b. Data kuantitatif
Analisis data kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan
materi yang diajarkan guru. Data kuantitatif siswa diperoleh dari nilai tes formatif pada setiap akhir siklus yang harus dikerjakan secara
tertulis oleh siswa. Soal tes formatif berjumlah 15 butir soal. Skor tiap butir adalah 2. Skor maksimal keseluruhan adalah 30.
Proses analisis yang dilakukan terhadap data hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 2.6. Format lembar analisis hasil belajar siswa
No Nama Siswa
Nomor soal Skor
Nilai Akhir Keterangan
1 2
3 … dst
15
1 2
Nilai tertinggi Nilai terendah
a. Nilai yang diperoleh siswa berupa nilai tes formatif yang dikerjakan
secara tertulis pada setiap akhir siklus. b.
Skor perolehan diperoleh dari penjumlahan seluruh skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal.
c. Nilai akhir diperoleh dengan rumus:
Skor perolehan : skor maksimal x 100 d.
Keterangan diisi dengan ketentuan sesuai dengan KKM yang ditetapkan yaitu 65
. Jika nilai akhir ≥65 maka dinyatakan tuntas, jika nilai akhir 65 maka dinyatakan belum tuntas.
e. Nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung menggunakan rumus: Nilai rata-rata=
nilai siswa siswa
f. Ketuntasan belajar dihitung menggunakan rumus: ketuntasan belajar=
siswa yang tuntas belajar x 100
siswa
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006
3.7. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran PKn tentang globalisasi dan pengaruhnya dalam penelitian tindakan kelas
ini dikatakan berhasil apabila: a.
jumlah siswa yang aktif meningkat setiap siklusnya b.
adanya peningkatan rata-rata nilai setiap siklusnya c. tingkat keberhasilan belajar ketuntasan belajar siswa secara klasikal
mencapai 75. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan
adalah 65 Arikunto, 2007: 250.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. pembelajaran PKn kelas IV SDN 2 Pasar Baru melalui pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus. Rata-
rata aktivitas siswa siklus I sebesar 74,67 dan pada siklus II menjadi 82,67.
2. pembelajaran PKn kelas IV SDN 2 Pasar Baru melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 67,56 dan pada
siklus II sebesar 77,33. 3. penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN 2 Pasar Baru.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan, maka pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Oleh sebab
itu, bila pembelajaran serupa hendak dilanjutkan dan dikembangkan, maka perlu adanya perbaikan dan revisi beberapa kelemahan tersebut, antara lain:
1. Bagi Siswa sebaiknya untuk selalu aktif dalam mengikuti setiap tahap pembelajaran,
jangan ragu untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan serta lebih aktif dalam kerjasama kelompok sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya di
sekolah. 2. Bagi Guru
sebaiknya dalam mengajar guru hendaknya lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif
dan tidak terpusat pada guru, salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD.
3. Bagi Sekolah hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai, serta dapat
memotivasi guru-guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran, antara lain seperti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division STAD sehingga dapat membantu mewujudkan visi dan misi sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta.
Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta. Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung.
Arikunto., dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bina Aksara. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. Jakarta Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Publisher.
Jakarta. Dimyati., Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah,
Syaiful Bahri.
2000. Prestasi
Belajar dan
Kompetensi Mengajar. Usaha Nasional. Surabaya.
Indrawati, dkk. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. P4TK IPA. Bandung.
Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Alfabeta. Jakarta
Krisna. 2009. Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran. http:krisnal.blog.uns.ac.id20091019pengertian-dan-ciri-ciri-
pembelajaran.html . Diakses tanggal 07 Oktober 2012
Munawar, Indra. 2009. Pengertian Belajar. http:indramunawar.blogspot.com200906pengertian-belajar-
pengertian-dan-definisi.html . Diakses tanggal 07 Oktober 2012.
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Depdiknas. Jakarta