12
2.1.3 Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari Sawir, 2005:129. Martono 2002:72- 73 mengemukakan bahwa modal kerja bisa mengacu pada tiga konsep yaitu:
a. Konsep Kuantitatif. Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan aktiva
lancar yang disebut juga modal kerja bruto gross working capital. Umumnya elemen-elemen dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat-
surat berharga sekuritas, piutang, dan persediaan. b. Konsep Kualitatif
Pada konsep kualitatif modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancar atau hutang yang segera harus dilunasi. Sebagian aktiva lancar
dipergunakan untuk melunasi hutang lancar seperti: hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, dan sebagian lagi benar-benar dipergunakan untuk
membelanjai kegiatan operasi perusahaan. Dengan demikian, modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan kelebihan aktiva lancar di atas
hutang lancar yang juga disebut modal kerja neto net workingcapital. c. Konsep Fungsional.
Konsep fungsional mendasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Setiap dana yang dialokasikan pada berbagai
aktiva dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan income, baik
Universitas Sumatera Utara
13 pendapatan masa yang akan datang future income. Berdasarkan konsep
fungsional, modal kerja adalah modal yang digunakan untuk menghasilkan current income.
Menurut Halim 1999:85 “modal kerja adalah aktiva-aktiva jangka pendek yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari pada suatu
perusahaan.” Menurut Dwi 2010:111 “modal kerja atau working capital merupakan suatu aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan,
yang memerlukan pengelolaan dengan baik oleh manajer perusahaan.” Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian
misalnya untuk membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik, membayar biaya transportasi, membayar
hutang dan sebagainya. Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam waktu
yang tidak lama kurang dari 1 tahun. Uang yang diterima tersebut dipergunakan lagi untuk kegiatan operasi perusahaan selanjutnya, dan
seterusnya dana tersebut berputar selama perusahaan masih beroperasi. Dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari disebut modal kerja working capital Martono dan Agus, 2001:71.
Menurut Gitosudarmo dan Basri 2002:35 modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
14 menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam suatu
periode tertentu. Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan
digunakan untuk membiayai aktifitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, membayar upah
tenaga kerja langsung, membayar utang dan lain sebagainya. Kekurangan uang tunai kas akan menyebabkan perusahaan tidak mampu membayar
kewajiban jangka pendek, sedangkan kekurangan persediaan akan memyebabkan perusahaan tidak dapat memproleh keuntungan karena
calon pembeli tidak jadi membeli produk perusahaan. Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas
akitiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan Syahyunan, 2004:36.
Menurut Djarwanto 2004:87-88 terdapat dua defenisi modal kerja yang lazim dipergunakan, yakni:
a. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terdap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih net working capital. Kelebihan
ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utang jangka panjang dan modal sendiri.
b. Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto gross working capital
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.4 Rasio Perputaran Modal Kerja