32
Pengambilan keputusan pada uji run test didasarkan pada acak tidaknya data. Apabila data bersifat acak, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa data tidak terkena autokorelasi. Acak tidaknya data mempunyai batasan sebagai berikut:
1. Apabila nilai probabilitas ≥ α = 0,05 maka observasi terjadi
secara acak. 2. Apabila nilai probabilitas
≤ α = 0,05 maka observasi terjadi secara tidak acak.
Selain itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada ditemukan autokorelsi positif 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada ditemukan
autokorelasi 3. Angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negatif
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel
independen antara yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan nilai
Universitas Sumatera Utara
33
tolerance di antara variabel independen, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka menunjukkan tidak
adanya multikolinieritas di antara variabel independen. 2.
Nilai tolerance lebih besar dari 0,10 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas di antara variabel independen.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina 2008.
Deteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
34
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi terhadap suatu variabel numerik berdasarkan pada nilai dari satu atau lebih
variabel yang lain. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang digunakan sebagi berikut :
Y = α + ß₁X₁ + ß₂X₂ + e
Y = Arus kas masa depan
α = Konstanta
ß ₁,ß₂ = Koefisien regresi variabel independen
X ₁
= Arus kas operasi X
₂ = Laba bersih
e = Error
Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji menggunakan t-test dan F-test
3.6.2.1 Uji t-test
Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
Universitas Sumatera Utara
35
dependen. Jika nilai signifikan α diatas 5 berarti masing-masing
variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
3.6.2.2 Uji F-test
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen dapat secara bersama-sama simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen Y. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak. Jika nilai signifikan α
diatas 5 berarti secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai
signifikan kurang dari 5 berarti secara bersama-sama variabel dependen mempunyai pengaruh terhadap variabel independen.
3.6.2.3 Koefisien Determinasi
�
�
Koefisien determinasi �
2
pada dasarnya digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
terletak di antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
36
3.7 Jadwal Penelitian
Penelitian yang dilakukan dimulai dari minggu ketiga bulan September dan berakhir pada minggu pertama bulan Desember 2012. Adapun jadwal
penelitian pada penelitian disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Sep
2012 Okt
2012 Nov
2012 Des
2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pra observasi penelitian √ √
Penetapan judul
√
Pengumpulan Data
√ √
Penyelesaian Proposal
√ √ √ √
Pengelolaan dan Analisis data
√ √ √ √
Penyelesaian skripsi
√ √ √
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebas terdiri dari laba bersih dan arus kas operasi dan variabel terikat
terdiri dari arus kas operasi masa depan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 perusahan pada perusahaan otomotif yang sesuai dengan
kriteria yang penulis tetapkan. Periode penelitian yang digunakan adalah dari tahun 2009-2011. Data yang digunakan sebelumnya kemudian ditransformasikan
menggunakan logaritma natural untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini, ada dua kelompok variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat dependent variable dan variabel bebas
independent variable. Variabel bebas yang digunakan adalah laba bersih dan arus kas operasi. Sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah arus kas
operasi masa depan. Laba bersih dan arus kas aktivitas operasi yang digunakan adalah periode 2009-2010. Sedangkan arus kas aktivitas operasi masa depan yang
digunakan adalah periode 2010-2011. Deskripsi dari masing-masing variabel dijelaskan pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
arus kas operasi masa depan
18 57464276 229766210762 4,31E10 67684263352,871
laba bersih 18 72105574 150420111988
2,78E10 45945744203,499 arus kas aktivitas
operasi 18 57464276 268070416818
4,82E10 81005418435,026 Valid N listwise
18
Dari hasil pengujian statistik deskriptif diatas, maka dapat diketahui : 1.
Arus kas operasi masa depan a.
Arus kas operasi masa depan memiliki jumlah sampel N sebanyak 18.
b. Arus kas operasi masa depan memiliki nilai minimum 57464276
yaitu Rp. 57.464.276 yang diperoleh dari PT. Indo Kordsa Tbk pada tahun 2010.
c. Arus kas operasi masa depan memiliki nilai maksimum
229766210762 yaitu Rp. 229.766.210.762 yang diperoleh dari PT. Selamat Sempurna Tbk pada tahun 2011.
d. Arus kas operasi masa depan memiliki nilai rata-rata sebesar 4,31 x
10
10
yaitu Rp. 43.100.000.000. e.
Arus kas operasi masa depan memiliki nilai standar deviasi sebesar 67684263352,871 yaitu sebesar Rp.67.684.263.352,871.
Universitas Sumatera Utara
39
2. Laba bersih
a. Laba bersih memiliki jumlah sampel N sebanyak 18.
b. Laba bersih memiliki nilai minimum 57464276, yaitu Rp. 72.105.574
yang diperoleh dari PT. Indo Kordsa Tbk pada tahun 2009. c.
Laba bersih memiliki nilai maksimum 150420111988, yaitu Rp. 150.420.111.988 yang diperoleh dari PT. Selamat Sempurna Tbk pada
tahun 2010. d.
Laba bersih memiliki nilai rata-rata sebesar 2,78 x 10
10
yaitu sebesar Rp. 27.800.000.000.
e. Laba bersih memiliki nilai standar deviasi sebesar 45945744203,499
yaitu sebesar Rp. 45.945.744.203,499 3.
Arus kas operasi a.
Arus kas operasi memiliki jumlah sampel N sebanyak 18. b.
Arus kas operasi memiliki nilai minimum 57.464.276 yaitu Rp. 57.464.276 yang diperoleh dari PT. Indo Kordsa Tbk pada tahun
2010. c.
Arus kas operasi memiliki nilai maksimum 268070416818, yaitu Rp. 268.070.416.818 yang diperoleh dari PT. Selamat Sempurna Tbk pada
tahun 2009. d.
Arus kas operasi memiliki nilai rata-rata sebesar 4,82 x 10
10
yaitu sebesar Rp. 48.200.000.000.
e. Arus kas operasi memiliki nilai standar deviasi sebesar
81005418435,026 yaitu sebesar Rp. 81.005.418.435,026.
Universitas Sumatera Utara
40
4.3 Uji Asumsi Klasik