6
terhadap perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2009-2011.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah laba bersih dan arus kas operasi memiliki
kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh pada nilai prediksi arus kas operasi masa depan
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2009-2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi dalam menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis. Sehingga hasilnya
dapat lebih baik dari penelitian yang terdahulu. 2.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk digunakan sebagai bahan masukan dalam mengambil
Universitas Sumatera Utara
7
keputusan dan kemajuan perusahaan. Terutama dalam melakukan analisis laporan keuangan.
3. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan dan alat analisis bagi investor
ketika akan melakukan keputusan investasi. Sehingga keputusan investasi dapat diambil dengan tepat.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Pada umumnya laporan keuangan menyediakan informasi dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari tansaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan Baridwan, 2004.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 2007:7 No.1 Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan yang disajikan harus memiliki informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam mengambil keputusan mengenai
berbagai kebijakan perusahaan. Informasi yang diberikan harus dipahami oleh
Universitas Sumatera Utara
9
orang-orang yang memiliki pengetahuan mengenai aktivitas usaha dan ekonomi serta memiliki keinginan untuk mempelajari informasi tersebut.
2.1.2. Pemakai laporan keuangan
Adapun laporan keuangan tersebut digunakan oleh 2 kelompok yang berkepentingan dalam satu perusahaan menurut Stice dan Skousen
2004 : 1.
Pemakai internal Yaitu pengambil keputusan yang secara langsung berpengaruh terhadap
kegiatan internal perusahaan. Pemakai internal membutuhkan informasi untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian operasi
perusahaan dan pengelolaan berbagai sumber daya perusahaan. Yang termasuk dalam pemakai internal adalah pemilik perusahaan, pimpinan
perusahaan, serta karyawan perusahaan. 2.
Pemakai eksternal Yaitu pengambil keputusan yang berkaitan dengan hubungan mereka
dengan perusahaan. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini adalah pemerintah, kreditur, bank dan lain-lain.
2.1.3. Manfaat Laporan Keuangan
Berdasarkan Statement of Financial Accounting Concept SFAC No. 8 dinyatakan manfaat laporan keuangan, yaitu bahwa pelaporan keuangan harus
menyajikan informasi yang :
Universitas Sumatera Utara
10
1. Dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam membuat keputusan tentang perusahaan berdasarkan informasi dalam
laporan keuangan. 2. Berisi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Serta efek dari transaksi
dan peristiwa lain dan kondisi tentang perubahan sumber daya perubahan. 3. Berisi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor
sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu memprediksi prospek perusahaan ke depan.
2.1.4. Komponen Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 2007 No. 1 laporan keuangan financial statements yang sering disajikan :
1. Neraca Sering disebut sebagai laporan aktiva dan kewajiban atau laporan posisi
keuangan. Neraca disiapkan per tanggal tertentu. Neraca melaporkan aktiva yang dimiliki perusahaan per tanggal tersebut serta klaim dari
kreditor dan pemilik atas aktiva tersebut. 2. Laporan laba rugi
Sering disebut sebagai laporan operasional. Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu
berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan matching concept. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap
Universitas Sumatera Utara
11
beban-beban yang terjadi. Laporan laba rugi disiapkan untuk suatu periode, misalnya satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan.
3. Laporan ekuitas pemilik Sering disebut sebagai laporan ekuitas pemegang saham. Laporan ekuitas
pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena
laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum
mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca.
4. Laporan arus kas Laporan arus kas melaporkan jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan
oleh perusahaan melalui tiga jenis aktivitas : operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang paling
objektif karena tidak menggunakan berbagai estimasi dan penilaian akuntansi yang dibutuhkan untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi.
5. Catatan atas laporan keuangan Karena tujuan dari laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan
GAAP adalah agar pemakai eksternal dapat membuat keputusan ekonomis yang lebih baik mengenai perusahaan, berbagai pengungkapan
diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek dari empat laporan keuangan utama. Pengungkapan ini termasuk rincian yang tidak terdapat dalam
laporan-laporan tersebut, dan penjelasan metode-metode yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
12
untuk transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian. Catatan atas laporan keuangan perlu dibaca dengan teliti untuk memahami ke empat laporan
keuangan tersebut.
