Bronkiolus Respiratorius Histologi Paru
menyebabkan kerusakan jaringan dan berlanjut ke jenjang peradangan Kumar et al., 2007.
Mediator yang dikeluarkan menyebabkan inflamasi yang terjadi pada mikrosirkulasi paru yang sehingga terjadi peningkatan permiabilitas
alveolar-capillary barrier. Dampak dari masuknya cairan kedalam alveolus adalah atelektasis. Proses inflamasi ini menyebabkan
kerusakan epitelium alveolar yang berat
menyebabkan kesulitan dalam mekanisme perbaikan paru dan menyebabkan fibrosis
Pranggono , 2011.
Secara mikroskopis, pada fase eksudatif yang terjadi pada hari ke –
0 sampai ke
– 7 hari ditandai dengan kongesti kapiler, nekrosis sel epitel alveolus,
edema dan perdarahan pada intersitium dan intraalveolar serta penumpukan infiltrat radang neutrofil. Duktus alveolaris melebar dan alveolus cenderung
kolaps. Fase proliferatif terjadi pada minggu pertama sampai minggu ke –
3 ditandai dengan proliferasi dan hiperplasia pneumosit tipe II, sel ini
menggantikan pneumosit tipe I yang terkelupas dan kemudian berdiferensiasi menjadi sel epitel tipe I jika kerusakan telah selesai. Juga
terjadi ekspansi septum alveolus oleh proliferasi fibroblas dan jaringan ikat intersitium Kumar et al., 2007.