Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang

(1)

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai di

Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli

Serdang

SKRIPSI

080921010 Yenni Sari Ketaren

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA (EKSTENSI)

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA SOSIAL (S-1) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Medan


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan mengembangkan wawasan berpikir dalam penulisan karya ilmiah.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang”.

Penulis akui dengan sepenuh hati bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penelitian, pengumpulan literatur, maupun penulisan karya ilmiah. Namun berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak, kesulitan yang ada dapat diatasi dan skripsi inipun dapat diselesaikan.

Oleh karena itu dengan penuh keihlasan hati penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang terdalam kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.


(3)

3. Ibu Dra. Hj. Beti Nasution, Msi, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Alwi Hashim Batubara, MSI, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis sampai dengan selesainya skripsi ini.

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan.

6. Kak Mega dan Kak Dian yang selalu sabar melayani penulis dalam melancarkan proses administrasi perkuliahan dan skripsiku ini, makasih atas bantuannya.

7. Bapak Camat Tuah Malem Tarigan, SH dan Bapak SekCam Edwin Nasution, SH beserta staf pegawai Kantor Camat STM Hilir yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas data yang diberikan.

8. Teman-teman (Sumiati, Masta, Rotua, Eti, Munthe, Imam, lisa, Ebi, Viance) yang selalu membantu memberikan semangat dalam menjalani perkuliahan ini serta seluruh teman-teman Ekstensi’08 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Akhirnya harapan Penulis semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Medan, Mei 2010

Penulis


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………..…….. i

DAFTAR ISI ……….. iii

DAFTAR TABEL ……….. vi

ABSTRAK ……….. ix

BAB I : PENDAHULUAN……….. 1 A. Latar Belakang ………. 1

B. Perumusan Masalah ………... 3

C. Tujuan Penelitian ………. 3

D. Manfaat Penelitian ………... 3

E. Kerangka Teori ……….... 4

1. Kepemimpinan ………... 4

1.1 Pengertian Kepemimpinan ……...………... 4

1.2 Teori Kepemimpinan …………...…… …... 6

1.3 Fungsi-Fungsi Kepemimpinan …………..………... 7

1.4 Teknik Kepemimpinan …………...…………... 9

1.5 Gaya kepemimpinan …………...…………... 10

2. Kinerja ………... 13

2.1Pengertian Kinerja Pegawai ……….………….. 13

2.2Pengukuran Kinerja Pegawai ………..…....…. 14

3. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai ... 15

F. Hipotesis ………..…… 15


(5)

H. Definisi Operasional ……… 16

I. Sistematika Penulisan ……….. 18

BAB II : METODOLOGI PENELITIAN ………..……… 19

A. Bentuk Penelitian………. 19

B. Lokasi Penelitian ………... 19

C. Populasi dan Sampel ………..……… 19

D. Teknik Pengumpulan Data ………... 19

E. Teknik Penentuan Skor ………...….... 20

F. Teknik Analisa Data ……….…………...………... 21

1. Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ………... 21

2. Koefisien Determinan ………... 23

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ………..….. 24

A. Gambaran Umum Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir …… 24

B. Penduduk ………...………... 25

C. Struktur Organisasi Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir ..26

D. Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Camat STM …….………... 27

1. Camat ……… ………... 27

2. Sekretaris Camat ………..…….……….………... 29

3. Kepala Sub Bagian Umum ………...…………... 30

4. Kepala Sub Bagian Program ……...…….…... 31

5. Kepala Sub Bagian Keuangan ………... 32

6. Kepala Seksi Pemerintahan … ……… 33

7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum ………. 35


(6)

9. Kepala Seksi Kebersihan ……….……….…… 37

10.Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial .………..…... 38

BAB IV : PENYAJIAN DATA ………... ……….….. 41

A. Deskripsi Data Identitas Responden ……… …. 41

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian . ……… ………. 43

1. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Kepemimpinan Sebagai Variabel Bebas (X) …………... 44

2. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Kinerja Pegawai Sebagai Variabel Terikat (Y) ……….………... 51

BAB V : ANALISA DATA ……….. ………..….. 59

A. Klasifikasi Data ……… ………. 59

B. Analisa Korelasi . ……….…… ………. 62

C. Koefisien Determinan ……….………... 63

D. Hubungan Variabel X dan Variabel Y (pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir ... 64

BAB VI : PENUTUP ……….. ………..……….... 68

A. Kesimpulan ….. ……… ………. 68

B. Saran . ……….……….………… ………. 69


(7)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ...22

2. Tabel 2 Jumlah penduduk di kecamatan Sinembah Tanjung Muda hilir ...26

3. Tabel 3 Distribusi responden menurut jenis kelamin ...41

4. Tabel 4 Identitas responden menurut usia ...42

5. Tabel 5 Distribusi responden menurut pendidikan terakhir ...42

6. Tabel 6 Distribusi responden menurut golongan ...43

7. Tabel 7 Jawaban responden mengenai pemberian pengarahan yang jelas oleh camat kepada pegawai ...44

8. Tabel 8 Jawaban responden mengenai camat memberikan uraian pekerjan Secara lengkap kepada pegawai ...45

9. Tabel 9 Jawaban responden mengenai camat memberikan masukan atau saran kepada pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan ...45

10. Tabel 10 Jawaban responden mengenai camat berkomunikasi dengan ramah kepada pegawai ...46

11. Tabel 11 Jawaban responden mengenai kenyamanan berkomunikasi antara camat dan pegawai ...46

12. Tabel 12 Jawaban responden mengenai kemampuan camat dalam menciptakan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan ...47

13. Tabel 13 Jawaban responden mengenai camat melibatkan pegawai dalam membuat keputusan menyelesaikan masalah ...47

14. Tabel 14 Jawaban responden mengenai camat meminta pendapat dari pegawai dalam mengambil keputusan ...48


(8)

15. Tabel 15 Jawaban responden mengenai camat memberikan tanggungjawab kepada pegawainya untuk mengambil keputusan ...48 16. Tabel 16 Jawaban responden mengenai camat melakukan pengawasan

langsung kepada para pegawainya dalam menyelesaikan

pekerjaan ...49 17. Tabel 17 Jawaban responden mengenai camat memberikan pujian dan

hadiah atas hasil pekerjaan pegawainya ...50 18. Tabel 18 Jawaban responden mengenai camat memberikan hukuman

kepada pegawai yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaannya...50 19. Tabel 19 Jawaban responden mengenai kemampuan pegawai dalam

pekerjaan yang diberikan camat ...51 20. Tabel 20 Jawaban responden mengenai kemampuan pegawai menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada kesalahan ...51 21. Tabel 21 Jawaban responden mengenai pekerjaan pegawai sering dikoreksi dan diperbaiki ...52 22. Tabel 22 Jawaban responden mengenai sering mendengar adanya keluhan dari masyarakat tentang pelayanan pegawai ...52 23. Tabel 23 Jawaban responden mengenai pegawai mengetahui dengan baik tanggungjawabnya dalam pekerjaan ...53 24. Tabel 24 Jawaban responden mengenai pegawai sering hadir atau berada di tempat saat jam kerja ...53 25. Tabel 25 Jawaban responden mengenai kemampuan pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan ...54


