28
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengananalisis statistik yang menggunakan software statistik SPSS. Metodedan
teknik analisis dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik terlebihdahulu dan diakhiri dengan pengujian hipotesis.
3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan
nilai estimasi yang diperoleh bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, and Estimator, yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan
estimator yang tidak bias. Maka data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi.
3.7.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variable dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal” Ghozali,
2006:110. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Histogram atau pola distribusi data normal dapat
digunakan untuk melihat normalitas data. Uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu:
Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data tidak normal, Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data normal.
Universitas Sumatera Utara
29 Menurut Ghazali 2006:112, pada prinsipnya normalitas data dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.1.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel independen. Menurut Umar 2003:132,
“multikolonieritas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya”. Pengujian
multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen. Pendeteksian ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah
sebagai berikut: 1. nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangattinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen, 2. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka
Universitas Sumatera Utara
30 hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidaknya adanya korelasi
yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas, 3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
serta variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya
Ghazali, 2006:91.
3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas