produksi 46,18 KwHa, Salah satu desa di kabupaten Deli Serdang yang menjadi tujuan kedua penulis dalam melakukan penelitian adalah Desa Wonosari dengan luas
panen 1049,24 Ha yang apabila dilihat dari data pada tabel 3 desa tersebut masuk dalam peringkat pertama terluas dari desa-desa yang lainnya. Dari peringkat tersebut
dapat diketahui bahwa desa Wonosari termasuk ke dalam sentra produksi padi yang cukup besar dikabupaten Deli Serdang.
Alasan memilih Desa Kolam sebagai tempat penelitian adalah karena Desa Kolam merupakan desa yang masih banyak terdapat lahan pertaniannya terutama padi
sawah sedangkan desa lain seperti desa Tanjung Rejo yang dapat kita lihat dari datanya memiliki luas panen dan produksi yang cukup tinggi tidak lagi menggunakan
lahannya sebagai lahan pertanian karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari PPL setempat, bahwa sudah banyak pengalihan fungsi lahan menjadi tanaman kelapa
sawit dan pemukiman penduduk yang dibangun dalam bentuk perumahan. Sedangkan alasan memilih Desa Wonosari adalah karena Desa Wonosari merupakan Desa yang
memiliki produksi tertinggi diantara Desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa seperti yang dapat dilihat pada tabel diatas.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbandingan jumlah produksi usahatani padi sawah di kedua daerah
penelitian?
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana perbandingan total biaya produksi usahatani padi sawah di kedua
daerah penelitian? 3.
Bagaimana perbandingan pendapatan usahatani padi sawah di kedua daerah penelitian?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk menganalisis perbandingan jumlah produksi usahatani padi sawah di kedua daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis perbandingan total biaya produksi usahatani padi sawah di
kedua daerah penelitian. 3.
Untuk menganalisis perbandingan pendapatan usahatani padi sawah di kedua daerah penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat
digantikandisubtitusi oleh bahan makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah
digantikan oleh bahan makanan yang lain AAK, 1990. Padi Oryza sativa L, adalah salah satu tanaman budidaya terpenting
dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga genus yang
sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari
daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan
sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras Mosher, 1987.
Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu
kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau dimatikan AAK, 1990. Padi pada saat ini tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir
semua bagian dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat. Padi
Universitas Sumatera Utara
menyukai tanah yang lembab dan becek. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi dari tanaman moyang yang hidup di rawa. Pendapat ini
berdasar pada adanya tipe padi yang hidup di rawa-rawa dapat ditemukan di sejumlah tempat di Pulau Kalimantan, kebutuhan padi yang tinggi akan air pada
sebagian tahap kehidupannya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi yang berfungsi mengalirkan oksigen ke bagian akar Mosher, 1987.
Tanaman padi memang dapat dikembangkan secara ekstensif pada daerah yang luas dengan mempergunakan peralatan yang serba canggih buldozer,
mesin penyebar benih, pemungut hasil, dan lain sebagainya. Kenyataan hasil yang diperoleh tidak akan sebaik dengan hasil penanaman yang dilakukan secara
intensif, seperti secara tradisional yang dilakukan oleh para petani di Indonesia Kartasapoetra, 1988.
Tumbuhan padi sawah adalah tumbuhan yang tergolong tanaman air Water Plant. Sebagai tanaman air bukanlah berarti bahwa tanaman padi itu
hanya bisa tumbuh diatas tanah yang terus menerus digenangi air, baik penggenangan itu terjadi secara ilmiah yang disebut rawa-rawa, maupun
penggenangan itu disengaja yang disebut tanah sawah. Padi juga dapat tumbuh di tanah yang kering asalkan curah hujannya mencukupi kebutuhan tanaman akar
air Utomo dan Nazarudin, 2003. Padi selain ditanam di sawah dengan pengairan sepanjang musim atau
setiap saat, ada juga yang ditanam di tanah tegalan tanah kering, tanah hutan yang baru dibuka, daerah pasang surut, daerah rawa dan sebagainya. Menurut
Universitas Sumatera Utara
sifat dan cara tumbuhnya, tanaman padi dapat dibedakan menjadi : padi ladang, padi gogo, padi gogo rancah, dan padi lebak AAK, 1990.
2.2 Landasan Teori