(9)

26. Tabel 26 Jawaban responden mengenai pelayanan yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku...54 27. Tabel 27 Jawaban responden mengenai pegawai sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga meminta bantuan dari pegawai yang lain ...55 28. Tabel 28 Jawaban responden mengenai pegawai sering berdiskusi tentang masalah pekerjaan dengan pimpinan dan teman kerja ...55 29. Tabel 29 Jawaban responden mengenai pegawai sudah memiliki kerjasama yang baik dengan pimpinan dan para pegawai yang lain ...56 30. Tabel 30 Jawaban responden mengenai sering diadakan rapat atau acara kebersamaan dalam membina kerjasama yang baik ...56 31. Tabel 31 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ...58 32. Tabel 32 Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel kepemimpinan ...59 33. Tabel 33 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ...60 34. Tabel 34 Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel kinerja pegawai ...60 35. Tabel 35 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ...61


(10)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SINEMBAH TANJUNG HILIR KABUPETEN DELI

SERDANG Nama : Yenni Sari Ketaren

NIM : 080921010

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Alwi Hashim Batubara, MSI

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin demi tercapainya tujuan kelompok atau organisasi yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang kepemimpinan dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Sinembah Tanjung Hilir Kabupaten Deli Serdang”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Hilir Kabupaten Deli Serdang, apakah kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Hilir Kabupaten Deli Serdang sudah maksimal serta untuk mengukur seberapa besar pengaruh tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, di mana data yang diperoleh melalui 30 responden yang merupakan sampel kemudian diolah dengan menggunakan statistik dan disajikan dalam bentuk analisis ilmiah.

Setelah melakukan pengumpulan data baik melalui kuisioner, observasi dilapangan kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment, yakni ada pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dimana r yang diperoleh sebesar r = 0.297 dan interprestasi koefisien korelasi menunjukkan korelasi berada pada tingkat kategori rendah antara 0.20 – 0.399 dan besarnya pengaruh sebesar 8.82%.


(11)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SINEMBAH TANJUNG HILIR KABUPETEN DELI

SERDANG Nama : Yenni Sari Ketaren

NIM : 080921010

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Alwi Hashim Batubara, MSI

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin demi tercapainya tujuan kelompok atau organisasi yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang kepemimpinan dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Sinembah Tanjung Hilir Kabupaten Deli Serdang”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Hilir Kabupaten Deli Serdang, apakah kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Hilir Kabupaten Deli Serdang sudah maksimal serta untuk mengukur seberapa besar pengaruh tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, di mana data yang diperoleh melalui 30 responden yang merupakan sampel kemudian diolah dengan menggunakan statistik dan disajikan dalam bentuk analisis ilmiah.

Setelah melakukan pengumpulan data baik melalui kuisioner, observasi dilapangan kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment, yakni ada pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dimana r yang diperoleh sebesar r = 0.297 dan interprestasi koefisien korelasi menunjukkan korelasi berada pada tingkat kategori rendah antara 0.20 – 0.399 dan besarnya pengaruh sebesar 8.82%.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan didukung oleh kapasitas organisasi pemerintahan yang memadai, maka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) akan terwujud, sebaliknya kelemahan kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan kinerja birokrasi di Indonesia.(Istianto, 2009: 2)

Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Kepemimpinan yang ada di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang dipimpin oleh seorang Camat yang membawahi 30 orang pegawai membutuhkan kepemimpinan yang baik sehingga Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang dapat menciptakan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut.


(13)

Salah satu permasalahan yang terjadi di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang juga merupakan permasalahan hampir di semua lembaga atau instansi pemerintahan adalah munculnya keluhan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kepada masyarakat yang tidak maksimal seperti yang dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris (http:// www. kompas. Com /read/xml/2008/12/24/1346573/kinerja) bahwa “kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih memprihatinkan, masih buruknya kinerja PNS diketahui dari masih tingginya persentase keterlambatan masuk kerja dan pelaksanaan tugas yang tidak sesuai standar”.

Masih buruknya kinerja birokrasi ini juga tercermin dari ungkapan seorang pejabat di DPRD Deli Serdang yang mendesak Bupati mengganti Camat yang tidak berkompeten, Camat yang merupakan perpanjangan tangan dari kebijakan dan pelayanan Bupati di tingkat Kecamatan harus siap melayani masyarakat serta memahami betul kondisi daerah yang dipimpinnya. “Kalau Camat tidak berhasil memimpin masyarakatnya, tentu akan berdampak kepada citra Bupati juga” tandasnya. Kalau masyarakat resah dan terganggu untuk berurusan dengan pemerintah khususnya terkait administrasi, tentu pembangunan juga akan terhambat bahkan bisa menggagagalkan program dan kebijakan pembangunan di Deli Serdang. ( http:// www. Analisa daily.com. option =article&id=43244).

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang”.


(14)

B. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan peneliti nantinya, dan agar peneliti memiliki arah yang jelas maka terlebih dahulu dilakukan perumusan masalah.

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor

Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang?

2. Apakah kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang sudah maksimal?

3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui pengaruh kepemimpinan di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang.

2. Ingin mengetahui kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang.

3. Ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan camat terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian


(15)

1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan serta menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi referensi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan peneliti lainnya yang tertarik dalam bidang yang sama.

E. Kerangka Teori

Adapun teori-teori yang mendasari penelitian ini adalah : 1. Kepemimpinan

1.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Rivai (2005:2), dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi” menyatakan bahwa definisi kepemimpinan secara luas, adalah meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.

Menurut Hasibuan (2003:170) “Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi”.


(16)

Selanjutnya menurut Istianto (2009:87) dalam bukunya Manajemen Pemerintahan, ada beberapa definisi kepemimpinan yang dapat mewakili tentang kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam memimpin sedangkan pemimpin adalah orangnya yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mengikuti apa yang diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

2. Kepemimpinan adalah dimana seorang pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

3. Kepemimpinan merupakan subjek yang penting di dalam manajemen dan ilmu administrasi karena kepemimpinan terkait dengan hubungan antara atasan dan bawahan di dalam organisasi.

4. Kepemimpinan merupakan proses berorientasi kepada manusia dan dapat diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku organisasi.

