Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pedoman yang penulis kemukakan sebagai hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa : a. Kembar Mayang merupakan perlengkapan yang disertakan dalam upacara panggih pengantin dalam upacara adat perkawinan Jawa. Simbol kembar mayang selain dibuat untuk melengkapi acara panggih pengantin atau temu pengantin dalam perkawinan adat Jawa, kembar mayang juga merupakan simbol yang mengandung arti-arti kehidupan dalam terbentuknya keluarga baru. b. Kembar Mayanag terdiri dari kembar mayang pengantin perempuan dan kembar mayang pengantin laki-laki. kembar mayang terdiri dari batang pohon pisang, janur, dan dedaunan. Sedangkan, kembar mayang pengantin laki-laki hanya terdiri dari kelapa muda dan janur. c. Makna yang terkandung dalam simbol kembar mayang mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai nasehat dalam mengarungi hidup baru. Makna tersebut ada pada kembar mayang pengantin perempuan dan kembar mayang pengantin laki-laki.

5.2 Saran

a. Upacara panggih yang menyertakan kembar mayang hendaknya harus tetap dilestarikan karena merupakan warisan tradisi masyrakat Jawa yang masih ada dan masih berlaku sampai sekarang. b. Makna yang terkandung dalam kembar mayang hendaknya lebih diperkenalkan pada masyarakat luas agar masyarakat lebih mengerti makna dari simbol kembar mayang pada upacara adat perkawinan Jawa. DAFTAR PUSTAKA Alisjahbana, S. Takdir. 1986. Antropologi Baru. Jakarta : PT. Dian Rakyat.487 Halaman . Any, Andjar. 1986. Perkawinan Adat Jawa Lengkap. Surakarta : PT Pabelan. 120 Halaman. Ariftanto dan Maimunah. 1988. Kamus Istilah dan Tata Bahasa Indosesia. Jakarta : Rineka Cipta. 205 Halaman. Arikunto, Suharsimi. 1986. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara. 413 Halaman. Budiman, Kris. 2000. Kosa Semiotika. Yogyakarta : Lkis. 212 Halaman. Brawidjaja, Thomas Wiyasa. 2000. Upacara Tradisional Masyarakat Jawa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. 146 Halaman. Depdikbud. 1977. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta : PN Balai Pustaka. 88 Halaman. Endraswara, Suwardi. 2006. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta : CAPS. 189 Halaman. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm 158 Halaman. Hadiwijono, Harun. 1983. Konsepsi Tentang Manusia Dalam Kebatinan Jawa. Jakarta: Sinar Harapan. 152 Halaman. Hariwijaya, M. 2004. Tata Cara Penyelenggaraan Perkawinan Adat Jawa. Yogyakarta : Hanggar Kreator. 251 Halaman. Herusutoto, Budiono. 2011. Mitologi Jawa. Yogyakarta : Oncor Semesta Ilmu. 151 Halaman. Komaruddin. 1987. Metode Penulisan Skripsi Dan Tesis. Bandung : Angkasa. 212 Halaman. Murtiadji, Sri Supadmi dan Suwardanidjaja. 2012. Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 103 Halaman. Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Jakarta : Gadjah Mada University Pres. 141 Halaman. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. 544 Halaman. Pandanaran, Singgih S. 2012. Misteri Bumi Jawa. Yogyakarta : In Azna Books. 139 Halaman. Prasetyo, Yanu Endar. 2010. Mengenal Tradisi Bangsa. Yogyakarta : IMU. 126 Halaman. Pringgawidagda, Suwarna. 2003. Pawiwahan dan Pahargyan. Yogyakarta : PT Mitra Gama Widya. 110 Halaman. Purwadi. 2007. Enslikopedia Adat-Istiadat Budaya Jawa. Yogyakarta : Pura Pustaka. 642 Halaman. Santosa, Imam. Budi. 2012. Spiritualisme Jawa Sejarah, Laku, dan Intisari Ajaran. Yogyakarta : Memayu Publishing. 246 Halaman. Subagyo. Joko P. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. 236 Halaman. Soedirjo, Wignyo. 2012. Tuladha Tanggap Wacana Basa Jawi. Yogyakarta : Grafika Mulia. 128 Halaman. Sumaryono. 1999. Hermeneutiks : Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta : Kansius. 131 halaman. Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : CV Rajawali. 126 Halaman. Sutawijaya, Danang dan Sudi Yatmana. 1990. Upacara Pengantin Tata Cara Kejawen. Semarang : Aneka Ilmu. 76 Halaman. Sutopo, H. B. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. 147 Halaman. Suyono, Ariyono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta : Academika Presindo. 423 Halaman. Usman, Husaini dan purnomo Setiady Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara. 186 Halaman.

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kenduri SKO (Studi Deskriptif di Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci)

18 180 93

Eufemisme Dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Nemokke di Medan

2 64 1

DESKRIPSI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KOTAGAJAH KECAMATAN KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010

2 33 63

Tradisi Tumplek Ponjen dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa (Studi Etnografi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah)

2 65 89

BENTUK PENYAJIAN MUSIK DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA UMANG KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 7 25

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Spiritual dalam Prosesi Injak Telur Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa, Studi Kasus di Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Spiritual dalam Prosesi Injak Telur Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa, Studi Kasus di Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Cangakan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar).

0 0 16

PENDAHULUAN ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Cangakan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar).

0 0 8

PERUBAHAN TATA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA DI DESA SIDOMULYO 1998

0 0 91