Dengan parameter distribusi binomial yang dapat diestimasi sebagai berikut:
ian kinanKejad
mlahKemung MaksimumJu
ian rvasiKejad
JumlahObse q
Distribusi Binomial memiliki
mean
dan
varians
sebagai berikut: Mean = E x = np
Varians = V x = np1-p = npq
2.8. Model Value at Risk
Salah satu tantangan yang dihadapi pada risiko operasional adalah mengukur risiko pasar secara konsisten terhadap seluruh posisi risiko yang sensitive terhadap perubahan harga
pasar. Hal ini telah dapat dijawab dengan perkembangan model
Value at Risk
VaR. pada tahun 1994, J.P. Morgan mempopulerkan konsep
Value at Risk
sebagai alat ukur risiko. VaR adalah kerugian yang dapat ditoleransi dengan tingkat kepercayaan
keamanan tertentu. Pada sebelumnya model VaR ini, limit risiko ditentukan berdasarkan jumlah dari instrument tertentu yang dimiliki oleh bank. Dengan cara ini evaluasi
terhadap level risiko masing-masing limit sulit dilakukan.
2.8.1. Variabel Value at Risk
Variable-variabel utama dalam perhitungan VaR ada;ah jumlah data historis yang digunakan untuk menghitung
volatilitas
dan jumlah hari untuk proyeksi harga pasar di waktu mendatang. Basel mensyaratkan data historis yang digunakan adalah minimal satu
tahun. Walaupun mungkin bank menggunakan periode yang lebih lama dan perlu diingat bahwa bank harus konsisten terhadap periode historis yang ditentukan untuk menjaga
stabilitas perhitungan VaR.
2.8.2. Model Perhitungan VaR
Perhitungan VaR untuk
trading book
dalam jumlah besar merupakan perhitungan yang kompleks harus dapat mencakup interaksi berbagai faktor risiko dalam mensimulasikan
perubahan harga pasar. Model vaR menghitung risiko dengan membuat distribusi kerugian yang mungkin terjadi selama periode waktu tertentu untuk masing-masing posisi
risiko yang dimiliki.
Distribusi tersebut dapat dilakukan dengan proses dua langkah yaitu langkah pertama dimana distribusi harga pasar di waktu mendatang dihitung berdasarkan data
historis. Adapun faktor utama dalam perhitungan distribusi tersebut adalah
volatilitas historis
. Hal ini dapat dilakukan untuk menghitung seberapa besar deviasi perubahan harga pasar terhadap nilai mean dan pada umumnya hasilnya dapat dinyatakan sebagai
annual percentage
. Sebagai contoh, jika
volatilitas
20 per tahun diterapkan pada harga saham 100 berarti harga saham akan berfluktuasi antara 80 dan 120 dalam periode 12
bulan ke depan.
Volatilitas historis
dapat digunakan sebagai
input
dalam model untuk mensimulasikan pergerakan harga pasar di waktu mendatang.
Langkah kedua yaitu menilai kembali masing-masing posisi risiko menggunakan distribusi harga pasar untuk membuat distribusi perubahan nilai dalam posisi risiko secara
keseluruhan. Adapun tingkat kerugian yang mendekati
confidence level
yang digunakan oleh bank berdasarkan Basel adalah mensyaratkan sebesar 99 dengan menggunakan
asumsi bahwa distribusi kerugian adalah distribusi operasional. Analisis ini dilakukan berulang-ulang untuk seluruh posisi risiko dan kemudian nilainya dijumlahkan untuk
memperoleh nilai total VaR. nilai VaR ini dapat dijumlahkan karena masing-masing telah dihitung dengan dasar yang konsisten oleh karena perbandingan risiko antar area bisnis
yang berbeda-beda.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Pendekatan Perhitungan Operasional