5. Kepemimpinan pemerintahan adalah sikap, perilaku dan kegiatan pemimpin pemrintahan di pusat dan daerah dalam upaya mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.


(17)

1.2. Teori Kepemimpinan

Menurut Wursanto (2002:197) dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Organisasi menjelaskan teori kepemimpinan adalah bagaimana seseorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin.

Beberapa teori tentang kepemimpinan yaitu: 1. Teori Kelebihan

Teori ini beranggapan bahwa seorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup 3 hal yaitu kelebihan ratio, kelebihan rohaniah, kelebihan badaniah.

2. Teori Sifat

Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi pengikut yang baik, sifat-sifat kepemimpinan yang umum misalnya bersifat adil, suka melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif, komunikatif dan kreatif.

3. Teori Keturunan

Menurut teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan, karena orangtuanya seorang pemimpin maka anaknya otomatis akan menjadi pemimpin menggantikan orangtuanya.

4. Teori Kharismatik

Teori ini menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut mempunyai kharisma (pengaruh yang sangat besar). Pemimpin ini biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.


(18)

5. Teori Bakat

Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin lahir karena bakatnya. Ia menjadi pemimpin karena memang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin. Bakat kepemimpinan harus dikembangkan, misalnya dengan memberi kesempatan orang tersebut menduduki suatu jabatan.

6. Teori Sosial

Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman praktek.

1.3. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/ organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi antar individu. Menurut Rivai (2005:53) secara operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.


(19)

2. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.

3. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.


(20)

Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

1.4. Teknik Kepemimpinan

Menurut Wursanto (2002:207) dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Organisasi menjelaskan tentang teknik kepemimpinan yaitu membicarakan bagaimana seorang pemimpin, menjalankan fungsi kepemimpinanya yang terdiri dari:.

1. Teknik Kepengikutan

Merupakan teknik untuk membuat orang-orang suka mengikuti apa yang menjadi kehendak si pemimpin. Ada beberapa sebab mengapa seseorang mau menjadi pengikut yaitu:

- kepengikutan karena peraturan/ hukum yang berlaku - kepengikutan karena agama

- kepengikutan karena tradisi atau naluri - kepengikutan karena rasio


(21)

Merupakan hubungan kemanusiaan yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan psikologis maupun kepuasan jasmaniah. Teknik human relations dapat dilakukan dengan memberikan berbagai macam kebutuhan kepada para bawahan, baik kepuasan psikologis ataupun jasmaniah.

3. Teknik Memberi Teladan, Semangat, dan Dorongan

Dengan teknik ini pemimpin menempatkan diri sebagai pemberi teladan, pemberi semangat, dan pemberi dorongan. Dengan cara demikian diharapkan dapat memberikan pengertian dan kesadaran kepada para bawahan sehingga mereka mau dan suka mengikuti apa yang menjadi kehendak pemimpin.

1.5. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat. Kebanyakan orang menganggap gaya kepemimpinan merupakan tipe kepemimpinan. Hal ini antara lain dinyatakan oleh Siagian (2003:14) bahwa gaya kepemimpinan seseorang adalah identik dengan tipe kepemimpinan orang yang bersangkutan.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, tempramen, watak, dan kepribadian tersendiri yang unik dan khas, hingga tingkah laku dan gaya yang membedakan dirinya dengan orang lain. Menurut Rivai (2002:122) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu :


(22)

gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

gaya kepemimpinan ini ditandai oleh adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

3. Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas

gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan.

Sedangkan menurut Arep dan Tanjung (2003:94) ada empat macam gaya kepemimpinan yang lazim digunakan, yaitu:

1. Kepemimpinan Demokrasi, adalah suatu gaya kepemimpinan yang menitikberatkan kepada kemampuan utnuk menciptakan kepercayaan.

2. Kepemimpinan Diktator atau Otokrasi, adalah suatu gaya kepemimpinan yang menitikberatkan kepada kesanggupan untuk memaksakan keinginannya yang mampu mengumpulkan pengikut-pengikutnya untuk mengumpulkan kepentingan pribadinya dan atau golongannya dengan kesediaan untuk menerima segala risiko apapun.


(23)

3. Kepemimpinan Paternalistik, adalah bentuk antara gaya demokrasi dan diktator. Yang pada dasarnya kehendak pemimpin yang harus berlaku. Namun dengan jalan atau melalui unsur-unsur demokrasi.

4. Kepemimpinan Free Rein atau Laissez Faire yakni salah satu gaya kepemimpinan yang 100% menyerahkan sepenuhnya seluruh kebijaksanaan pengoperasian MSDM kepada bawahannya dengan hanya berpegang kepada ketentuan pokok yang ditetapkan oleh atasan mereka. Pimpinan disini hanya sekedar mengawasi dari atas dan menerima laporan kebijaksanaan pengoperasian yang telah dilaksanakan oleh bawahannya.

Setelah mengetahui berbagai gaya dan tipe kepemimpinan, maka pertanyaan yang akan timbul adalah gaya kepemimpinan manakah yang lebih baik? Untuk menjawab pertanyaan ini memang sulit, karena tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik untuk semua situasi. Ada kalanya seorang pemimpin akan bergaya otoriter dalam situasi tertentu walaupun ia sebenarnya adalah pemimpin yang sering bergaya demokratis.

Oleh karena itu, dalam rangka mempersoalkan gaya-gaya kepemimpinan, kita hendaknya jangan beranggapan bahwa seorang pemimpin harus tetap konsisten untuk mempertahankan gaya kepemimpinan tertentu. Hal ini justru akan memperburuk keadaan organisasi yang dipimpinnya, tetapi sebaliknya, harus bersifat fleksibel, yakni menyesuaikan gayanya dengan situasi yang ada, kondisi dan individu dalam organisasinya.


(24)

1. Kinerja

2.1. Pengertian Kinerja Pegawai

Pengertian kinerja menurut Siswanto (2002:235) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Sedangkan pengertian kinerja menurut Anwar Prabu (2003:355) yang

dikutip dari kinerja

merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Selanjutnya Rivai (2005:309) mengatakan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Pengertian kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen dalam (Tika, 2006:121) antara lain sebagai berikut:

1. Prawiro Suntoro mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu.

2. Handoko mendefinisikan kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, penulis mengambil kesimpulan tentang definisi dari kinerja seseorang pegawai adalah sebagai hasil pekerjaan atau kegiatan seorang pegawai secara kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.


(25)

2.2. Pengukuran Kinerja Pegawai

Pengukuran Kinerja Pegawai Menurut Agus Dharma (2003:355) yang dikutip dari hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan Hal-hal sebagai berikut:

1. kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.

2. kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran atau tingkat kepuasan yaitu seberapa baik penyelesaiannya

3. ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Sedangkan menurut Mathis (2002:78) yang menjadi indikator dalam mengukur kinerja atau prestasi karyawan adalah sebagai berikut:

1. kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dalam kondisi normal. 2. kualitas kerja, yaitu dapat berupa kerapian ketelitian dan keterkaitan hasil

dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.

3. pemanfaatan waktu, yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan atau lembaga pemerintahan.

4. kerjasama, yaitu kemampuan menangani hubungan dengan orang lain dalam pekerjaan.

Sedangkan menurut Mathis (2002:78) yang menjadi indikator dalam mengukur kinerja atau prestasi karyawan adalah sebagai berikut:

1. kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dalam kondisi normal. 2. kualitas kerja, yaitu dapat berupa kerapian ketelitian dan keterkaitan hasil


(26)

3. pemanfaatan waktu, yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan atau lembaga pemerintahan.

4. kerjasama, yaitu kemampuan menangani hubungan dengan orang lain dalam pekerjaan.

3. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan deskripsi teori-teori yang ada dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 2003:3). Yang dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya untuk bekerjasama menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien.

Sedangkan Kinerja pegawai adalah hasil pekerjaan atau kegiatan seorang pegawai secara kuantitas dan kualitas untuk mencapai tujuan organisasi yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya dimana tugas pegawai negeri adalah bersifat pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.

F. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan, yang mana kebenarannya perlu untuk diuji serta dibuktikan melalui


(27)

penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dengan kata lain, hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. (Sugiyono, 2005:70)

Berdasarkan pada perumusan masalah dan kerangka teori yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Ada pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang”.

G. DEFINISI KONSEP

Definisi konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Kepemimpinan

kepemimpinan adalah suatu cara seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Kinerja

Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka untuk mewujudkan tujuan organisasi yang diukur dari kuantitas dan kualitas pekerjaannya.

H. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah suatu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel melalui indikator-indikator.


(28)

1. Variabel Bebas (x), kepemimpinan indikatornya adalah : a. Pengarahan

Camat memberikan pengarahan yang jelas dan dapat dimengerti oleh pegawai dalam melakukan pekerjaan.

a. Komunikasi

Komunikasi sebagai cara yang dilakukan Camat dalam proses pekerjaan sehingga pegawai mau bekerjasama.

c. Pengambilan keputusan

Camat memberikan wewenang dan tanggungjawab dalam pengambilan keputusan kepada pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan.

c. Motivasi

Camat memberikan bimbingan, dorongan dan pengawasan kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Variabel Terikat (y), kinerja Pegawai dengan indikatornya adalah : a. Kuantitas kerja.

Dilihat dari penyelesaian semua tugas dengan baik dan tanpa banyak kesalahan.

b. Kualitas kerja.

Berupa kerapian, ketelitian dan mematuhi semua peraturan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan pekerjaannya.

c. Pemanfaatan waktu.

Dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(29)

d. Kerjasama.

Kemampuan pegawai dalam membina hubungan dengan pegawai lain dan pimpinan

I. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik analisa data. BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum mengenai lokasi (objek) penelitian, batas-batas wilayah, penduduk dan sebagainya.

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan penyajian data-data dari lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk kemajuan objek penelitian.


(30)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Talun Kenas Kabupaten Deli Serdang. Kode Pos 20363

C. Populasi dan sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi dan sampel penelitian adalah seluruh pegawai (aparat) Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah populasi sebanyak 30 orang. Semua dari populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel (responden). Teknik pengambilan sampel ini menggunakan sampling jenuh karena jumlah dari populasi relatif kecil

dan ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2005:96).

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :


(31)

1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :

a. Metode angket (kuisioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden.

c. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.

2. Pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Penentuan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner. (Sugiyono, 2005:107).

Adapun skor setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : • Untuk jawaban alternatif “a” diberi 3

• Untuk jawaban alternatif “b” diberi 2 • Untuk jawaban alternatif “c” diberi 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong sangat tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu menentukan interval dengan cara sebagai berikut :


(32)

Interval =

ilangan Banyaknyab

ah Skorterend ggi

Skortertin

Maka diperoleh :

5

1

3

= 0,66

Dengan interval 0,66 maka kategori jawaban responden dapat diklasifikasikan dengan urutan sebagai berikut :

a. skor untuk kategori tinggi : 2,34 – 3,00 b. skor untuk kategori sedang : 1,67 – 2,33 d. skor untuk kategori rendah : 1,00 – 1,66

F. Teknik Analisa data

1. Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Untuk menguji hubungan atau pengaruh antar variabel dengan menggunakan perhitungan statistik dengan metoda pengujian Koefisien Korelasi Product Moment. Metode ini digunakan untuk mengetahui besar kecilnya dan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antar variabel.

Korelasi sederhana digunakan untuk mengukur besarnya hubungan (pengaruh) variabel bebas/ independen (X) dengan variabel terikat/ dependen (Y) adalah Korelasi Pearson Product Moment.

Penggunaan teknik korelasi seperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong tinggi, sedang, dan rendah.


(33)

Keterangan :

Rxy = Angka Indeks Korelasi “r” Pearson Product Moment N = Populasi

Exy = Jumlah perkalian antara skor x dan y Ex = Jumlah skor x

Ey = Jumlah skor y

Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

i. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.

ii. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

iii. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran interprestasi angka yang dikemukan oleh Sugiyono (2005 : 149), yaitu sebagai berikut :

Tabel 1 : Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi


(34)

2. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/ independen (X) terhadap variabel terikat/ dependen (Y) perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment (Rxy)2 x 100%.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: D = (Rxy)2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien Determinan


(35)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir

Pada masa penjajahan Belanda, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir disebut VAN.N Senembah Tanjung Muda Hulu yang dipimpin oleh bermarga Barus dan tunduk kepada Sultan Serdang di Perbaungan.

Sejak Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, VAN.N. Senembah Tanjung Muda Hulu disebut Sinembah Tanjung Muda Hulu, pusat pemerintahannya berkedudukan di desa Tadukan Raga.

Setelah penyerahan kedaulatan/ penghapusan Negara Sumatera Timur sekitar tahun 1945/ 1950, Sinembah Tanjung Muda Hulu dibagi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu dan Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir yang berkedudukan di Desa Talun Kenas terdiri dari 38 Desa dan pada tahu 1991 diciutkan menjadi 15 Desa dan 80 Dusun.

