tertentu yang cocok dengan karakteristik usahanya yang disebut dengan metode
Advanced Measurement Approach
AMA. Fungsi AMA adalah sebagai terstandardisasi dasar yang mengizinkan suatu bank untuk menggunakan model internal yang dimiliki. Pendekatan
AMA lebih menekankan pada analisis kerugian operasional. Karena itu, bagi perusahaan yang ingin menerapkan model AMA dalam pengukuran risiko operasional harus
mempunyai
database
kerugian operasional sekurang-kurangnya dua hingga lima tahun ke belakang. Model ini juga mempunyai teknologi yang tinggi sehingga dapat menangkap,
menyeleksi, dan melaporkan informasi risiko operasional.
Dalam wadah organisasi, pengambilan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pengambilan keputusan meliputi
pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Pengambilan
keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen termasuk yang berkaitan dengan proses internal, sumber daya manusia, dan sistem yang gagal atau
dari peristiwa eksternal yang kesemuanya berkaitan dengan risiko operasional. Dalam pengambilan keputusan mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan
dan
pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan konsekuensi dan berbagai dampak yang mungkin timbul dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana
dan kondisi yang ada.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana menggunakan pendekatan Bayesian Bootstrapping dalam mengukur cadangan modal pembebanan
untuk meng-
cover
risiko operasional.
1.3. TINJAUAN PUSTAKA
Setiap kasus pengambilan keputusan memerlukan informasi untuk menentukan peluang prior suatu peristiwa akan terjadi. Dalam pengambilan keputusan dengan Teorema Bayes
setiap informasi mempunyai nilai tersendiri untuk menentukan peluang prior sebagai informasi baru. Peluang yang telah diperbaharui direvisi ini disebut
peluang posterior
. Pada suatu kejadian dimana pada suatu percobaan yang menghasilkan 2 kemungkinan
peristiwa yang terjadi, yaitu peristiwa A dan peristiwa B dengan syarat kedua peristiwa tersebut
dependent
satu sama lain, maka terjadinya peristiwa A akan berpengaruh terhadap peluang terjadinya peristiwa B. Misalkan A
1
, A
2
,…, A
n
adalah kelompok kejadian yang
mutually exclusive
dua kejadian yang tidak dapat terjadi bersamaan dan
exhaustive
lengkap merupakan kombinasi dari 2 kejadian keseluruhannya yang merupakan peluang prior. Dimana B merupakan informasi tambahan yang berpengaruh
terhadap kejadian A, Maka peluang A
i
terjadi dengan syarat kejadian B telah terjadi terlebih dahulu dituliskan PA
i
B. Peluang posterior PA
i
B menunjukkan besarnya peluang terjadinya suatu peristiwa A
k
sebagai akibat dari adanya informasi hasil percobaan B. Nilai peluangnya adalah :
k i
i i
i i
i
A P
A B
P A
P A
B P
B A
P
1
Peluang PA B
i
adalah peluang bersyarat dari percobaan informasi eksperimental A apabila terjadi peristiwa B
i
dan peluang PBi adalah peluang priori.
Teorema Bayes merupakan salah satu pendekatan pengukuran risiko operasional AMA. Pendekatan teorema Bayes sendiri didasarkan pada perhitungan probabilita
kondisional, yaitu probabilita terjadinya suatu peristiwa A dengan kondisi peristiwa B terjadi. Dalam pengukuran risiko operasional dengan pendekatan teorema Bayes
diperlukan beberapa komponen sebagai berikut.
1. Suatu informasi yang menyatakan hubungan antara suatu peristiwa dengan
peristiwa yang lain 2.
Suatu peluang yang menyatakan informasi hubungan keterikatan antara peristiwa 3.
Teorema Bayes yang diterapkan secara
resur
s
ive
untuk menentukan besarnya peluang suatu
peristiwa kondisional terhadap terjadinya suatu peristiwa yang lain.
Teori probabilita dapat digunakan untuk membantu menentukan karakteristik dari indikator risiko, baik jumlah frekuensi maupun severitas kerugian risiko operasional.
Peluang dari terjadinya suatu peristiwa atau peluang peristiwa A secara umum dinyatakan sebagai PA yang nilainya antara 0 dan 1 atau dinyatakan sebagai
0 ≤ PA ≤ 1. Peristiwa bukan peristiwa A adalah peristiwa yang bersifat
complementary
dan karenanya peluang bukan peristiwa A dinyatakan sebagai PA = 1
– PA. Muslich, 2007
Bootstrapping
untuk teorema Bayes dapat digunakan untuk mengukur potensi kerugian risiko operasional. Prosedur untuk melakukan estimasi potensi kerugian risiko
operasional dengan
Bayesian Bootstrapping
dapat dilakukan sebagai berikut
a. Dibuat variabel random uniform dengan interval 0,1 sebanyak n-1.
b. Data random uniform u
1
,…u
n-1
diurutkan meningkat dengan x = 0 dan u
n
= 1. c.
Dibuat gap diantara bilangan random uniform sehingga g
i
= u
i
– u
i-1
untuk i = 1,2,…n.
d.
Vektor g = g
1
,…g
n
digunakan sebagai probabilita untuk sampel
Bayesian Bootstrapping
. King, Jack L,2001
Untuk menghitung besarnya potensi kerugian
operasional value at risk
dengan pendekatan
Bayesian Bootstrapping
dipergunakan rumus sebagai berikut:
p X
p
ln 1
Keterangan: X
p
=
operasional value at risk
μ = rata-rata σ = simpangan baku
ξ = kemiringan
p = selang kepercayaan Muslich,2007
1.4. TUJUAN PENELITIAN