Tenaga Kerja METODE PENELITIAN
1. Pengadaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara VII Persero Unit
Usaha Rejosari untuk diolah menjadi Crude Palm Oil CPO adalah tandan buah segar TBS kelapa sawit. Pengadaan persediaan bahan baku untuk pengolahan
kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara VII Persero Unit Usaha Rejosari berasal dari kebun sendiri dan kebun kemitraan. Pengadaan bahan baku yang
berasal dari kebun sendiri berasal lima afdeling yaitu afdeling I, afdeling II, afdeling III, afdeling IV, dan afdeling V. Pengadaan bahan baku yang berasal dari
kebun kemitraan yang berada pada wilayah Lampung Selatan dan Tanggamus. Pengembangkan pola kemitraan petani kelapa sawit dengan memberikan bantuan
pinjaman bibit kelapa sawit kepada petani peserta kemitraan. Hasil dari kebun kemitraan tersebut akan dijual kembali kepada PT. Perkebunan Nusantara VII
Persero Unit Usaha Rejosari. Pinjaman petani mitra akan dibayar secara mengangsurmencicil setelah tanaman kelapa sawit petani menghasilkan
berproduksi. Pengadaan bahan baku menurut waktu yang terjadi pada PT. Perkebunan
Nusantara VII Persero Unit Usaha Rejosari adalah perbedaan musim penanaman pada tanaman kelapa sawit sehingga ketersediaan bahan baku selalu ada setiap
harinya, walaupun terdapat bulan atau musim yang membuat produksi TBS menurun. Penentuan mutu yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara VII
Persero Unit Usaha Rejosari dilakukan ditempat pengumpulan sementara yang ada di setiap afdeling untuk dilakukan pengecekan fraksi tandan buah segar.
Fraksi tersebut menentukan layak atau tidaknya TBS tersebut untuk dibawa ke pabrik untuk diolah menjadi CPO dan Kernel. Selain itu, pemindahan TBS ke
pabrik dilakukan dengan menggunakan truk. Penyimpanan TBS di pabrik sebaiknya tidak disimpan terlalu lama karena dapat menurunkan kualitas baik
TBS tersebut maupun hasil olahannya.
2. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Proses pengolahan kelapa sawit hingga menjadi CPO dan kernel melalui beberapa
tahapan yaitu: a. Timbangan
Timbangan merupakan suatu proses awal untuk mengetahui berat TBS yang dihasilkan dari kebun kelapa sawit. Pada pabrik pengolahan kelapa sawit,
jembatan timbangan yang dipakai menggunakan sistem komputerisasi untuk mengetahui berat atau beban TBS yang diangkut setiap kendaraan angkutan
TBS. Prinsip kerja dari timbangan yaitu truk yang melewati jembatan timbangan berhenti kurang lebih 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal
sebelum TBS dibongkar dan disortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang
diterima di pabrik. b. Penyortiran
Pelaksanaan sortasi bertujuan untuk mengetahui mutu TBS yang masuk ke PPKS, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan klarifikasi yang telah
ditetapkan, selain itu juga untuk mengevaluasi tentang kualitas dan kuantitas produksi CPO yang diperoleh selama proses di pabrik. Pelaksanaan sortasi
dilakukan terhadap semua kendaraan yang memuat buah baik dari kebun sendiri maupun kebun kemitraan.