Luas wilayah Kecamatan Sinembah adalah 190,50 Km2, yang berbatasan dengan :

- Sebelah utara : berbatasan dengan Kecamatan Patumbak dan Biru-Biru - Sebelah selatan : berbatasan dengan Kecamatan Sinembah Tanjung Muda

Hulu

- Sebelah timur : berbatasan dengan Kecamatan Bangun Purba dan Sinembah Tanjung Muda Hulu


(36)

Adapun ke 15 Desa Kecamatan Sinembah Tanjung Hilir Muda adalah sebagai berikut:

1. Talun Kenas : 4 Dusun

2. Sumbul : 8 Dusun

3. Tadukan Raga : 5 Dusun 4. Limau Mungkur : 5 Dusun 5. Nagara Beringin : 4 Dusun 6. Lau Barus Baru : 11 Dusun 7. Juma Tombak : 5 Dusun 8. Gunung Rintis : 11 Dusun

9. Siguci : 7 Dusun

10. Kuta Jurung : 3 Dusun 11. Tala Peta : 5 Dusun 12. Lau Bukit : 3 Dusun 13. Penungkiran : 3 Dusun 14. Lau Rampak : 3 Dusun

15. Rambai : 3 Dusun

Jumlah : 80 Dusun

B. Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir adalah 30.098 jiwa. Sementara jumlah penduduk menurut kepala keluarga adalah 7.257 KK. Mata pencaharian penduduk kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir pada umumnya adalah sebagai karyawan swasta dan petani.


(37)

Tabel : Jumlah penduduk di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir No. Desa/Kelurahan Dewasa Anak-Anak

Lk Pr Lk Pr

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Rambai 285 296 156 127

2 Kuta Jurung 316 269 169 211

3 Penungkiran 291 310 160 124

4 Lau Bukit 451 492 319 268

5 Tala Peta 713 774 447 768

6 Siguci 540 586 284 231

7 Gunung Rintis 810 805 390 389

8 Lau Rampak 325 317 136 139

9 Juma Tombak 628 577 278 226

10 Nagara Beringin 971 936 470 492 11 Talun Kenas 933 890 451 423

12 Sumbul 1157 1147 628 428

13 Limau Mungkur 676 783 322 349 14 Tadukan Raga 1073 1190 573 512 15 Lau Barus Baru 902 1071 569 473

Jumlah 10071 10444 5352 5160

Sumber : BPS Sinembah Tanjung Muda Hilir 2008

C. Struktur Organisasi Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir

Struktur organisasi adalah suatu kerangka kegiatan yang merupakan pembagian kerja dan membuat tata hubungan antara pekerjaan-pekerjaan yang keseluruhannya dapat menjamin koordinasi dan kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.Struktur organisasi di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Deli Serdang dapat dilihat sebagai berikut:


(38)

Sumber : Data Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir (berdasarkan PERDA Kab. Deli Serdang Nomor 886 Tahun 2008 tentang TugasPokok, Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Perangkat Daerah Kab. Deli Serdang)

D. Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Deli Serdang

1. Camat

Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan.

Tugas-tugas Camat adalah sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan

d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum CAMAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN Kepala Seksi Pemerintahan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kepala Seksi Kebersihan


(39)

e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah ditingkat kecamatan

f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan

g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

h. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugas atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa dan Kelurahan. i. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan,

program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi di kecamatan.

j. Menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan umum dan tugas-tugas pelimpahan kewenangan yang telah diberikan oleh Bupati kepada Camat. k. Membuat program kerja tahunan dengan mengacu pada program kerja

pemerintahan Kabupaten Deli Serdang.

l. Menjalankan kebijakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang ditingkat Kecamatan.

m. Membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam bidang pembangunan di tingkat Kecamatan.

n. Menetapkan prosedur pedoman teknis terhadap kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintahan, pembangunan di Tingkat Kecamatan.

o. Menyelenggarakan dan membina keamanan dan ketertiban di wilayah kerja.


(40)

q. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah dalam rangka pengambilan keputusan yang menyangkut tugas-tugas umum Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.

r. Mengevaluasi dan menilai hasil pelaksanaan tugas para bawahan dilingkungan Kecamatan.

s. Memcerikan petunjuk dan arahan kepada bawahan.

t. Mendisposisi surat-surat kepada bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan penilaian.

2. Sekretaris Camat

Tugas-tugas Sekretaris Camat adalah :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas seksi secara terpadu dan tugas-tugas pelayanan administratif.

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum. e. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. f. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan. g. Melaksanakan pengelolaan administrasi program. h. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

i. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor. j. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip, dan dokumen lainnya.


(41)

k. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor.

l. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih , budaya kerja dan budaya tertib.

m. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas. n. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas.

o. Memelihara,merawat, menjaga, dan mengawasi inventaris kantor.

p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

q. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

r. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

s. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan.

t. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

3. Kepala Sub Bagian Umum

Tugas-tugas Kepala Sub Bagian umum :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.


(42)

d. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

e. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.

f. Menggandakan, menomori dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.

g. Melakukan pelayanan serta memproses Kartu Keluarga dan Kartu Penduduk.

h. Memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar. i. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggungjawab atas

keamanan kantor.

j. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya.

k. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.

l. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksaan tugas.

m. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

n. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

4. Kepala Sub Bagian Program

Tugas-tugas Kepala Sub Bagian Program:


(43)

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi program.

d. Mengumpulkan,mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam penyusunan program kerja.

e. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan data sebagai bahan dalam penyusunan program kerja.

f. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan.

g. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

h. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.

i. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

j. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

5. Kepala Sub Bagian Keuangan

Tugas-tugas Kepala Sub Bagian Keuangan:


(44)

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi keuangan.

d. Menyusun dan meneliti rencana anggaran.

e. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran. f. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan. g. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan. h. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang

langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

i. Menyusun laporan sesuai hasil yang yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

j. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

6. Kepala Seksi Pemerintahan

Tugas-tugas Kepala Seksi Pemerintahan:

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.


(45)

e. Membuat program kerja di bidang Pemerintahan.dan Kemasyarakatan.

f. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

g. Melakukan monitoring dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa h. Melakukan dan memfasilitasi terhadap penyelesaian perselisihan yang

timbul antara Pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD).

i. Memproses usulan tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) dan pelantikan anggota BPD.

j. Melakukan pembinaan terhadap tugas-tugas anggota Badan Perwakilan Desa (BPD).

k. Memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.

l. Melaksanakan koordinasi tugas-tugas kepada Sekretaris Camat.

m. Melakukan dan memfasilitasi terhadap penyelesaian perselisihan yang timbul antara Pemerintahan Desa.

n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

p. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.


(46)

7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Tugas-tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

e. Membuat program kerja di bidang Trantib..

f. Melakukan pembinaan terhadap perlindungan masyarakat.

g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya ketentraman dan ketertiban masyarakat.

h. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Pemilihan Anggota Badan Perwakilan desa (BPD).

i. Melakukan pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan tanah.

j. Membantu Camat dalam pengawasan dan pemantauan terhadap pengurusan maupun pelaksanaan setiap izin yang dikeluarkan, agar sesuai dengan Peraturan Daerah atau ketentuan yang berlaku.

k. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pengembangan potensi dan kualitas Sumber Daya Alam.


