Pengawasan Intern SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA

dibelanjakan secara teratur serta pos-pos seperti cek pribadi, cek perjalanan, cek kasir, wesel bank, dan pos wesel. Rekening tabungan biasanya juga diklasifikasikan sebagai kas. Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah : “Kas adalah segala sesuatu, baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”Soemarso, 2004 : 320 Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia bahwa : “Kas terdiri dari saldo kas cash on hand dan rekening giro setara kas cash equivalent adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan- perubahan yang signifikan.”IAI, 2007 : 22 Pengertian kas yang lain adalah : “Kas adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan dan rekening giro simpanan-simpanan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlah dan investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas.” Munawir, 2002 : 42 Adapun fungsi kas adalah sebagai berikut : 1. Membiayai kegiatan operasional perusahaan. 2. Sebagai alat tukar pembayaran, 3. Sebagai Investasi baru dalam aktiva tetap. 4. Alat yang diterima sebagai net bank sebagai nilai nominal

B. Pengawasan Intern

Universitas Sumatera Utara Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas. Sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Pada awalnya pengawasan intern dipandang sebagai permasalahan pengecekan internal atau internal check yang hanya menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya dan jika ditemui maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan. “Pengawasan intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan yang dipatuhi sebagaimana mestinya.” Warren, Reeve Fess, 2005 : 289 Pengertian pengawasan intern yang lain adalah : “Pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personil lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan.” Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 1998 : 171 Adapun tujuan sebagai berikut ini : a. Keandalan pelaporan keuangan. b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi. Menurut Mulyadi 2001 :163 sistem pengawasan adalah : Universitas Sumatera Utara “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dari sisi lain pengertian pengawasan intern Internal Control dapat dipandang dalam dua arti, yaitu : 1. Dalam arti sempit Pengawasan intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendasar cross footing maupun penjumlahan menurun down footing. 2. Dalam arti luas Pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan. Berikut ini akan diberikan sistem pengawasan intern : “Sistem pengawasan intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai.” Abubakar, Erwin. 2001 : 83 Dari tahun ke tahun dirasakan kegunaan dari sistem pengawasan intern semakin penting. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah berkembang semakin besar dan kegiatannya semakin kompleks sehingga manajemen harus tergantung pada laporan dan Universitas Sumatera Utara analisa yang beraneka ragam untuk mengawasi kegiatan perusahaan. Dengan adanya sistem pengawasan intern yang baik maka dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun kecurangan yang disebabkan oleh kecurangan manusia. Menurut Hall 2001 : 5 pengertian sistem adalah sebagai berikut : “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen- komponen yang saling berkaitan Interrelated atau subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama Common Purpose.” Suatu sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem terdiri dari elemen atau bagian-bagian yang membentuk sistem tersebut, yang memberikan jawaban atas pertanyaan mengenai sistem tersebut. Alat menjelaskan cara bekerjanya tiap elemen untuk mencapai tujuan tersebut adalah proses. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengawasan yang memuaskan adalah jika orang-orang yang ada dalam perusahaan tidak dapat melakukan secara bebas, baik kesalahan sistem, kesalahan akuntansi atau penggelapan dana dan meneruskan tindakan tanpa diketahui dalam waktu yang cukup lama. Suatu perusahaan dagang bisa mengalami kerugian dalam bentuk uang tunai dan barang dagang yang sangat besar jika tidak dilakukan langkah pencegahan. Jalan yang terbaik untuk Universitas Sumatera Utara melakukannya adalah dengan menerapkan sistem pengawasan yang baik didalam perusahaan. Pengertian pengawasan intern kas juga dapat diuraikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan intern merupakan pengawasan akuntansi yang meliputi rencana, prosedur dan pencatatannya yang berfungsi untuk : a. Menjaga kekayaan organisasi. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. c. Mendorong efisiensi. d. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Jadi, fungsi pengawasan intern kas adalah untuk menjaga agar rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan, efektif, dan ekonomis. Adapun tujuan sistem pengawasan intern sebagai suatu kegiatan jasa nilai kegunaan data akuntansi diukur dengan kemampuannya untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas manajemen. Banyaknya informasi diperlukan oleh manajemen tidak sama untuk setiap perusahaan dan tergantung pada sifat dan jenis usaha perusahaan. Penyusunan sistem akuntansi untuk setiap perusahaan dipengaruhi oleh jenis dan besarnya perusahaan. Pada perusahaan yang relatif besar luasnya kegiatan perusaahan akan menimbulkan keanekaragaman transaksi yang penyelesaiannya semakin rumit. Sehingga memerlukan pengawasan yang baik agar tercapai Universitas Sumatera Utara maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dari awal. Setiap tingkatan kepemimpinan merupakan bentang kekuasaan dan tanggung jawab. Demikian aspek komoditas dalam rangka mengkomunikasikan berbagai kegiatan masing-masing ditugaskan kepada dan menjadi tanggung jawab bagian atau sub bagian terutama dalam organisasi menjadi sangat penting. Tujuan pengawasan intern menurut Mulyadi 2001 : 178 sebagai berikut :

a. Menjaga kekayaan perusahaan

1. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. 2. Pertanggung jawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

1. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. 2. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi.

c. Mendorong Efisiensi

Memungkinkan bagi perusahaan untuk mempunyai pengawasan yang komponen dan dapat dipercaya dengan alur wewenang yang jelas, prosedur otorisasi, pelaksanaan dan pencatatan transaksi yang pantas, dokumen, catat, dan laporan yang memadai, pengawasan fisik atau aktiva dan dicatat dan sampai tingkat tertentu pengecekan atas pelaksanaan.

a. Mendorong Dipatuhinya Kebijakan Manajemen Penilaian

Efektivitas rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara priodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan keadaan. Dengan adanya pengawasan diharapkan segala aktifitas perusahaan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, serta penyimpangan dan penyelewengan dapat dihindari.

C. Unsur-Unsur Pengawasan Intern