21 Pada umumnya tes tertulis yang biasa digunakan oleh guru dalam melakukan
penilaian adalah tes tertulis bentuk pilihan jamak dan uraian. Tes tertulis bentuk pilihan jamak dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan
memahami. Tes tertulis bentuk pilihan jamak juga merupakan tes yang dikatagori- kan tes tertutup karena jawaban sudah tersedia, siswa hanya diminta memilih
jawaban yang benar atau yang paling benar dari beberapa pilihan yang disediakan. Tes tertulis bentuk uraian merupakan alat penilaian yang dapat menilai
kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, dan mengorganisasi gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan gagasan jawaban
tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-kata.
G. Pengembangan
Pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa. Penelitian pengembangan menurut Hosnan 2014: 389 adalah:
Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Pengembangan menurut Richey dan Klein 2007: 129 adalah: Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam
bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik dan proses evaluasi dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan
produk pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan
produk tersebut.
22 Pengembangan menurut Sugiyono 2013: 287 yakni:
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Langkah langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2013: 288
yakni: Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yakni potensi dan
masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk,
produksi massal.
Berdasarkan uraian paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah serangkaian langkah sistematik, yang setiap langkah yang
dilakukan selalu mengacu kepada hasil dari langkah langkah sebelumnya hingga akhirnya didapatkanlah produk
–produk baru yang memiliki kualitas yang lebih baik.
H. Pembelajaran IPA Terpadu
Sains adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam semesta. Ilmu
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri objektif,
metodik, sistematis, universal, dan tentatif. IPA menurut Trianto 2010: 136-137 adalah sebagai berikut:
IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui
metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.
23 Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap
ilmiah. Dari pembelajaran yang menggunakan proses atau prosedur ilmiah maka akan menghasilkan produk yang bersifat ilmiah dan akan menumbuhkan sikap
ilmiah dalam diri siswa. IPA menurut Marsetio Donosepoetro dalam Trianto 2010: 137 dipandang
sebagai berikut: IPA sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang
diajarkan dalam dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur
dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu riset pada umumnya yang lazim disebut metode ilmiah scientific
method.
IPA dapat digunakan untuk menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan
ilmiah. Pengetahuan yang diterima siswa tidak hanya dalam pembelajaran di sekolah saja, namun bisa diperoleh dari luar pembelajaran seperti melakukan
kegiatan pratikum dengan metode ilmiah. Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa IPA dapat dipandang sebagai proses, produk, dan prosedur. Nilai-
nilai IPA menurut Prihanto Laksmi dalam Trianto 2010: 141-142 yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain:
1 Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut
langkah-langkah metode ilmiah; 2
Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah;
3 Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik
dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun dalam kehidupan. Guru yang membelajarkan IPA di sekolah perlu menanamkan nilai-nilai yang
dapat membuat siswa untuk dapat berpikir secara teratur, sistematis, dan kegiatan