Pendangkalan Sungai dan Selokan

140 Ilmu Pengetahuan Alam 4 Gambar 13.2 Percobaan terjadinya erosi 3. Pindahkan semua botol yang telah diisi tanah di suatu tempat dengan dasar botol diganjal menggunakan batu bata Dengan demikian semua botol posisi tutupnya lebih rendah dibandingkan alasnya. Letakkan selembar kertas koran di bawah tutup masing- masing botol dan bukalah semua tutup botol tersebut 4. Buatlah pipa menggunakan sedotan plastik Tiuplah dengan keras permukaan tanah pada botol B dan C Apa yang terjadi? Botol mana yang tanahnya lebih banyak keluar dari mulutnya? 5. Jika sudah selesai, siapkan kaleng bekas yang alasnya sudah dibuat lubang-lubang kecil menggunakan paku Siapkan seember air dan siramlah tanah pada botol A dan B menggunakan sekaleng air yang alasnya berlubang tadi Amati yang terjadi Apakah yang tertinggal di atas kertas koran setelah air selesai mengalir? Manakah tanah yang lebih banyak keluar dari kedua mulut botol tersebut? Mengapa demikian? Apakah kesimpulannya? A B C A B C B C A B Proses berpindahnya tanah dan batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain di permukaan bumi disebut erosi. Berdasarkan zat pengangkutnya erosi bisa disebabkan karena air mengalir, angin, dan gelombang arus laut.

Bab 13 Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit

141 2. Kebakaran Hutan Hutan yang gundul, tidak selalu karena ulah manusia. Kadang secara alami hutan tersebut mengalami kebakaran. Api berasal dari gesekan antarkayu yang mengering. Kayu bergesekan karena digerakkan oleh angin. Karena kondisi kering, maka dapat timbul percikan api. Percikan api ini dapat berkembang menjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat berakibat positif maupun negatif. Pengaruh positif kebakaran hutan bila hanya terjadi dalam skala kecil. Keuntungannya adalah tersedianya unsur hara yang akibat kebakaran. Pengaruh negatifnya, kebakaran dapat mem- bunuh apa saja yang ada dalam jangkauan api. Tumbuhan dan hewan dapat menjadi korban kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang luas dapat menyebabkan asap di udara meningkat dan menyebar ke pemu- kiman penduduk. Asap ini akan sangat mengganggu kesehatan manusia. Kebakaran hutan juga dapat terjadi karena kecerobohan manusia. Puntung rokok yang dibuang sembarangan di hutan, dapat juga menjadi kebakaran. Pembakaran hutan untuk pembukaan lahan, lokasi pemukiman, fasilitas jalan dapat meluas dan tak terkendali. Kita harus menghindari dan mencegah kegiatan-kegiatan yang dapat memicu terbakarnya hutan. Sumber: picasaweb.google.com Gambar 13.3 Kebakaran hutan

3. Badai

Pada musim-musim tertentu, badai dapat menyerang permukaan bumi. Badai terjadi bila ada bagian laut yang mengalami pemanasan sehingga air laut menguap. Uap 142 Ilmu Pengetahuan Alam 4

4. Pengaruh Air Laut Pasang dan Surut bagi Nelayan dan

Dermaga yang Dangkal Pernahkah kalian ke pantai? Kapan kalian melihat pantai itu? Cobalah suatu saat kalian pergi ke pantai yang sama pada saat bulan purnama atau bulan mati Bulan purnama adalah saat bulan tampak bulat penuh, sedang bulan mati adalah saat bulan hanya tampak pada sore atau petang hari, dan ukurannya sangat kecil. Pada saat malamnya seperti itu, siangnya sekitar pukul 11.00, pergilah ke pantai, tetapi jangan langsung pulang Perhatikan air laut dan permukaan air lautnya Tunggulah hingga pukul 15.00 Coba bandingkan dengan saat pertama kali kalian datang Bagaimana permukaan airnya? Apakah lebih menjorok ke laut atau ke darat? Pada saat bulan purnama air laut naik lebih tinggi ke sepanjang pantai. Peristiwa ini terjadi pada tengah hari dan tengah malam. Peristiwa ini disebut pasang naik. Setelah pasang naik tinggi, air laut juga akan mengalami air tersebut akan membentuk awan komulonimbus. Semakin lama uap air semakin banyak dan membentuk awan. Awan yang terbentuk tertiup angin akan membentuk pusaran angin. Pusaran angin semakin besar bila uap air dari laut bertambah banyak. Di dekat pusat badai, udara terdorong ke atas dengan sangat kuat. Pada saat itu udara di sekitarnya menggantikan, sehingga membentuk angin yang kencang. Badai dapat merusak bangunan, pemukiman, lahan pertanian, hutan dan pantai. Akibat badai rumah dapat roboh, lahan petanian rusak, hutan pantai hancur, gelombang laut besar, hujan deras, dan banjir. Gambar 13.4 Kerusakan pantai akibat badai Sumber: www.ait.ac.th b Gambar 13.4 Kerusakan pantai akibat badai