Peneliti lain sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi penelitian sejenis,

Tanaman kelapa sawit dibedakan atas 2 bagian yaitu vegetatif dan generatif. Bagian vegetatif tanaman kelapa sawit meliputi akar, batang dan daun. Bagian generatif tanaman kelapa sawit meliputi bunga dan buah. Pada umumnya pola tanam kelapa sawit berbentuk segi tiga sama sisi pada areal ratadatar sampai bergelombang. Sementara, pada areal berbukit dengan sudut kemiringan lebih dari 12º, perlu dibuat teras kontur dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan violle lining. Panjang sisi jarak tanam harus dibuat seoptimal mungkin sehingga setiap individu tanaman mendapat ruang lingkungan serta sinar matahari yang memadai dan serangan untuk mendapatkan produksi per ha yang maksimal selama satu siklus hidup Pahan, 2006. Keberhasilan penanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, penyediaan bibit, persiapan lahan, tenaga kerja, sarana angkutan, dan perawatan jalan. Persediaan bibit kelapa sawit yang baik dalam kondisi umur yang sesuai. Bibit yang normal untuk dipindahtanamkan ke lapangan adalah 10-12 bulan. Khusus untuk areal tanaman baru TB bekas hutan, bibit umur 12-18 bulan lebih baik, karena bibit yang lebih tua kurang disenangi tikus, babi dan landak Rizka,1994. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit, seperti memberantas alang-alang di perkebunan dapat dilakukan secara manual atau kimiawi. Secara manual, yaitu dengan mencabut alang-alang tersebut dengan bantuan garpu, sehingga akar alang-alang akan tercabut atau keluar. Secara kimiawi dilakukan dengan cara mengusap daun alang-alang dengan kain yang dicelupkan ke dalam larutan racun. Alang-alang yang merata dan meluas diberantas menggunakan herbisida dengan dosis yang sesuai dan ulangan yang tepat. Selama tanaman belum menghasilkan TBM, tanaman penutup tanah dipertahankan 100, karena menghasilkan bintil akar yang bisa mengikat nitrogen dari udara sehingga bisa menambah kesuburan tanah. Di sekitar kelapa sawit dibuat piringan yang tidak ditanami tanaman penutup tanah. Besarnya piringan diatur berdasarkan umur tanaman. Tanaman berumur 1 tahun TBM, jari-jari piringannya 100 cm, tanaman berumur 1-3 tahun TBM, jari-jari piringannya 150 cm, tanaman berumur lebih dari 3 tahun tanaman menghasilkan; TM, jari-jari piringannya 250 cm. daerah piringan ini perlu disiangi, agar tidak ada gulma yang mengganggu tanaman kelapa sawit Sunarko, 2006. Panen merupakan suatu kegiatan memotong tandan buah yang sudah matang kemudian mengutip tandan dan brondolan yang tercecer di dalam dan di luar piringan. Selanjutnya menyusun tandan buah di tempat pengumpulan hasil TPH Risza, 1993. Pekerjaan potong buah merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa sawit karena langsung menjdai sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit MKS dan inti kelapa sawit IKS Pahan, 2006. Sesuai dengan ketentuan bahwa buah dikatakan masak jika terdapat dua brondolan yang lepas per kilogram tandan buah segar. Sementar, criteria matang panen ditetapkan sebagai berikut Pahan,2006 :