Hipotesis Tanaman Kedelai Merrill GENERASI F

8 panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji termasuk karakter kuantitatif. Hal yang dapat dilakukan untuk membedakan karakter kualitatif maupun karakter kuantitatif yaitu dengan melakukan uji normalitas data pada karakter-karakter yang diamati.

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: 1. Karakter agronomi kedelai umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji pada generasi F 2 hasil persilangan Wilis x Malang 2521 menyebar normal. 2. Karakter agronomi kedelai umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji pada generasi F 2 hasil persilangan Wilis x Malang 2521 tidak mengikuti pola pewarisan Mendel dan penyimpangan pewarisan Mendel, dan dipengaruhi oleh banyak gen. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kedelai

2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai Glycine max [L.] Merrill merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara taksonomi tanaman kedelai diklasifikasikan ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Polypetales, familli Leguminosae, Spesies Glycine max [L.] Merrill Rukamana dan Yuniarsih, 1996. Kedelai merupakan tanaman dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah Sutomo, 2011. Tanaman kedelai mempunyai struktur perakaran yang terdiri atas akar lembaga, akar tunggang, dan akar serabut. Pada tanah subur panjang akar tanaman dapat mencapai kedalaman 2 m. Namun rata-rata pertumbuhan akar hanya mencapai kedalaman 20 —50 cm Adisarwanto, 2005. Kedelai berdasarkan morfologinya termasuk tanaman perdu. Batang tanaman kedelai tumbuh hingga ketinggian 30 —100 cm dari permukaan tanah. Batang tanaman beruas-ruas dengan jumlah cabang 3 —6 buah. Tanaman kedelai 10 memiliki tiga tipe pertumbuhan, yaitu tipe determinate, indeterminate, dan semideterminate Suprapto,1998. Tanaman kedelai memiliki dua jenis daun, yaitu daun tunggal dan daun trifoliate. Daun kedelai memiliki dua bentuk yaitu berbentuk oval dan lancip, perbedaan bentuk daun ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Setiap daun memiliki trichome yang berwarna cerah dengan jumlah yang bervariasi. Tanaman kedelai mulai berbunga rata-rata umur 5 —7 minggu setelah tanam. Tangkai bunga umumnya muncul pada ketiak daun. Bunga pertama akan muncul pada buku ke lima atau ke enam. Kondisi suhu yang tinggi dengan kelembaban yang rendah akan merangsang pembentukan bunga. Jumlah bunga pada setiap tanaman bervariasi antara 20 —25 bunga. Bunga tanaman kedelai dapat dibedakan menjadi dua yaitu warna putih dan ungu Adisarwanto, 2005. Bunga kedelai berbentuk seperti kupu-kupu, terdiri atas kelopak, tajuk, benang sari anteredium dan kepala putik stigma. Warna mahkota bunga kedelai putih atau ungu tergantung dari varietasnya. Bunga jantan pada kedelai terdiri atas sembilan benang sari yang membentuk tabung benang sari. Bila bunga masih kuncup, kedudukan kepala sari berada di bawah kepala putik, tetapi pada saat kepala sari menjelang pecah tangkai sari memanjang sehingga kepala sari menyentuh kepala putik yang menyebabkan terjadi penyerbukan pada saat bunga masih tertutup menjelang mekar Kasno dkk., 1992. Polong kedelai pertama kali terbentuk setelah 7 —10 hari munculnya bunga pertama. Jumlah polong pada setiap bukunya beragam antara 1 —10 polong setiap kelompoknya. Pada setiap polong terdapat 2 —3 biji Adisarwanto, 2005. 11 2.1.2 Syarat Tumbuh Kedelai Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan syarat drainase dan aerasi tanah cukup baik serta ketersediaan air yang cukup selama masa pertumbuhan Sutomo, 2011. Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 900 m dpl. Untuk tumbuh dengan baik tanaman kedelai membutuhkan temperatur antara 25 —27 °C, kelembaban 65, penyinaran matahari 12 jamhari, dan curah hujan paling optimum 100 —200 mmbulan Rukmana dan Yuniarsih, 1996. Tanaman kedelai cocok pada lahan dengan kesuburan tinggi. Agar dapat tumbuh dengan baik, kedelai membutuhkan lahan dengan kisaran pH 5,8 —7 Kanisius, 1989.

2.2 Varietas kedelai