Jenis-Jenis Asesmen Otentik TINJAUAN PUSTAKA

17 1 Asesmen langsung dan spesifik yaitu penilaian secara langsung pada saat atau setelah selesai melakukan tugas, untuk menilai aspek-aspek tertentu pada mata pelajaran. 2 Asesmen tidak langsung dan holistik yaitu penilaian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang, untuk memberikan penilaian secara keseluruhan. 3 Asesmen sosio-afektif yaitu penilaian terhadap unsur-unsur afektif atau emosional, misal: peserta didik diminta membuat tulisan yang membuat curahan perasaan. Sistem pengumpulan hasil kerja siswa yang dianalisis untuk menunjukkan kemajuan belajar siswa dalam jangka waktu tertentu. Contoh penilaian portofolio, misalnya: menulis, membaca buku harian, menggambar, audio atau video, dan atau komentar guru dan siswa tentang kemajuan yang telah dicapai siswa. Penilaian diri-sendiri Student Self-Assessment merupakan kunci dalam penilaian otentik dan dalam pengaturan pembelajaran diri, “motivasi dan strategi untuk menyelesaikan permasalahan dengan tujuan spesifik”. Penilaian diri-sendiri digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang di dalamnya merupakan integrasi dari kemampuan kognitif, motivasi, dan sikap terhadap pembelajaran. Dalam pengaturan diri pembelajar, murid membuat pilihan, memilih aktivitas pembelajaran, dan merencanakan bagaimana mereka menggunakan waktu dan sumber. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih aktivitas yang menantang, mengambil resiko, meningkatkan kemahiran pembelajaran, dan mencapi tujuan yang telah direncanakan. 18 Penugasan Proyek merupakan tugas yang harus diselesaikan dalam periodewaktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Karena dalam pelaksanaannya proyek bersumber pada data primersekunder, evaluasi hasil, dan kerjasama dengan pihak lain, proyek merupakan suatu sarana yang penting untuk menilai kemampuan umum dalam semua bidang. Proyek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan peserta didik pada pembelajaran tertentu, kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan peserta didik untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian ini juga merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu. Proyek adalah suatu tugas yang meminta siswa menghasilkan sesuatu oleh diri siswa sendiri pada suatu topik yang berhubungan dengan kurikulum lebih dari hanya sekedar ”memproduksi” pengetahuan dalam suatu tes. Hasil kerja Product adalah penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk tertentu dan kualitas produk tersebut. Tujuan penilaian produk adalah: 1 Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum mempelajari keterampilan berikutnya. 2 Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir jenjang. 3 Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan tertentu. 19 Tertulis Paper Pen dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu tes esai jawaban terbuka extended-response dan jawaban terbatas restricted-response dan hal ini tergantung pada kebebasan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengorganisasikan atau menyusun ide-idenya dan menuliskan jawabannya. Pada tes pilihan jamak termasuk tes tertutup karena siswa hanya memilih jawaban yang paling benar yang sudah disediakan, sedangkan tes uraian termasuk tes terbuka karena siswa bebas menjawab pertanyaan yang diberikan.

F. Asesmen Tertulis Bentuk Pilihan Jamak

Pada umumnya tes tertulis yang sering digunakan yaitu pilihan jamak dan uraian. Tes tertulis bentuk pilihan jamak dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut siswa untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau meng- ekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Asesmen tes tertulis menurut Sofyana 2010: 3 yakni: Asesmen secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: a memilih jawaban, yang dibedakan menjadi: 1 pilihan ganda, 2 dua pilihan benar-salah, ya-tidak, 3 menjodohkan, 4 sebab-akibat; b mensuplai jawaban, dibedakan menjadi: 1 isian atau melengkapi, 2 jawaban singkat atau pendek, dan 3 uraian. Asesemen tes tertulis di bagi menjadi 2 bentuk yakni bentuk uraian dan bentuk pilihan jamak. Tes tertulis bentuk pilihan jamak memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Haryati 2013: 55 menjelaskan sebagai berikut: 20 Kelebihan dari tes tertulis pilihan jamak yaitu mudah dianalisa, mencakup banyak materi pelajaran, waktu yang diperlukan lebih singkat, dapat menggunakan rumus singkat, pokok soal dirumuskan dengan singkat dan jelas, materi yang ditanyakan jelas arahnya, dapat mengukur kemampuan siswa sesuai dengan domain yang dikehendaki sesuai dengan tingkat kesukarannya, soal tidak bergantung dari soal sebelumnya, semua indikator dapat terwakili, mudah dibuat karena sejajar dengan indikator yang hendak dinilai. Sedangkan kelemahan dari tes tertulis bentuk pilihan jamak yaitu syarat dengan spekulasi untuk siswa kurang menggambarkan sebuah proses, hanya dapat mengetahui kemampuan kognitif tanpa analisa, kurang dapat menggambarkan kemampuan siswa secara utuh, membiasa- kan siswa berpikir untung-untungan, kurang memberikan peluang menjawab dengan benar pada siswa hanya 20 untuk 5 opsen jawaban, kurang memacu siswa untuk memberikan analisis dan memberikan jawaban, tidak dapat menjawab secara analisa atau kesimpulan, tidak dapat mendeteksi langkah siswa dalam mengerjakan soal. Melihat pengertian tes tertulis sebagaimana yang dijabarkan oleh beberapa ahli di atas, maka dapat diketahui pada tes tertulis terbagi menjadi 2 bentuk yakni tes tertulis pilihan jamak dan tes tertulis bentuk uraian. Pada tes tertulis bentuk pilihan jamak terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Beberapa kelebihan dari tes pilihan jamak seperti: 1 Mudah dianalisa, 2 Mencakup banyak materi pelajaran, 3 Waktu yang diperlukan lebih singkat, dan 4 Pokok soal dirumuskan dengan singkat dan jelas. Sedangkan kelemahan dari tes pilihan jamak yakni: 1 Syarat dengan spekulasi untuk siswa, 2 Kurang menggambarkan sebuah proses, dan 3 Hanya dapat mengetahui kemampuan kognitif tanpa analisa, 4 Kurang memberikan peluang menjawab dengan benar pada siswa hanya 20 untuk 5 opsen jawaban. 21 Pada umumnya tes tertulis yang biasa digunakan oleh guru dalam melakukan penilaian adalah tes tertulis bentuk pilihan jamak dan uraian. Tes tertulis bentuk pilihan jamak dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Tes tertulis bentuk pilihan jamak juga merupakan tes yang dikatagori- kan tes tertutup karena jawaban sudah tersedia, siswa hanya diminta memilih jawaban yang benar atau yang paling benar dari beberapa pilihan yang disediakan. Tes tertulis bentuk uraian merupakan alat penilaian yang dapat menilai kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, dan mengorganisasi gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan gagasan jawaban tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-kata.

G. Pengembangan

Pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa. Penelitian pengembangan menurut Hosnan 2014: 389 adalah: Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Pengembangan menurut Richey dan Klein 2007: 129 adalah: Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik dan proses evaluasi dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.