Asuransi Syariah LANDASAN TEORI

12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Menurut sudut pandang bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahan risiko dari pihak lain dan memeperoleh keuntungan dengan berbagi risiko diantara sejumlah nasabahnya. Dari sudut pandang sosial asuransi sebagai sebuah organisasi sosial yang menerima pemindahaan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota asuransi tersebut. 9 Menurut Undang- Undang No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima sejumlah premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau 9 Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoretis dan Praktis. Jakarta: Prenada Media, 2004, hlm. 59. 12 13 untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 10 Menurut sudut pandang bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahaan risiko dari pihak lain dan memeperoleh keuntungan dengan berbagi risiko diantara sejumlah nasabahnya. Dari sudut pandang sosial asuransi sebagai sebuah organisasi sosial yang menerima pemindahaan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota asuransi tersebut. 11 Tujuan asuransi pada dasarnya adalah mengalihkan resiko yang ditimbulkan oleh peristiwa- peristiwa yang tidak diharapkan kepada orang lain yang bersedia mengambil resiko itu dengan mengganti kerugian yang dideritanya. 12 2. Pengertian Asuransi Syariah Asuransi syariah ta’min, takaful atau tadhamun dalam Fatwa DSN MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu memalui akad perkataan yang sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud adalah yang tidak mengandung gharar 10 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007 Cetakan. Ke-4 hlm. 19 11 Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoretis dan Praktis. Jakarta: Prenada Media, 2004, hlm. 59. 12 Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, Jakarta: Sinar Grafika,2008, hlm 2. 14 penipuan, maysir perjudian, riba, zhulm penganiayaan, risywah suap, barang haram dan maksiat. 13 Asuransi syariah jelas memiliki perbedaan dengan asuransi konvensional. Letak perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional pada bagaimana resiko itu dikelola dan ditanggung, dan bagaimana dana asuransi syariah itu dikelola. Perbedaan yang lebih jelas adalah pada hubungan antara operator pada asuransi konvensional istilah yang dipakai penanggung dengan peserta pada asuransi konvensional istilah yang dipakai untuk tertanggung. Menurut Fatwa DSN No.21 DSN- MUIIII2002 tentang asuransi syariah, yaitu usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi berbentuk asset dan tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah. 14 Di dalam konsep Asuransi Syariah dikenal dengan istilah Al- aqilah adalah saling memikul atau bertanggung jawab untuk anggota keluarganya. Menerangkan bahwa jika salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota suku yang lain, keluarga korban akan dibayar sejumlah uang darah diyat sebagai kompensasi oleh saudara terdekat dari pembunuh. Saudara 13 Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: PT Intermasa, 2003, Edisi Kedua, hlm. 129-140. 14 Ahmad Azhar Basyir, Takaful Sebagai Alternatif Asuransi Islam, Ulumul Qur’an 2 VII 96, hlm. 18 15 terdekat pembunuh tersebut yang disebut aqilah. Aqilahlah yang membayar uang darah atas nama pembunuh. Landasan hukum asuransi syariah yaitu menurut Al- Qur’an dan Al- Hadis dimana landasan hukum bertumpu pada konsep wa ta’awun’ alal birri wat taqwa tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa, dan At-tamin yang menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang menjamin dan menanggung resiko satu sama lainnya. 15

B. Asuransi Jiwa