Kaki Lereng foot of slope Kontinen

dengan pasal 76 ayat 2 sampai 6 UNCLOS 1982, batas terluar dari landas kontinen mengacu pada ketentuan berikut: 1. Didasarkan pada titik tetap terluar dimana ketebalan batu endapan sedimentary rock paling sedikit sebesar 1 dari jarak terdekat antara titik tersebut dengan kaki lereng kontinen Formula Gardiner 2. Jarak 60 mil laut dari kaki lereng kontinen Formula Hedberg 3. Batas terluar dari landas kontinen tidak boleh melebihi 350 mil laut dari garis pangkal dimana batas teritorial diukur dan tidak melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman 2500 m. Berdasarkan ketentuan tersebut terdapat tiga hal yang memiliki peranan penting dalam penetuan batas terluar kontinen lebih dari 200M yaitu garis pangkal, kaki lereng, dan garis kedalaman.

2.3 Kaki Lereng foot of slope Kontinen

Kaki lereng kontinen merupakan sebuah tempat perubahan atau tempat pertemuan antara material asli dan endapannya akumulasi material. Endapan akan dimulai dari tempat yang stabil dengan gradien yang kecil atau mendatar. Jika endapan berada pada tempat yang stabil, kaki tepian kontinen adalah permukaan lereng terjauh atau bagian terdalam atau kaki dekat basin di dasar laut Pratomo, 2007. Keberadaan kaki lereng dapat dilihat dari perubahan gradien lereng. Apabila perubahan besar, maka keberadaan kaki lereng ini sangat jelas. Namun apabila perubahan ini kecil maka lokasi yang tepat dari kaki lereng kontinen tidak jelas terlihat. Dicarikan dari dua arah, baik dari arah kontinen maupun sebaliknya kea rah samudera. Untuk lebih jelas terlihat pada gambar 3. Gambar 3. Pencarian Dasar Lereng Kontinen Pratomo, 2007. Penampakan fisik dari kaki lereng kontinen mempunyai karakteristik sebagai berikut Djajaatmadja, 2006: 1 Garis lipatan joint line antara dua lereng atau permukaan yang berbeda. 2 Garis penghubung antara dua struktur kerak yang berbeda. 3 Permukaan atas yang mewakili struktur asli dari kerak tepian kontinen. 4 Permukaan bawah yang mewakili struktur endapan dari kerak tepian kontinen yang sesuai. 5 Permukaan teratas memiliki gradien yang lebih besar dari permukaan yang lebih rendah 6 Permukaan endapan permukaan bawah terletak di dekat basin pada dasar laut. 7 Jika terdapat lebih banyak lipatan, maka lipatan yang terdalam memiliki kemungkinan terbesar sebagai kaki lereng kontinen yang dimaksud. 8 Perubahan gradien dari lereng-lereng dapat bervariasi. Karakteristik ini terlihat pada Gambar 4 dibawah ini. Gambar 4. Kaki Lereng foot of slope Sebastian, 2008. Dalam menentukan kaki lereng, CLCS Commission on the Limits of the Continental Shelf memiliki aturan yang sesuai dengan UNCLOS pada pasal 76 ayat 4 untuk penentuan lereng kontinen pada penetapan landas kontinen lebih dari 200 mil. Aturan umum itu yaitu menghitung perubahan gradient maksimum pada dasar lereng kontinen. Sedangkan apabila ada bukti yang bertentangan dengan hal tersebut, maka kaki lereng kontinen ditentukan tidak sesuai aturan umum. Dalam hal ini, maka bukti geologi dan geofisik diperlukan untuk memastikan letak kaki lereng. Terdapat dua tahapan untuk menentukan keberadaan kaki lereng kontinen yaitu Pratomo, 2007: a. Identifikasi wilayah dasar lereng kontinen. b. Penentuan lokasi titik perubahan gardien maksimum pada wilayah di dasar lereng kontinen. Identifikasi terhadap wilayah dasar lereng kontinen dapat dilakukan dengan melihat pada: a. Bukti morfologi. b. Bukti morfologi didukung oleh bukti geologi dan geofisia. c. Bukti geologi dan geofisika. Tahapan untuk penentuan kaki lereng kontinen dapat dilahat pada Gambar 5. Pada gambar tersebut, titik perubahan gardien maksimum pada dasar lereng kontinen ditentukan berdasarkan data batimetri. Gambar 5. Visualisasi Tahapan Penentuan Kaki Lereng Pratomo, 2007. Data batimetri yang digunakan untuk penentuan kaki lereng kontinen terkait dengan submisi batas landas kontinen lebih dari 200M dapat terdiri dari satu atau kombinasi data berikut CLCS, 1999 : a. pengukuran dengan perum gema pancaran tunggal singlebeam echosounder b. pengukuran dengan perum gema multi pancaran multibeam echosounder c. pengukuran dengan side scan sonar hybridi d. pengukuran dengan side scan sonar inferometrik dan e. refleksi seismic yang diperoleh dari pengukuran batimetrik dimana data tersebut dapat diolah dengan berbagai pendekatan tergantung kebutuhan dan tujuan dari penelitian.

3. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Data diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANAL pada tanggal 15 Januari sampai 15 Februari tahun 2005 dengan menggunakan kapal HMS Scott melalui proyek north46 bagian barat Sumatera. Area survei ini berada pada koordinat 92 12’BB – 95 24’ BB dan 2 6’ LU sampai 3 48’LU. Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh data batimetri yang digunakan dalam penetuan kaki lereng Foot of Slope. Gambar 6. Peta Lokasi penelitian Garis survei dirancang pada rentang 1,8 mil laut sampai 7,5 mil laut bergantung pada kedalaman air. Awalnya garis dikerjakan di sepanjang batas lempeng yang ditetapkan dengan menggunakan data yang ada di daerah tersebut. Dalam rangka untuk mendapatkan sebuah blok data yang bisa dianalisa 13