(47)

m. Memproses rekomendasi terhadap penertiban izin sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

n. Melakukan pembinaan terhadap organisasi kepemudaan.

o. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

p. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

q. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

r. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

8. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Tugas-tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemberdayaan Masyarakat.

e. Membuat program kerja di bidang Pemberdataan Masyarakat.

f. Melakukan pembinaan usaha gotong royong masyarakat dan melakukan penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pembangunan.


(48)

g. Melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta pengembangan asset Desa dan Kelurahan.

h. Melakukan ususlan anggaran pembangunan Kecamatan

i. Meneliti usulan anggaran yang diajukan oleh Desa dan Kelurahan. j. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan. k. Memeriksa hasil kerja bawahan.

l. Menyiapkan bahan laporan dibidang pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan.

m. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

n. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

9. Kepala Seksi Kebersihan

Tugas-tugas Kepala Seksi Kebersihan :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan penyusunan rencana dan program dalam bidang kebersihan, kawasan Kota dan Pedesaan serta Pasar.


(49)

f. Melakukan pembinaan terhadap kebersihan dilingkungan masyarakat. g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi

terciptanya kebersihan dilingkungan masyarakat.

h. Mengangkut sampah dari tong penampungan sementara ke Truk Pengangkut Sampah dibuang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).

i. Mengutip retribusi kebersihan sampah.

j. Merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi bidang kebersihan dilingkungan masyarakat Desa dan Kelurahan.

k. Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan Pemukiman. l. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

n. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

o. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

p. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

10. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.


(50)

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kesejahteraan Sosial.

e. Membuat program kerja di bidang Pemberdataan Masyarakat.

f. Melakukan pembinaan terhadap kehidupan kerukunan beragama dan antar umat beragama.

g. Membina kegiatan Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.

h. Melakukan kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan dan hari Besar Nasional.

i. Melakukan pembinaan generasi muda dan kewanitaan. j. Melakukan pengawasan dan monitoring bantuan sosial.

k. Melakukan koordinasi dan pengendalian serta membantu pelaksanaan penanggulangan masalah bencana alam, wabah penyakit menular serta rawan pangan.

l. Melakukan pembinaan terhadap organisasi sosial, organisasi keagamaan. m. Melaksanakan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga.

n. Meneliti dan melegalisasi surat keterangan ahli waris yang diterbitkan Kepala Desa dan Lurah.

o. Memproses surat-surat keterangan miskin dan tidak mampu. p. Membantu pembinaan PKK.

q. Menyiapkan bahan laporan di bidang kesejahteraan social sebagai pertanggungjawaban atasan.


(51)

r. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

s. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

t. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.


(52)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini merupakan hasil dari kuesioner yang telah disebarkan kepada pegawai Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 30 orang. Pada bab ini, penulis menyajikan data-data yang di peroleh selama penelitian pada Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang. Penyajian data meliputi identitas data responden, jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuisioner yang diuraikan dalam tabel dan di interpretasikan.

A. Deskripsi Data Identitas Responden

Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian.

1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Dari data tentang jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa laki-laki mendominasi jumlah pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang.

Setelah melakukan distribusi kuesioner kepada responden jenis kelamin responden pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3 : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 20 66,67

2 Perempuan 10 33,33


(53)

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 30 orang, dimana 20 orang (66,67%) adalah laki-laki dan sisanya 10 orang (33,33%) adalah perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang, lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan.

2. Identitas Responden Menurut Usia

Usia pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang, pada umumnya masih berada pada usia produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel 4 : Identitas Responden Menurut Usia

No. Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 17-34 7 23,33

2 35-40 8 26,67

3 >41 15 50

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 responden, ada 7 orang (23,33%) berasal dari kelompok usia 17-34 tahun, kemudian disusul dari kelompok usia 35-40 tahun sebanyak 8 orang (26,67%). Sementara responden yang berasal dari kelompok usia 41 tahun ke atas ada 15 orang (50%).

3. Identitas Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir dari responden yang bekerja di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang paling banyak adalah tamatan SMA, disusul dari tamatan Sarjana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :


(54)

Tabel 5: Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 SD - -

2 SLTP/ SMP 4 13,33

3 SLTA/ SMA/ SMU 20 66,67

4 Program Diploma I - -

5 Program Diploma III 3 10

6 Sarjana 2 6,67

7 Pasca Sarjana 1 3,33

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa pegawai yang ada di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang yang lebih banyak dari tamatan SLTA/SMU 20 orang (66,67%), kemudian SLTP/SMP sebanyak 4 orang (13,33%). Sementara pegawai dengan latar belakang pendidikan DIII/Diploma tiga sebanyak 3 orang (10%), Sarjana sebanyak 2 orang atau 6,67%, dan Pasca Sarjana sebanyak 1 orang atau 3,33% Program Diploma I dan SD sama sekali tidak ada.

4. Identitas Responden Menurut Golongan

Pegawai Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang lebih banyak bergolongan III dan di susul golongan II dan I. hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6 : Dsitribusi Responden Menurut Golongan

No. Golongan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 I 1 3,33

2 II 11 36,67

3 III 9 30

4 IV - -

5 Honorer 9 30

TOTAL 30 100


(55)

Dilihat dari tabel di atas golongan mayoritas berasal dari golongan II sebanyak 11 orang (36,67%), lalu disusul golongan III sebanyak 9 orang (30%), diantaranya golongan I sebanyak 1 orang (3,33%), dan pegawai honor sebanyak 9 orang (30%).

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X) dan variabel terikat Kinerja Pegawai (Y). Variabel X terdiri dari 12 item pertanyaan dan begitu juga variabel Y terdiri dari 12 item pertanyaan pula. Untuk lebih jelasnya akan dideskripsikan sebagai berikut :

1. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Kepemimpinan Sebagai Variabel Bebas (X)

Untuk mengukur variabel kepemimpinan, digunakan 12 pertanyaan yang diperoleh dari indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada setiap pertanyaan diberikan alternatif jawaban, dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari ketiga alternatif jawaban tersebut. Berdasarkan jawaban dari responden dari kuesioner yang disebarkan yang berisi pertanyaan variabel X (Kepemimpinan), maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 7 : jawaban responden mengenai pemberian pengarahan yang jelas oleh camat kepada pegawai

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 12 40

Kadang-kadang 18 60

Tidak Pernah - -

TOTAL 30 100


(56)

Dari tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan pengarahan yang jelas kadang-kadang diberikan oleh Camat ada sebanyak 18 orang (60%), dan sering ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan tidak pernah diberikan Camat tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat memberikan pengarahan yang jelas kepada para pegawainya. pemberian pengarahan yang jelas kepada pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dapat menghindari terjadinya kesalahan dari pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan.

Tabel 8 : jawaban responden mengenai camat memberikan uraian pekerjaan secara lengkap kepada pegawai

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 16 53,33

Kadang-kadang 14 46,67

Tidak Pernah - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan pekerjaan yang diberikan Camat sering diuraikan dengan lengkap sebanyak 16 orang (53,33%), dan yang menyatakan kadang-kadang ada sebanyak 13 orang (46,67%). Kemudian yang menyatakan tidak pernah tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam memberikan pekerjaan kepada pegawainya sering memberikan uraian yang cukup jelas sehingga dapat menghindari kesalahan atau kekeliruan dalam melaksanakan pekerjaan yang mereka terima.


(57)

Tabel 9 : jawaban responden mengenai camat memberikan masukan atau saran kepada pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 11 36,67

Kadang-kadang 19 63,33

Tidak pernah - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan camat kadang-kadang memberikan masukan atau saran dalam menyelesaikan pekerjaan kepada pegawai ada sebanyak 19 orang (63,33%), dan yang menyatakan sering ada sebanyak 11 orang atau (36,67%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak pernah tidak ada satu pun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa camat kadang-kadang memberikan masukan atau saran dalam penyelesaian pekerjaan. Masukan atau saran kepada pegawai dapat memudahkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang mereka terima. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai.

Tabel 10 : jawaban responden mengenai camat berkomunikasi dengan ramah kepada pegawai

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 18 60

Kadang-kadang 12 40

Tidak pernah - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 10 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan camat sering berkomunikasi dengan ramah kepada pegawai sebanyak 18 orang (60%), dan yang menyatakan kadang-kadang ada sebanyak 12 orang (40%).


(58)

Kemudian yang menyatakan tidak pernah, tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat sering berkomunikasi dengan ramah kepada pegawainya, komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan dapat menunjang kinerja bawahannya.

Tabel 11: jawaban responden mengenai kenyamanan berkomunikasi antara Camat dan pegawai

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Nyaman 16 53,33

Kadang-kadang 14 46,67

Tidak nyaman - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa responden menyatakan nyaman dalam berkomunikasi dengan Camat sebanyak 16 orang (53,33), dan yang menyatakan kadang-kadang ada sebanyak 14 orang (46,67%). Kemudian yang menyatakan tidak nyaman tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara pimpinan dan pegawai sudah baik ini dilihat dari sikap pimpinannya sehingga bawahan merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan pimpinan. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai dan untuk menghindari konflik, apabila komunikasi sudah terjalin dengan baik.

Tabel 12 : jawaban responden mengenai kemampuan Camat dalam menciptakan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Mampu 12 40


(59)

Tidak mampu - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Camat cukup mampu menciptakan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan ada sebanyak 18 orang (60%), dan yang menyatakan mampu ada sebanyak 12 orang (40%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak mampu tidak ada satu pun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat sudah menciptakan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan. Dengan komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan hal ini mendorong pegawai bekerja dengan baik pula.

Tabel 13 : jawaban responden mengenai camat melibatkan pegawai dalam membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah pekerjaan

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 19 63,33

Kadang-kadang 11 36,67

Tidak pernah - -

TOTAL 17 100

Dari tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan camat sering melibatkan pegawai dalam membuat keputusan sebanyak 19 orang (63,33%), yang menyatakan kadang-kadang ada 11 orang (36,67%). Kemudian yang menyatakan tidak pernah tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi sering melibatkan pegawai dalam membuat keputusan. hal ini akan membantu camat dalam mengatasi setiap masalah pekerjaan yang timbul.

Tabel 14 : jawaban responden mengenai Camat meminta pendapat dari pegawai dalam mengambil keputusan


(60)

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 12 40

Kadang-kadang 18 60

Tidak pernah - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Camat terkadang meminta pendapat dari pegawai dalam mengambil keputusan sebanyak 18 orang (60%), dan yang menyatakan sering ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan tidak pernah tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat meminta pendapat pegawainya dalam mengambil keputusan sehingga dapat menumbuhkan tanggungjawab bersama untuk menghasilkan keputusan yang terbaik.

Tabel 15: jawaban responden mengenai Camat memberikan tanggungjawab kepada pegawainya untuk mengambil keputusan

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 11 36,67

Kadang-kadang 19 63,33

Tidak pernah - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Camat kadang-kadang memberikan tanggungjawab kepada pegawainya untuk mengambil keputusan sebanyak 19 orang (63,33%), dan yang menyatakan sering ada sebanyak 11 orang (36,67%). Kemudian yang menyatakan tidak pernah tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat memberikan tanggungjawab kepada pegawainya dalam mengambil keputusan sehingga membuat pegawai dapat lebih


(61)

percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai.

Tabel 16: jawaban responden mengenai Camat melakukan pengawasan langsung kepada para pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 8 26,67

Kadang-kadang 22 73,33

Tidak pernah - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Camat kadang-kadang melakukan pengawasan dalam pekerjaan pegawainya sebanyak 22 orang (73,33%), dan yang menyatakan sering ada sebanyak 8 orang (26,67%). Kemudian yang menyatakan tidak pernah tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa Camat melakukan pengawasan pekerjaan pegawai sehingga pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya tidak menemukan banyak kesulitan.

Tabel 17 : jawaban responden mengenai Camat memberikan pujian dan hadiah atas hasil pekerjaan pegawainya

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 3 10

Kadang-kadang 18 60

Tidak pernah 9 30

TOTAL 30 100


(62)

Dari tabel 17 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan kadang-kadang Camat memberikan pujian dan hadiah kepada pegawainya atas hasil pekerjaan sebanyak 18 orang (60%), dan yang menyatakan tidak pernah ada sebanyak 9 orang (30%). Kemudian yang menyatakan sering ada sebanyak 3 orang (10%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat belum memberikan perhatian atas hasil pekerjaan pegawai, dimana masih sebagian kecil pegawai yang menyatakan Camat sering memberikan pujian dan hadiah atas keberhasilan pekerjaan pegawainya.

Tabel 18: jawaban responden mengenai Camat memberikan hukuman kepada pegawai yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaannya

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sering 1 3,33

Kadang-kadang 14 46,67

Tidak pernah 15 50

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 18 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan camat tidak pernah memberikan hukuman atas kesalahan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sebanyak 15 orang (50%), dan yang menyatakan kadang-kadang ada sebanyak 14 orang (46,67%). Kemudian yang menyatakan sering ada 1 orang (3,33%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat belum memberikan koreksi kesalahan para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga hal ini dapat membuat pemimpin tidak memperhatikan hasil pekerjaan pegawainya.


