagai penyakit keganasan pada manusia dan mice. Kehilangan ekspresi p53 dan p63 wild-type pada sel-sel tumor tampaknya memberikan keuntungan perkembangan dan pertumbuhan sel-sel secara in vivo. Mice yang tidak memiliki ekspresi tumor suppressor genes menunjukkan bahwa gen ini tidak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan sel normal. Namun bagaimanapun, meningkatnya kejadian tumor pada mice yang tidak memiliki tumor suppressor genes dan juga pada mice mutan transgenik dibandingkan dengan tikus normal menunjukkan peran penting p53 dan p63 dalam menekan pertumbuhan tumor Leis et al, 1996; Fearon et al, 1997; Levrero et al, 2000; Kumar et al, 2005. Disfungsi dan inaktifasi tumor supressor genes karena delesi, mutasi genetik atau interaksi dengan protein seluler dan virus dapat mengakibatkan sel kehilangan kontrol pertumbuhan, sehingga terjadi pertumbuhan tidak terkendali. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Teori