2.6. Pengukuran Risiko Operasional
Basel II Accord
membolehkan bank untuk menghitung pendapatan risiko operasional di mana BIS
Bank for International Settlement
memberikan beberapa pilihan metode yang dapat digunakan oleh suatu bank yaitu:
a.
Basic Indicator Approach
BIA b.
Standardized Approach
SA c.
Advanced Measurement Approach
AMA Ferry N. Idroes,2008
2.6.1. Basic Indicator Approach BIA
Basic Indicator Approach
merupakan pendekatan yang paling sederhana dan dapat digunakan oleh semua bank untuk menghitung kebutuhan modal risiko operasional
berdasarkan Basel II. BIA menggunakan total
gross income
suatu bank sebagai indikator besaran eksposur. Dalam hal ini,
gross income
mewakili skala kegiatan usaha dan oleh karena dapat digunakan untuk menunjukkan risiko operasional yang melekat pada bank.
Persentase yang digunakan dalam formula BIA ditetapkan sebesar 15, dengan penetapan persentase tersebut jumlah modal risiko operasional yang dipersyaratkan pada
tahun tertentu adalah
gross income
dikalikan 15. Formula untuk menghitung modal risiko operasional bank dapat dirumuskan sebagai berikut:
n GI
K
i i
BIA
3 1
Dengan: K
BIA
= besarnya potensi risiko operasional GI
i
=
gross income
rata-rata selama 3 tahun α = 15 ketetapan
n = jumlah tahun dalam tiga tahun terakhir
2.6.2. Standardized Approach SA
Standardized Approach
mencoba mengatasi kurangnya sensivitas risiko dari
Basic Indicator
Approach
dengan cara membagi aktivitas dalam delapan jenis bisnis dan menggunakan pendapatan kotor
gross income
dari tiap jenis bisnis yang digunakan sebagai indikator risiko operasional atas masing-masing jenis bisnis. Delapan jenis bisnis
tersebut adalah: a.
Corporate Finance
dengan beta 18 b.
Trading and Sales
dengan beta 18 c.
Retail Banking
dengan beta 12 d.
Commercial Banking
dengan beta 15 e.
Payment and Settlement
dengan beta 18 f.
Agency Services
dengan beta 15 g.
Asset Management
dengan beta 12 h.
Retail Brokerage
dengan beta 12 GARP,2007
Dengan membagi bank menjadi bisnis yang berbeda-beda dan memberikan persentase yang berbeda kepada tiap jenis bisnis,
Standardized Approach
menghubungkan areal bisnis bank dan risikonya dengan pembebanan modal risiko operasional. Menurut
Standardized Approach
jumlah modal agregat diambil dari rata- ratanya untuk menghasilkan jumlah modal regulasi risiko operasional yang dibutuhkan.
Modal regulasi agregat untuk tahun tunggal dihitung dengan menambahkan hasil
gross income
dikalikan dengan faktor beta untuk setiap jenis bisnis dengan mengabaikan apakah
gross income
untuk tiap jenis bisnis bernilai negatif dan jumlah keseluruhan untuk tahun tertentu negatif. Maka angka tersebut akan diganti dengan nol untuk perhitungan
rata-rata. Berdasarkan
Basel Committee Basel Capital Accord I
perhitungan nilai rata- rata
Standardized Approach
selalu dihitung selama tiga tahun terakhir dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
3 ,
1
n i
i i
SA
GI Max
K
Dengan: K
SA
= pembebanan modal risiko operasional menurut metode SA GI
i
=
gross income
untuk masing-masing jenis bisnis β
i
= nilai beta untuk masing-masing jenis bisnis
2.6.3. Advanced Measurement Approach AMA