Unsur-Unsur Pengawasan Intern SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA

maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dari awal. Setiap tingkatan kepemimpinan merupakan bentang kekuasaan dan tanggung jawab. Demikian aspek komoditas dalam rangka mengkomunikasikan berbagai kegiatan masing-masing ditugaskan kepada dan menjadi tanggung jawab bagian atau sub bagian terutama dalam organisasi menjadi sangat penting. Tujuan pengawasan intern menurut Mulyadi 2001 : 178 sebagai berikut :

a. Menjaga kekayaan perusahaan

1. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. 2. Pertanggung jawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

1. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. 2. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi.

c. Mendorong Efisiensi

Memungkinkan bagi perusahaan untuk mempunyai pengawasan yang komponen dan dapat dipercaya dengan alur wewenang yang jelas, prosedur otorisasi, pelaksanaan dan pencatatan transaksi yang pantas, dokumen, catat, dan laporan yang memadai, pengawasan fisik atau aktiva dan dicatat dan sampai tingkat tertentu pengecekan atas pelaksanaan.

a. Mendorong Dipatuhinya Kebijakan Manajemen Penilaian

Efektivitas rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara priodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan keadaan. Dengan adanya pengawasan diharapkan segala aktifitas perusahaan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, serta penyimpangan dan penyelewengan dapat dihindari.

C. Unsur-Unsur Pengawasan Intern

Universitas Sumatera Utara Terdapat unsur-unsur pengawasan intern yang harus ada dalam sebuah organisasi manajemen. Dalam konsep dan pengertian pengawasan intern yang baru atau menurut Guy 2002, Terdapat lima unsur pengawasan intern. Kelima unsur pengawasan intern tersebut yaitu : 1. Lingkungan Pengawasan control Environment. 2. Penilaian Resiko Risk Assessment. 3. Informasi dan Komunikasi Information and Communication. 4. Aktivitas Pengawasan Control Activities. 5. Pemantauan Monitoring. Kelima unsur-unsur pengawasan internal diatas dapat diterapkan dengan tingkat formalitas dan spesifikasi implementasi yang berbeda berdasarkan pertimbangan logis dan dan praktis, tergantung jenis dan ukuran perusahaan. Suatu satuan usaha yang relatif lebih kecil, dapat memperlunak kelemahan melalui pengembangan budaya yan memberikan penekanan atau integritas, nilai etika dan kompetensi lingkungan pengawasan Control Environment terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap manajemen puncak dan pemilik perusahaan terhadap pengawasan intern. Perusahaan lingkungan pengawasan merupakan kombinasi pengaruhdari berbagai faktor yang membentuk, memperkuat atau memperlemah efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu didalam perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pengawasan yaitu : 1. Integritas dan nilai-nilai etis. 2. Komitmen terhadap kompetensi. 3. Partisipasi dewan direksi dan komite audit. 4. Gaya operasi dan filosofi manajemen. Universitas Sumatera Utara 5. Struktur organisasi. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kebijakan dan praktik sumber daya manusia dan aplikasinya, Pengendalian organisasi dan operasional yang efektif tergantung pada sikap pimpinan perusahaan. Jika pimpinan merasa bahwa pengawasan intern bukan dan tidak mendapat perhatian yang berarti, maka pengawasan intern tersebut tidak akan tercapai. Penilaian resiko Risk Assessment adalah identifikasi, analisis dan manajemen resiko entitas harus memperhatikan keadaan serta kejadian internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam mencatat, memproses dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan sersi manajemen dalam laporan keuangan, contoh-contoh resiko seperti itu adalah sistem informasi yang baru diperbaiki, teknologi baru dan operasi luar negri yang baru. Informasi dan komunikasi Information and communication adalah sistem informasi pelaporan keuangan yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, mencatat dan melaporkan transaksi entitas kejadian dan kondisi serta untuk mempertahankan akuntabilitas atas aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Aktivitas pengawasan Control Activities merupakan kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk mencapai tujuan perusahaan selain dari sistem akuntansi dan unsur-unsur lingkungan pengawasan. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya aktivitas pengawasan adalah prosedur otorisasi yang seharusnya dan jelas pembagian tugas yang jelas, perancangan dan penggunaan dokumen yang seharusnya, pengamanan yang cukup atas akses penggunaan aktiva dan catatannya, pengecekan pekerjaan secara independen atas jumlah yang dicatat. Berdasarkan uraian diatas, jelas terlihat bahwa pengawasan intern mengalami suatu hal yang penting bagi manajemen peusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya pengawasan intern, maka tujuan perusahaan dapat dilaksanakan dengan cepat. Hal-hal yang dapat menghambat laju perkembangan perusahaan dapat dideteksi penyebabnya dengan segera, hal ini disebabkan karena tujuan dari pengawasan intern adalah menciptakan keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku, dan menjaga kekayaan perusahaan. Pemantauan Monitoring merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk membantu menjamin bahwa arahan manajemen telah dijalankan dengan tepat dan benar. Ada banyak pemantauan potensial yang bias digunakan oleh perusahaan. Salah satunya adalah pemantauan akuntansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal bahwa tujuan aktivitas pengawasan telah dipenuhi sebagaimana mestinya. Suatu prosedur dirancang untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan yang rutin terjadi. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan diperlukan suatu sistem yang dapat menangani kegiatan yang terjadi, salah satunya adalah penanganan dalam akuntansi. Sistem akuntansi yang efektif dan efisiensi harus mempertimbangkan pembuatan metode dan catatan transaksi yang akan mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang sah, menggambarkan transaksi yang tepat waktu dan terperinci, mengukur nilai transaksi yang tepat waktu dan terperinci, menentukan periode terjadinya transaksi pada periode tertentu, menyajikan secara akurat dalam laporan keuangan. Untuk mencapai tujuan pengawasan intern, sistem akuntansi harus berfungsi secara efektif sampai kepada pelaporan dan penggunaan sumber daya yang ada. Pada konsep pengawasan intern didasarkan atas 2 premis utama, yaitu tanggung jawab manajemen dan jaminan yang memadai. Hal ini dilaksanakan melalui kewajiban dalam pemeliharaan catatan-catatan yang memadai untuk menjaga harta dan menganalisa pembebasan tanggung jawab. Oleh sebab, itu setiap individu dalam menajemen perusahaan harus diberi tanggung jawab untuk tugas dan fungsi tertentu. Alasan diberikan tanggung jawab adalah karena: 1. Tanggung jawab harus ditetapkan secara jelas untuk menggambarkan lingkungan masalah dan mengarahkan perhatian kepada hal tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila karyawan telah memahami secara jelas ruang lingkup tanggung jawabnya, maka mereka akan terdorong bekerja lebih keras untuk pengendalian tanggung jawab tersebut. Untuk dapat mengawasi penerimaan kas perlu adanya pemisahan fungsi pencatat dan pengelola kas. Adapun tujuan dari pengawasan intern atas penerimaan kas adalah : a. Untuk menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar diterima dan dicatat. b. Untuk menciptakan kegunaan sebesar-besarnya dari jumlah uang yang diterima yang dimiliki oleh perusahaan. c. Untuk membuktikan kewajaran, keberadaan kas yang tercantum dalam neraca. Dalam pengawasan intern penerimaan kas, perusahaan ini telah melakukan pemisahan fungsi pencatat dan pengelola kas serta membuat laporan penerimaan kas setiap harinya yang dilakukan oleh Seksi Anggaran dan Keuangan dan Seksi Akuntansi. Untuk pengawasan kas harus disesuaikan dengan keadaan khusus dari suatu perusahaan. Pada umumnya sistem pengawasan intern menolak praktek pencatatan kas dan penanganan uang kas berada dalam satu tangan. Kemungkinan besar penyalahgunaan kas dapat dikurangi apabila dua atau lebih pegawai bekerja sama dengan untuk melawan maksud-maksud penggelapan uang kas. Universitas Sumatera Utara Dengan diadakannya pemeriksaan intern kas dalam jangka waktu yang tidak beraturan, dapat mendorong setiap pegawai melakukan pekerjaannya dengan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara analisa, penilaian rekomendasi, dan komentar-komentar dengan terhadap kinerja karyawan dan kegiatan operasi perusahaan.

D. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas