PENDAHULUAN Perbandingan Teknik Radiografi Konvensional Dan Digital Dalam Mendeteksi Kehilangan Tulang Alveolar

dan proses fixing yang buruk dapat mempengaruhi kualitas foto sehingga akhirnya dapat mengganggu penegakan diagnosa. 4,6,7 Beberapa tahun terakhir ini, sistem pengambilan radiografi secara digital berkembang dan menjadi populer di antara para dokter gigi.Teknologi terbaru ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem pengambilan radiografi konvensional. Pada sistem digital tidak menggunakan film dan proses developing. Selain itu, sistem digital memiliki dosis pemaparan radiasi yang lebih kecil.Radiografi yang dihasilkan oleh sistem digital dapat langsung dievaluasi di layar komputer yang terhubung dengan sistem digital.Hasil foto yang terlihat di layar komputer dapat diperbesar untuk memperjelas gambaran foto pada daerah-daerah tertentu. Sistem digital juga dapat menyimpan di dalam hard disk komputer dan memindahkannya ke komputer lain. Sistem digital juga dapat mewarnai hasil foto. 6,8,9 Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perbandingan teknik radiografi konvensional dan digital dalam mendeteksi kehilangan tulang alveolar. Sehingga dengan mengetahui perbandingan kedua teknik radiografi tersebut, dapat ditentukan teknik radiografi yang terbaik untuk menegakkan diagnosa dan perawatan kehilangan tulang alveolar yang tepat dan hasil perawatan menjadi lebih sempurna. Dalam tulisan ini akan diuraikan mengenai struktur anatomi fisiologis dan patologis dari tulang alveolar, etiologi dan pola kehilangan tulang alveolar, serta perbandingan deteksi kehilangan tulang alveolar melalui teknik radiografi konvensional dandigital.

BAB 2 STRUKTUR ANATOMI TULANG ALVEOLAR

Tulang alveolar alveoral bone adalah bagian dari tulang maksila dan mandibula yang membentuk dan mendukung soket gigi alveoli. Tulang ini terbentuk sewaktu gigi erupsi yang berfungsi untuk memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodontal yang akan terbentuk. Pada gigi yang tidak erupsi seperti pada kasus anodonsia, tulang alveolar tidak terbentuk. 10

2.1 Struktur Anatomi Fisiologis

Tulang alveolar dibentuk pada masa fetus melalui proses ossifikasi intramembranous terdiri dari matriks terkalsifikasi dengan osteosit yang berada di dalam suatu ruang yang dinamakan lakuna lacunae. Tulang alveolar terdiri dari 23 bahan anorganik dan 13 matriks organik. Komposisi utama bahan anorganik tulang alveolar antara lain kalsium, fosfat, hidroksil, karbonat, sitrat, natrium, magnesium dan fluor. Garam mineral dijumpai dalam bentuk kristal-kristal hidroksiapatit yang sangat halus dan merupakan komposisi tulang alveolar yang terbesar yakni sekitar 65- 70 . Sedangkan matriks organik tulang alveolar terdiri dari kolagen tipe I sekitar 90 dan sejumlah kecil fosfoprotein dan proteoglikans. 10,11 Tulang alveolar terdiri dari tiga bagian, yakni: a. Plat tulang vestibular atau eksternal dari tulang kortikal yang dibentuk oleh tulang haversian dan lamela tulang yang kompak. b. Dinding soket berupa tulang kompak tipis yang dinamakan tulang alveolar utama. c. Trabekula kanselous yang berada diantara kedua lapisan tulang di atas dan berperan sebagai tulang alveolarpendukung Gambar 1 dan 2. 10 Gambar 1.