Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Uji Normalitas Uji Autokorelasi

27 Dari seleksi yang telah dilakukan berdasarkan kriteria diatas, maka didapat 9 perusahaan yang memenuhi kriteria seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Sampel Perusahaan No Kode Nama perusahaan 1 ASII Astra International Tbk 2 AUTO Astra Auto Part Tbk 3 BRAM Indo Kordsa Tbk 4 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 5 INDS Indospring Tbk 6 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 7 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 8 NIPS Nipress Tbk 9 SMSM Selamat Sempurna Tbk

3.3 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya Erlina 2008:36. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari situs www.idx.co.id pada bulan September 2012. Data yang diambil adalah data laporan keuangan pada tahun 2009 sampai 2011. Data yang diambil meliputi data dari laporan laba rugi dan laporan arus kas. Universitas Sumatera Utara 28

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi dokumentasi. Dimana studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dilakukan dalam mengumpulkan jurnal serta buku yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Setelah itu dilakukanlah studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara mencari data langsung dari catatan-catatan atau laporan keuangan yang ada pada Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil ini terdiri dari laporan laba rugi dan laporan arus kas dari perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2009-2011.

3.5 Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.

3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik dalam cara yang positif atau negatif. Variabel independen dan variabel dependen bersama-sama digunakan, dan setiap kenaikan yang terjadi pada variabel independen, mempengaruhi peningkatan atau penurunan variabel dependen juga Sekaran 2000. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu laba bersih dan arus kas operasi. Universitas Sumatera Utara 29 a. Laba Bersih X1 Laba bersih merupakan angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan maupun non operasi perusahaan. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2009-2011. b. Arus Kas Operasi X2 Di dalam laporan arus kas, perusahaan melaporkan arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas operasi merupakan selisish antara penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa dan pembayaran kas pada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan dan membayar beban. Arus kas aktivitas operasi ini merupakan penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel utama untuk diteliti. Tujuan peneliti adalah untuk memahami dan menggambarkan variabel dependen, Universitas Sumatera Utara 30 atau untuk menjelaskan variabilitas, atau memprediksi hal itu. Dengan kata lain, variabel dependen merupakan faktor utama yang akan diteliti Sekaran 2000. Variabel dependen yang akan diteliti pada penelitian ini adalah arus kas operasi masa depan. Variabel dependen ini dilambangkan dengan Y. Arus kas operasi masa depan dilihat melalui total jumlah penerimaan arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi selama satu periode di masa yang akan datang.

3.6 Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, maka dilakukanlah analisis dari data tersebut. Data tersebut diolah dan diinterpretasikan untuk memperoleh hasil yang yang lebih rinci dalam menjawab permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki Universitas Sumatera Utara 31 distribusi normal Erlina 2008: 102. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Untuk meningkatkan hasil uji normalitas data, maka peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari uji ini dapat dilihat : 1. Nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas 0,05 maka distribusi data tidak normal 2. Nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas 0,05 maka distribusi data normal

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Uji autokorelasi ini menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 ataupun sebelumya. Autokorelasi ini muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan dilakukannya uji statistik Run Test. Suatu persamaan regresi dinyatakan terbebas autokorelasi jika hasil uji statistik run test-nya tidak signifikan atau di atas 0,05. Universitas Sumatera Utara 32 Pengambilan keputusan pada uji run test didasarkan pada acak tidaknya data. Apabila data bersifat acak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data tidak terkena autokorelasi. Acak tidaknya data mempunyai batasan sebagai berikut: 1. Apabila nilai probabilitas ≥ α = 0,05 maka observasi terjadi secara acak. 2. Apabila nilai probabilitas ≤ α = 0,05 maka observasi terjadi secara tidak acak. Selain itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada ditemukan autokorelsi positif 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada ditemukan autokorelasi 3. Angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negatif

c. Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Kemampuan Laba dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 39 101

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

1 4 19

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

0 3 19

KEMAMPUAN PREDIKTIF LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 7

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN tudi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 0 8

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 1 95

KEMAMPUAN LABA, ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN.

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN FOOD BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 19