Sedangkan Aset tetap menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan 2004 : 16.2 “Aset tetap adalah aktiva berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun” Dari definisi aset tetap di atas
dinyatakan bahwa aset tetap tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aset tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan aset tetap bersifat non moneter
dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.
Sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI diatas tentang aset tetap, maka definisi aset tetap menurut
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan
.
B. Penggolongan Aset Tetap
Aset tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain : 1.
Sudut Substansi Aset tetap menurut sudut substansi dapat dibagi :
a. Tangible assets aset tetap berwujud seperti : lahan, mesin, gedung dan
peralatan. b.
Intangible assets aset tetap tidak berwujud seperti : HGU, HGB, Goodwill, Paten, Copyright, Hak cipta, Franchise dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Sudut disusutkan atau tidak disusutkan.
Aset tetap menurut sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi : a.
Depreciated plant assets yaitu aset tetap yang disusutkan, seperti : building, equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain-lain.
b. Undepreciated plant assets yaitu aset tetap yang tidak disusutkan, separti
tanah land.
Menurut Warren, Reeve dan Fees 2006; 506 “aset tetap dapat
digolongkan sebagai berikut: tanah, bangunan, pengembangan tanah, mesin dan
peralatan, kendaraan”.
Menurut Mulyadi 2001 : 180 penggolongan aset tetap terbagi ke dalam beberapa bagian yaitu :
1. Lahan, yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan
maupun yang masih kosong. 2.
Gedung, yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun air.
3. Mesin, termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang
bersangkutan. 4.
Kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain.
5. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan
isi dari suatu bangunan.
Universitas Sumatera Utara
6. Inventaris peralatan, peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar
yang digunakan dalam perusahaan, seperti : inventaris kantor, inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain.
7. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan
sarana seperti : jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain. Sedangkan menurut Meigs, William, Haka dan Better 2001; 338 aset
tetap dapat dibagi atas 3 kelompok besar yaitu: 1.
Aset berwujud yang dapat dibagi menjadi : a.
Aset yang disusutkan, seperti gedung, mesin-mesin, dan peralatan kantor.
b. Aset yang tidak dapat disusutkan, seperti tanah.
2. Aset tidak terwujud, seperti paten, hak cipta, merk dagang, goodwill, dan
lain-lain. 3.
Sumber daya alam, yaitu aset tetap yang depresi, misalnya tanah-tanah pertambangan.
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Aset tetap tidak dikelompokkan secara khusus, tetapi semua aset tetap dicatat dan dipergunakan
sebagai mana mestinya karena Fakultas Ekonomi bukan perusahaan tetapi lembaga pendidikan di bawah Universitas Sumatera Utara. Semua aset tetap yang
dimiliki Fakultas Ekonomi USU merupakan harta kekayaan milik Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
C. Cara Perolehan Aset Tetap Dan Metode Penyusutan Aset Tetap 1. Cara Perolehan Aset Tetap