Landas Kontinen berdasarkan UNCLOS 1958 Landas Kontinen berdasarkan UNCLOS 1982

2.2.1 Landas Kontinen berdasarkan UNCLOS 1958

Sebagaimana telah disebutkan di atas pengertian continental shelf dalam Konvensi Hukum Laut 1958 adalah pengertian dalam arti hukum landas kontinen yang berbeda dengan pengertian aslinya menurut Proklamasi Truman. Definisi dalam ketentuan Pasal 1 Konvensi tentang Landas Kontinen tersebut menentukan batas landas kontinen, yaitu : 1. Dasar laut dan tanah di bawahnya di luar laut teritorial sampai kedalaman 200 meter untuk tujuan eksplorasi dan eksploitasi sumber kekayaan alamnya. 2. Dasar laut dan tanah di bawahnya di luar batas kedalaman 200 meter sampai di mana kemampuan teknologi dapat mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber kekayaan alamnya kriteria technical exploitability. Ternyata dengan kemajuan teknologi di bidang kelautan yang sangat pesat, interprestasi ketentuan pasal 1 tersebut di atas hanya ditekankan pada ukuran technical exploitability, sehingga batas yang dicapai oleh teknik pengambilan kekayaan di laut. Karena itulah ketentuan landas kontinen dalam pasal 1 Konvensi Hukum Laut 1958 tersebut kriteria technical exploitability sudah tidak memuaskan lagi terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang dan tidak mempuyai kemampuan dan teknologi untuk memanfaatkannya. Ketentuan inilah yang merupakan salah satu diantara alasan-alasan untuk meninjau kembali Konvensi Hukum Laut 1958 agar mengenai landas kontinen diberikan batas terluar yang jelas Djajaatmadja, 2006.

2.2.2 Landas Kontinen berdasarkan UNCLOS 1982

Pasal 76 ayat 1 Konvensi Hukum Laut 1982 memberikan batasan Landas Kontinen sebagai berikut: Landas kontinen suatu negara pantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari daerah di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal darimana lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut. Jika dibandingkan dengan ketentuan Konvensi Hukum Laut 1958, perumusan yang terdapat dalam pasal 76 Konvensi Hukum Laut 1982 di atas memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dengan memberikan kepastian batas terluar landas kontinen. Demikian juga pengertian landas kontinen selain mencakup pengertian yuridis juga mencakup pengertian geologis yang merupakan penyempurnaan dari pengertian landas kontinen itu sendiri. Perumusan yang terdapat dalam Konvensi Hukum Laut 1982, selain merupakan penyempurnaan dari pengertian landas kontinen yang dapat dianggap sebagai perkembangan hukum laut masa kini, perumusan tersebut dapat menimbulkan ketidak pastian dalam menafsirkan pengertian continental shelf. Hal ini bisa dilihat dari alternatif-alternatif yang digunakan untuk menentukan batas terluar landas kontinen sampai pinggiran luar tepian kontinen atau melampaui batas itu, sesungguhnya cara pengukuran ini sudah jauh meninggalkan pengertian continental shelf dalam arti geologis semata-mata. Gambar 2 adalah gambaran tentang landas kontinen berdasarkan UNCLOS tahun 1982 yang memetakan bagian-bagian yang penting dalam penetuan landas kontinen. Gambar 2. Landas Kontinen Berdasarkan UNCLOS 1982 SP51 IHO, 2008 Penentuan batas landas kontinen suatu negara pantai mengacu pada garis pangkal dimana laut teritorialnya diukur. Menurut UNCLOS 1982, penetuan batas landas kontinen suatu negara pantai dapat dibagi menjadi tiga kondisi, yaitu: 1. Penentuan batas landas kontinen dengan negara yang pantainya berhadapan atau berdampingan. Penetuan batas landas kontinen dengan negara yang pantainya berhadapan atau berdampingan dapat terjadi apabila jarak antar negara pantai kurang dari 400M pasal 83 ayat 1 UNCLOS 1982. 2. Penetuan batas landas kontinen kurang dari 200M Berdasarkan pasal 76 ayat 1 UNCLOS 1982, apabila pinggiran luar tepian kontinen suatu negara pantai tidak mencapai 200M dari garis pangkal, maka batas luar dari landas kontinen negara tersebut adalah sejauh 200M. klaim selebar 200M ini berhimpit dengan batas zona ekonomi eksklusif atau dikenal dengan konsep co-extensive principle. 3. Penetuan batas landas kontinen lebih dari 200M Penetuan batas landas kontinen lebih dari 200M dapat dilakukan apabila pinggiran terluar tepian kontinen melebihi 200M dari garis pangkal. Sesuai dengan pasal 76 ayat 2 sampai 6 UNCLOS 1982, batas terluar dari landas kontinen mengacu pada ketentuan berikut: 1. Didasarkan pada titik tetap terluar dimana ketebalan batu endapan sedimentary rock paling sedikit sebesar 1 dari jarak terdekat antara titik tersebut dengan kaki lereng kontinen Formula Gardiner 2. Jarak 60 mil laut dari kaki lereng kontinen Formula Hedberg 3. Batas terluar dari landas kontinen tidak boleh melebihi 350 mil laut dari garis pangkal dimana batas teritorial diukur dan tidak melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman 2500 m. Berdasarkan ketentuan tersebut terdapat tiga hal yang memiliki peranan penting dalam penetuan batas terluar kontinen lebih dari 200M yaitu garis pangkal, kaki lereng, dan garis kedalaman.

2.3 Kaki Lereng foot of slope Kontinen