2.1.5 Karakteristik Laporan Keuangan
Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Stice dan Skousen 2004 adalah sebagai berikut :
a. Manfaat lebih besar daripada biaya
Kesulitan untuk mengetahui efektivitas biaya dari pelaporan keuangan adalah bahwa manfaat dan biaya, terutama manfaat, tidak selalu dapat
diukur dengan mudah. Selain biaya yang ditimbulkan oleh pihak-pihak yang dapat diidentifikasikan dan jelas, perusahaan wajib untuk
menyiapkan laporan keuangan, sedangkan manfaatnya tersebar ke seluruh perekonomian.
b. Relevansi
Aspek dari informasi yang relevan adalah : - Nilai umpan balik
- Nilai prediksi - Tepat waktu
Informasi yang relevan secara normal harus menyediakan baik nilai umpan balik feedback value maupun nilai prediksi predictive value
pada saat yang sama. Umpan balik dari kejadian masa lalu membantu dalam mengkonfirmasi atau memperbaiki perkiraan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
13
Informasi seperti ini dapat digunakan untuk memperkirakan hasil di masa yang akan datang. Sementara tepat waktu timeliness adalah
aspek yang penting agar informasi dapat “membuat suatu perbedaan” karena apabila informasi baru bisa didapat setelah keputusan diambil,
tidak akan banyak berguna. c.
Keandalan Informasi dikatakan dapat diandalkan apabila secara relatif bebas dari
kesalahan dan menyajikan hal yang seharusnya. Keandalan reliability tidak berarti ketepatan yang absolut. Informasi yang berdasarkan
penilaian dan yang menggunakan estimasi dan perkiraan tidak mungkin akurat secara total, tetapi harus dapat diandalkan. Tujuannya adalah
memberikan jenis informasi yang dapat memberikan kepercayaan bagi para pemakainya.
d. Dapat dibandingkan
Dapat dibandingkan comparability adalah bahwa informasi menjadi lebih berguna ketika dapat dikaitkan dengan suatu tolak ukur atau
standar. Perbandingan dapat dilakukan dengan data dari perusahaan lain atau informasi yang sejenis dengan perusahaan yang sama, tetapi pada
periode yang berbeda. e.
Materialitas Materialitas materiality berkaitan dengan sesuatu yang spesifik seperti
cukup besarnya atau tidak suatu unsur yang memengaruhi keputusan dari pemakai laporan keuangan. Petunjuk kuantitatif yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
14
dengan materialitas sangatlah kurang, sehingga akuntan harus melakukan penilaiannya dalam menentukan apakah suatu unsur
dinyatakan material atau tidak.
2.2 Laba Bersih
Laba merupakan salah satu komponen dalam laporan laba rugi. Laba merupakan selisih antara pendapatan atas biaya-biaya dalam jangka waktu
tertentu. Laba bersih dapat dilihat sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik atau tidak. Pengukuran laba ini penting
sebagai dasar pertimbangan akan keputusan bisnis. Dalam menentukan keputusan investasi, calon investor dinilai penting untuk mengukur perusahaan dari segi
kemampuannya untuk menghasilkan laba bersih sehingga investor dapat lebih memiliki keyakinan dalam melakukan kegiatan investasi. Untuk itu perusahaan
harus mampu untuk memaksimalkan laba sebagai informasi penting yang menunjukkan prestasi perusahaan serta sebagai informasi yang berguna sebagai
dasar dalam melakukan kebijakan investasi. Belkaoui 1993 menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima
karakteristik sebagai berikut : 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dlakukan oleh sebuah
perusahaan terutama pendapatan yang timbul dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai penjualan itu.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulate periode dan berhubungan dengan prestasi keuangan perusahaan itu selama periode waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
15
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
4. Laba akuntansi membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya historis bagi perusahaan, yang melahirkan kepatuhan yang ketat pada prinsip biaya.
5. Laba akuntansi mensyaratkan agar pendapatan yang direalisasikan pada periode itu dikaitkan pada biaya relevan yang tepat atau sepadan.
2.3 Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi