Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian

2. Persiapan Asap Bakar bahan organik seperti ranting, batang pohon dam kayu dibakar dengan menggunakan tungku, dengan menggunakan pipa alirkan asap yang sudah terkumpul pada alat pengumpul yang didalamnya terdapat tungku yang berisi bakaran bahan organik. Asap tersebut dialirkan melalui pipa sampai masuk ke kotak plastik yang didalamnya sudah terdapat tikus sebagai sampel percobaan. 3. Prosedur Pemberian Intervensi Pemberian intervensi dilakukan berdasarkan kelompok perlakuan. Kelompok I K − sebagai kontrol negatif tidak diberi paparan asap. Kelompok II P1 sebagai kelompok perlakuan yang akan diberi paparan asap pembakaran bahan organik selama 1 jamhari. Kelompok III P2 sebagai kelompok perlakuan yang akan diberi paparan asap pembakaran bahan organik selama 2 jamhari. Kelompom IV P3 sebagai kelompok perlakuan yang akan diberi paparan asap pembakaran bahan organik selama 3 jamhari. Kelompok V P4 sebagai kelompok kontrol yang akan diberi paparan asap pembakaran bahan organik selama 4 jamhari. Pemaparan asap pembakaran organik dilakukan dengan cara membakar bahan organik didalam alat pengumpul asap yang didalamnya terdapat tungku untuk tempat membakar. Pemaparan dilakukan pada kandang tikus yang telah ditempatkan pada kotak plastik pengumpul asap yang terhubung dengan tungku pembakaran kedap udara melalui sebuah pipa panjang. Paparan asap untuk P1 diberikan selama 1 jamhari, P2 selama 2 jamhari, P3 selama 3 jamhari dan P4 selama 4 jamhari. Perlakuan tersebut dilakukan selama 7 hari, setelah itu kelompok tikus tersebut diterminasi. 4. Prosedur Pengelolaan Hewan Coba Pasca Penelitian Sebelum dilakukan pembedahan untuk mengambil organ pada tikus, di akhir perlakuan terlebih dahulu tikus akan dianastesi dengan menggunakan ketamine-xylazine dengan dosis 75 −100mgkg+5−10mgkg secara intraperitoneal dengan selama 10 −30 menit. Setelah dianastesi, tikus diterminasi dengan cara melakukan dislokasi servikal AVMA, 2013. 5. Prosedur Pengambilan Bagian Paru Dilakukan pembedahan toraks, paru tikus diambil untuk pembuatan sediaan mikroskopis. Setelah itu sample paru difiksasi dengan formalin 10 selama 3 jam. Lalu sampel tersebut dibuat dalam bentuk sedian mikroskopis dengan menggunakan metode parrafin dan pewarnaan Hematoksiklin Eosin HE. 6. Prosedur Operasional Pembuatan Slide Metode pembuatan preparat Histopatologi Bagian Patologi Anatomi Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Mahesya, 2014:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

PENGARUH PEMBERIAN HERBISIDA GOLONGAN PARAQUAT DIKLORIDA PER-ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

3 13 78

PENGARUH PERBEDAAN DURASI PAPARAN ASAP PEMBAKARAN BAHAN ORGANIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI KORNEA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)JANTAN GALUR Sprague dawley

0 27 74

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI MIOKARDIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 4 65

PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96 % BIJI JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

1 8 50

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ARTERI KORONARIA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 13 66

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71