15
2.1.4 Rasio Perputaran Modal Kerja
Menurut Abdullah 2005 : 71 “manajemen penggunaan modal kerja dapatdiuji dengan menggunakan rasio perputaran modal kerja
working capital turnover, yakni perbandingan antara penjualan dengan jumlah keseluruhan aset lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu”. Bila volume penjualan naik, investasi persediaan dan piutang meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Formulasi
dari working capital turnover WCT adalah sebagai berikut: ������� ������� ��������
= ������� ����� − ������� �����������
����� × 100
Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja. Dari hubungan antara
penjualan netto dengan modal kerja tersebut, dapat diketahui juga apakah perusahaan bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan
modal kerja yang rendah. Rasio perputaran modal kerja ini juga berhubungan dengan
likuiditas perusahaan. Jika rasio perputaran modal kerja tinggi, maka mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung operasional,
sedangkan apabila rasio ini rendah artinya likuiditas perusahaan yang tinggi. Semakin besar rasio perputaran modal kerja maka semakin baik
suatu perusahaan. Hal ini juga menunjukkan seberapa efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.5 Likuiditas
Fred Weston, menyebutkan bahwa rasio likuiditas liquidity ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban hutang jangka pendek yang artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang
membayar tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo Kasmir, 2010:110. Menurut Harmono 2011:106 “konsep likuiditas dapat
diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun.” Menurut Warsono
2003:34 “rasio-rasio likuiditas liquidity ratio adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuanperusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang harus dipenuhi.” Menurut Halim 1999:53 rasio likuiditas adalah “rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dengan segera.”
2.1.6 Rasio likuiditas