2. Penyusutan Aset Tetap
Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 : 17.1, definisi penyusutan
adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield 2001 : 550:
“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those
periods expected to benefit from the use of the asset”. Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara
rasional kepada periode-periode dimana aset tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga
perolehanpokok aset tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa residual value, dan metode penyusutan yang digunakan.
Menurut Warren, Reeve, dan Fess 2005 : 507 penyusutan merupakan alokasi dari penurunan nilai dari suatu aset tetap akibat berlalunya waktu
digunakan dalam operasi perusahaan. Ada beberapa faktor yang perlu untuk menentukan besarnya beban
penyusutan setiap periode akuntansi antara lain adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Harga perolehan aset, yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang
timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aset dan menempatkannya agar dapat dipergunakan.
b. Nilai residu adalah suatu jumlah yang diharapkan dapat diwujudkan atau
diterima pada saat aset itu dihentikan pemakaiannya dengan cara menjual atau cara lain. Nilai residu ini harus disesuaikan dengan nilai yang lebih
rendah untuk menggambarkan biaya-biaya yang diperkirakan ada pada masa penghentian pemakainnya.
c. Umur ekonomis yaitu berapa lama aset dapat digunakan dalam kegiatan
produksi. d.
Pola pemakaian adalah pola penggunaan aset didalam kegiatan normal operasi perusahaan harus diperhatikan untuk menetapkan penyusutannya,
aset tetap harus sesuai dengan sifat dan pola realisasi penghasilan yang dapat diharapkan dari penggunaan aset yang bersangkutan.
Beban penyusutan biasanya dicatat pada akhir tahun pembukuan atau pada saat terjadi transaksi tertentu menyangkut aset tetap. Dalam praktek, banyak
perusahaan menggunakan pedoman bahwa semua aset yang ditempatkan atau dikeluarkan dari pemakaian selama pertengahan pertama dari suatu bulan
diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan bersangkutan. Perusahaan menghitung penyusutan atas aset ini untuk sebulan
penuh. Begitu juga semua akuisisi atau penjualan aset tetap selama pertengahan kedua dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada
Universitas Sumatera Utara
hari pertama bulan berikutnya. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak ada dilakukan penyusutan seperti yang dikemukakan teori-teori
sebelumnya. Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan beban penyusutan periodik, antara lain: b.
Metode berdasarkan faktor waktu 1
Penyusutan garis lurus straight line method, 2
Penyusutan pembebanan menurundipercepat reducing charge method. a
Metode jumlah angka tahun sum of years digit method, b
Metode saldo menurun decilining balance method, c
Metode saldo menurun ganda double decilining balance method. c.
Metode berdasarkan faktor penggunaan berdasarkan kegiatan pembebanan variabel
1 Metode jam pemakaianunit jam jasa service hours method,
2 Metode output produksi jumlah unit produk productive output method.
d. Metode depresiasi khusus
1 Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan
kelompok group and composite method, 2
Metode anuitas annuity method, 3
Metode penggantian dan penempatan replacement and location method, 4
Sistem persediaan inventory system.
Universitas Sumatera Utara
Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efisien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai
dengan manfaat keekonomian dari aset tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung
sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aset tetap
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.
Namun penyusutan aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tetap mengunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Baranng Milik Negara SIMAK-BMN karna aplikasi ini secara otomatis dapat menyusutkan semua data aset tetap yang dimiliki oleh Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
D. Penggantian Aset Tetap