(63)

2. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Kinerja Pegawai Sebagai Variabel Terikat (Y)

Tabel 19 : jawaban responden mengenai kemampuan pegawai dalam pekerjaan yang diberikan Camat

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Sesuai 29 96,67

Kadang-kadang 1 3,33

Tidak sesuai - -

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 19 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan pekerjaan yang diberikan Camat sesuai dengan kemampuan pegawai ada sebanyak 29 orang (96,67%), dan yang menyatakan kadang-kadang ada sebanyak 1 orang (3,33%). Kemudian yang menyatakan tidak sesuai tidak ada satupun koresponden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya sehingga memudahkan pegawai dalam melaksanakan dan memahami pekerjaan yang mereka terima. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai

Tabel 20: jawaban responden mengenai kemampuan pegawai menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada kesalahan

Kategori Jumlah (orang) Presentase (%)

Mampu 9 30

Kadang-kadang 18 60

Tidak mampu 3 10

TOTAL 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 20 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan cukup mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa ada kesalahan dalam bekerja


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, cetakan keenam, PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Arep, Ishak dan Tanjung, Hendri. 2003. Manajemen Motivasi. PT. Grasindo: Jakarta.

Istianto, Bambang. 2009. Manajemen Pemerintahan Dalam Perspektif Pelayanan

Publik. PT Mitra Wacana Media : Jakarta.

Mathis, Robert L. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat : Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesi, PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Siagian, S.P, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta : Bandung.

Tika, Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan. Bumi Aksara : Jakarta.

Wursanto, Ig. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Andi : Yogyakarta.

Sumber Lain :

Peraturan Bupati Deli Serdang No. 886 Tahun 2008, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang

Katalog Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang 2008, 1102001.12.12.080.03 Kecamatan STM Hilir Dalam Angka 2008


(2)

KUESIONER PENELITIAN

Mohon bantuan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner untuk membantu dalam penyelesaian tugas akhir program strata 1 (S1) di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan

Petunjuk pengisian :

- Tidak ada pendapat yang benar atau salah dalam menjawab pertanyaan.

- Sebagaimana biasanya “Etika Penelitian”, maka pendapat Bapak/ Ibu adalah bersifat rahasia.

- Berilah tanda silang (X) untuk pertanyaan dengan jawaban pilihan dan isilah titik-titik yang telah tersedia.

- Jawaban mohon diberikan sesuai dengan keadaan sebenarnya. - Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

I.

1. No Responden : ……….(diisi oleh Peneliti) Identitas Responden

2. Nama : ……….

3. Jenis Kelamin : a. laki – Laki b. Perempuan

4. Usia : ……… tahun

kategori : a. 17 – 34 b. 35 – 40 c. > 41

5. Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP/ SLTP

c. SMA/ SMU/ SLTA d. Program Diploma I e. Program Diploma III f. Sarjana (S1)

g. Pasca Sarjana (S2) 6. Golongan : a. I c. II b. III d. IV 7. Lama Bekerja : ……… tahun

kategori : a. 1 – 5 b. 6 – 10 c. 11 – 15 d. 16 – 20 e. 21 – 25 f. > 26

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SINEMBAH TANJUNG MUDA HILIR


(3)

II.

( Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini )

Pertanyaan Variabel Penelitian

Kepemimpinan Sebagai Variabel Bebas (X)

1. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat memberikan pengarahan yang jelas dalam pekerjaan yang diberikan kepada para pegawai?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

2. Apakah Camat sering memberikan uraian dalam menyelesaikan pekerjaan secara lengkap kepada Bapak/ Ibu?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

3. Apakah Camat sering memberikan masukan atau saran pada Bapak/ Ibu dalam menyelesaikan pekerjaan?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

4. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat berkomunikasi dengan ramah kepada para pegawai?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

5. Apakah Bapak/ Ibu merasa nyaman saat berkomunikasi dengan Camat a. nyaman

b. kadang-kadang c. tidak nyaman

6. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat mampu menciptakan komunikasi yang baik antara pimpinan dengan bawahan?

a. mampu

b. kadang-kadang c. tidak mampu


(4)

7. Apakah Camat sering melibatkan Bapak/ Ibu dalam membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan Anda?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

8. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat sering meminta pendapat dari pegawai dalam mengambil keputusan?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

9. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat sering memberikan tanggung jawab kepada bawahannya untuk mengambil keputusan?

a. Sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat sering melakukan pengawasan langsung kepada para pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan Anda?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

11. Apakah Bapak/ Ibu sering menerima pujian dan hadiah dari Camat atas hasil pekerjaan yang Anda lakukan?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

12. Menurut Bapak/ Ibu, apakah Camat sering memberikan hukuman kepada pegawai yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaannya?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah


(5)

Kinerja Pegawai Sebagai Variabel Terikat (Y)

1. Menurut Bapak/ Ibu, apakah pekerjaan yang diberikan oleh Camat sudah sesuai dengan kemampuan Anda?

a. sesuai

b. kadang-kadang c. tidak sesuai

2. Apakah Bapak/ Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan yang Anda lakukan tanpa ada kesalahan?

a. mampu

b. kadang-kadang c. tidak mampu

3. Apakah Bapak/ Ibu dalam melaksanakan pekerjaaan yang diberikan sering dikoreksi dan diperbaiki?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

4. Apakah Bapak/ Ibu sering mendengar adanya keluhan dari masyarakat tentang pelayanan di Kantor Camat ini?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

5. Apakah Bapak/ Ibu selama ini mengetahui dengan baik tanggung jawab dalam pekerjaaan Anda?

a. Sangat mengetahui b. kadang-kadang c. tidak mengetahui

6. Apakah Bapak/ Ibu selama ini sering berada/ hadir di tempat kerja pada saat jam kerja?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah


(6)

7. Apakah Bapak/ Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan?

a. mampu

b. kadang-kadang c. tidak mampu

8. Menurut Bapak/ Ibu, apakah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku?

a. sesuai

b. kadang-kadang c. tidak sesuai

9. Apakah Bapak/ Ibu sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga meminta bantuan dari pegawai yang lain?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Apakah Bapak/ Ibu sering berdiskusi atau bertukarfikiran tentang pekerjaan dengan pimpinan dan teman kerja ?

a. sering

b. kadang-kadang c. tidak pernah

11. Apakah Bapak/ Ibu sudah memiliki kerjasama yang baik dengan pimpinan dan para pegawai yang lain?

a. sudah

b. kadang-kadang c. tidak pernah

12. Apakah sering diadakan acara kebersamaan dalam membina kerjasama yang baik?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. tidak pernah