29 Kriteria uji : terima H
jika �
ℎ� �� 2
�
�� 2
dengan taraf nyata 5. Jika popu- lasi berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji proporsi dengan menggunakan
uji-z. Sudjana, 2005: 273. Dari perhitungan data yang telah dilakukan diperoleh
χ
2 ℎ� ��
= 3,713 dan χ
2 ��
= 9,488. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen χ
2 ℎ� ��
χ
2 ��
maka data kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang meng- ikuti model pembelajaran TPS berdistribusi normal. Untuk perhitungan seleng-
kapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3.
2. Uji Hipotesis
Setelah diketahui data pemahaman konsep matematika siswa berdistribusi normal dilakukan uji proporsi satu pihak. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah sebagai
berikut. H
: π ≤ 0,65 persentase siswa tuntas belajar kurang dari atau sama dengan 65
H
1
: π 0,65 persentase siswa tuntas belajar lebih dari 65
Statistik yang digunakan dalam uji ini adalah:
ℎ� ��
= �
� − 0,65
0,65 1 − 0,65 �
Keterangan: x
= banyaknya siswa tuntas belajar n
= jumlah sampel
30 0,65
= proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan Kriteria uji: tolak H
jika
hitung
z
≥
5
,
z
dengan taraf nyata 5. Harga
5
,
z
dipilih dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 –α. Sudjana, 2005: 234.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS tidak efektif ditinjau dari pemahaman konsep
matematis siswa kelas VII MTs Negeri 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 20142015. Hal ini diketahui dari persentase siswa yang tuntas belajar pada kelas
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS tidak mencapai KKM.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Kepada guru
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi guru mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam proses pembelajaran dengan pengelolaan
kelas yang lebih baik agar siswa menjadi terbiasa menggunakan model pembelajaran yang tidak monoton dan memeroleh suasana belajar yang lain dari
biasanya.