Kenangan Tembung Sumber Rejo Timur Sei Rotan Bandar Klippa Bandar Khalipah Medan Estate Laut Dendang Sampali 10 Bandar Setia 40 Kolam 1440 Saentis 420 Cinta Rakyat 90 Cinta Damai 2,032 Pematang Lalang 1,330 Percut 1,226 Tanjung Rejo 2,249 Tanjung Selamat

Tabel 2. Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Padi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009 No DesaKelurahan Luas Panen Ha Produksi Ton Rata-Rata Produksi KwHa 1. Amplas 530 3,604 68

2. Kenangan

- - -

3. Tembung

20 139 -

4. Sumber Rejo Timur

250 1,700 -

5. Sei Rotan

400 2,720 -

6. Bandar Klippa

- - -

7. Bandar Khalipah

20 134 67

8. Medan Estate

- - -

9. Laut Dendang

- - -

10. Sampali 10

66 66

11. Bandar Setia 40

264 66

12. Kolam 1440

9,936 69

13. Saentis 420

3,528 84

14. Cinta Rakyat 90

648 72

15. Cinta Damai 2,032

16,052 79

16. Pematang Lalang 1,330

9,842 74

17. Percut 1,226

9,072 74

18. Tanjung Rejo 2,249

15,967 70

19. Tanjung Selamat 860

6,060 70

20. Kenangan Baru -

- - JUMLAH 10,917 76,419 70 Sumber : BPS Sumut dalam angka 2010. Berdasarkan Tabel 2 Kabupaten Deli Serdang termasuk salah satu daerah yang menjadi penghasil padi sawah. Dilihat dari luas panen secara keseluruhan yaitu sekitar 10,917 Ha dengan total produksi sebesar 76,419 Ton dan rata-rata produksi 70 KwHa. Salah satu desa di kabupaten Deli Serdang yang menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian adalah Desa Kolam dengan luas panen 1440 Ha yang apabila dilihat dari data pada tabel 2 desa tersebut masuk dalam peringkat ke 3 setelah desa Tanjung Rejo dengan luas panen 2,249 Ha dan Desa Cinta Damai Universitas Sumatera Utara dengan luas panen 2,032 Ha. Dari peringkat tersebut diketahui bahwa desa Kolam termasuk ke dalam sentra produksi padi yang cukup besar dikabupaten Deli Serdang. Tabel 3. Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Padi Di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2009 No DesaKelurahan Luas Panen Ha Produksi Ton Rata-Rata Produksi KwHa 1. Medan Senembah 89,40 290,94 32,54 2. Bandar Labuhan 55,67 217,39 39,05 3. Bangun Rejo 33,74 100,38 29,75 4. Aek Pancur 0,00 0,00 0,00 5. Naga Timbul 303,64 1185,74 38,55 6. Lengau Seprang 428,47 1713,05 39,98 7. Sei Merah 37,11 148,38 39,98 8. Dagang Kerawan 2024 80,93 39,99 9. Tjg Morawa Pkn 0,00 0,00 0,00 10. Tjg Morawa A 136,64 444,65 32,54 11. Limau Manis 55,67 196,68 35,33 12. Ujung Serdang 214,24 756,93 35,33 13. Bangun Sari 129,89 495,15 38,12 14. Bangun Sari Baru 215,92 843,19 39,05 15. Buntu Bedimbar 0,00 0,00 0,00 16. Telaga Sari 33,74 109,79 32,54 17. Dagang Kelambir 50,61 197,63 38,55 18. Tjg Morawa B 215,92 762,89 35,33 19. Tanjung Baru 244,60 955,18 47,72 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Punden Rejo Tanjung Mulia Perdamean Wonosari Dalu Sepuluh A Dalu Sepuluh B Penara Kebun 116,39 168,69 608,96 1049,24 138,32 387,99 0,00 465,35 862,64 3680,34 6341,19 540,17 1479,04 0,00 39,98 50,47 59,65 59,65 55,06 38,12 0,00 JUMLAH 4735,06 21867,64 46,18 Sumber : BPS Sumut dalam angka 2010. Berdasarkan Tabel 3 Kabupaten Deli Serdang termasuk salah satu daerah yang menjadi penghasil padi sawah. Dilihat dari luas panen secara keseluruhan yaitu sekitar 4735,06 Ha dengan total produksi sebesar 21867,64 Ton dan rata-rata Universitas Sumatera Utara produksi 46,18 KwHa, Salah satu desa di kabupaten Deli Serdang yang menjadi tujuan kedua penulis dalam melakukan penelitian adalah Desa Wonosari dengan luas panen 1049,24 Ha yang apabila dilihat dari data pada tabel 3 desa tersebut masuk dalam peringkat pertama terluas dari desa-desa yang lainnya. Dari peringkat tersebut dapat diketahui bahwa desa Wonosari termasuk ke dalam sentra produksi padi yang cukup besar dikabupaten Deli Serdang. Alasan memilih Desa Kolam sebagai tempat penelitian adalah karena Desa Kolam merupakan desa yang masih banyak terdapat lahan pertaniannya terutama padi sawah sedangkan desa lain seperti desa Tanjung Rejo yang dapat kita lihat dari datanya memiliki luas panen dan produksi yang cukup tinggi tidak lagi menggunakan lahannya sebagai lahan pertanian karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari PPL setempat, bahwa sudah banyak pengalihan fungsi lahan menjadi tanaman kelapa sawit dan pemukiman penduduk yang dibangun dalam bentuk perumahan. Sedangkan alasan memilih Desa Wonosari adalah karena Desa Wonosari merupakan Desa yang memiliki produksi tertinggi diantara Desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa seperti yang dapat dilihat pada tabel diatas.

1.2 Identifikasi Masalah