Kerangka Pikir KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN JAWA DI DESA NAMBAHREJO KECAMATAN KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DAFTAR REFERENSI Sumaryono. 1999. Hermeneutiks : Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta : Kansius. Hlm 131. Ariftanto dan Maimunah. 1988. Kamus Istilah dan Tata Bahasa Indosesia. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm 58. Kris, Budiman 2000. Kosa Semiotika. Yogyakarta : Lkis. Hlm 108. Rafael, Raga Maran. 2000. Manusia dan Kebudayaan Dalam Prespektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm 43. S. Takdir, Alisjahbana. 1986. Antropologi Baru. Jakarta : PT. Dian Rakyat. Hlm 188. Sri Supadmi ,Murtiadji, dan Suwardanidjaja. 2012. Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm 89. http:kmbRohmadiUntoroSiswoyo-fikrah.htm . diakses tanggal 2 Januari 2013 pukul 20.12 WIB Depdikbud. 1977. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta : PN Balai Pustaka. Hlm 51. M, Hariwijaya. 2004. Tata Cara Penyelenggaraan Perkawinan Adat Jawa. Yogyakarta : Hanggar Kreator. Hlm 111. Suwarna, Pringgawidagda. 2003. Pawiwahan dan Pahargyan. Yogyakarta : PT Mitra Gama Widya. Hlm 4. Ariyono, Suyono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta : Academika Presindo. Hlm 423. http:catatansenibudaya.blogspot.com201205definisi-upacara-adat.html .diakses tanggal 2 Januari 2013 pukul 21.00 WIB. Thomas Wiyasa, Brawidjaja. 2000. Upacara Tradisional Masyarakat Jawa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Hlm 9. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang digunakan

Dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada setiap penelitian, berbagai metode digunakan oleh para peneliti. Dengan penggunaan suatu metode, suatu permasalahan dalam penelitian tidak akan terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo : Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Di dalam penelitian dikenal adanya beberapa macam teori untuk menerapkan salah satu metode yang relevan terhadap permasalahan tertentu, mengingat bahwa tidak setiap permasalahan yang dikaitkan dengan kemampuan si peneliti, biaya dan lokasi dapat diselesaikan dengan sembarang metode penelitian Joko Subagyo, 2006: 2. Pendapat lain dari Mardalis, “Metode di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran” Mardalis 2004: 24. Seperti halnya yang dinyatakan oleh Sumadi Suryabrata, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan deskripsi mengenai situasi-siatuasi atau kejadian- kejadian” Sumadi Suryabrata, 1989: 19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Mardalis, penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Moh. Nazir berpendapat, bahwa : Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki Moh. Nazir, 2005: 54. Seperti halnya yang dinyatakan oleh Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, bahwa : Penelitian deskriptif bersifat menggambarkan atau melukiskan suatu hal. Melukiskan dan menggambarkan dalam hal ini dapat dalam arti sebenarnya harfiah, yaitu berupa gambar-gambar, foto-foto yang didapat dari data lapangan atau peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan gambar-gambar dan dapat pula berarti menjelaskan dengan kata-kata Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2009: 129. Dengan demikian maka, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif hanya menggambarkan tentang keadaan-keadaan atau situasi-situasi sesuai dengan fakta, tanpa harus menggunakan ataupun menguji hipotesa.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, sering pula dinyatakan variabel penelitian ini sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti Sumadi Suryabrata, 1989: 79. Sedangkan menurut Yatim Riyanto, “variabel adalah gejala yang menjadi objek penelitian, dimana setiap gejala yang muncul dan dijadikan objek penelitian adalah variabel penelitian”. Variabel

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kenduri SKO (Studi Deskriptif di Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci)

18 180 93

Eufemisme Dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Nemokke di Medan

2 64 1

DESKRIPSI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KOTAGAJAH KECAMATAN KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010

2 33 63

Tradisi Tumplek Ponjen dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa (Studi Etnografi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah)

2 65 89

BENTUK PENYAJIAN MUSIK DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA UMANG KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 7 25

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Spiritual dalam Prosesi Injak Telur Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa, Studi Kasus di Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Spiritual dalam Prosesi Injak Telur Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa, Studi Kasus di Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Cangakan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar).

0 0 16

PENDAHULUAN ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Cangakan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar).

0 0 8

PERUBAHAN TATA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA DI DESA SIDOMULYO 1998

0 0 91