Metode Penentuan Kaki Lereng

3.3 Metode Penentuan Kaki Lereng

Proses penentuan keberadaan kaki lereng kontinen berdasarkan UNCLOS pada pasal 76 ayat 4 untuk penentuan lereng kontinen pada penetapan landas Gambar 7. Diagram Penentuan Foot of Slope FOS CLCS, 1999 Kontinen lebih dari 200 mil laut. Aturan umum untuk menghitung perubahan gradien maksimum pada dasar lereng kontinen dan menggunakan pendekatan model matematika. Pendekatan model matematika ini menggunakan data batimetri dengan asumsi bahwa tegak lurus dengan lereng kontinen Khafid, 2009. Data yang diperoleh sudah dalam bentuk spasial a,b,h. Data tersebut dikelompokan sesuai dengan wilayah pengambilannya yang meliputi Utara North Boundary, Barat Laut Northwest Boundary, dan Barat West Boundary. Hal dimaksudkan untuk mempermudah dalam menganalisis perubahan gradien secara maksimum. Semakin banyak dalam pengelompokan maka akan semakin banyak jumlah kaki lereng kontinen. Data batimetri kemudian ditampilkan secara dua dan tiga dimensi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui topografi dasar laut daerah tersebut. Topografi sangat berpengaruh terhadap penentuan kaki lereng kontinen. Data spasial yang diperoleh dari survei kemudian diproses dengan menggunakan Visual Basic for Application VBA. Perubahan gradien yang maksimum maka data tersebut terlebih dahulu diperhalus smoothing. Proses smoothing ini menggunakan aplikasi moving average dalam software surfer 9. Apabila ada data spasial χ,γ,h dimana χ; merupakan jarak 2 titik lintang, γ; adalah jarak 2 titik bujur dan h; merupakan kedalaman; maka untuk memperoleh turunan pertama atau gradien diperlukan perhitungan jarak dx antara kedua koordinat χ,γ terlihat pada Lampiran 1. Perhitungan jarak tersebut menggunakan rumus: .............................................................. 1 Pada garis khatulistiwa, satu derajat lintang memilki nilai konversi dalam meter sebesar 110.067 68,392 mil, sedangkan untuk bujur nilai konversi dalam meter sebesar 110.321 68,550 mil Anam, et al. 2010. Nilai jarak tersebut terlebih dahulu dikonversi menjadi satuan meter. Setelah mendapatkan nilai jarak kemudian nilai kedalaman diturunkan terhadap nilai jarak tersebut sehingga diperoleh nilai gradient Lampiran 2. Secara matematis perubahan gradien dapat dirumuskan CLCS, 1999: ................................................ 2 Dimana jika fungsi dari profil batimetri pada tepian kontinen adalah y = fx yang secara kontinyu dapat diturunkan dua kali. Sedangkan fungsi perubahan gradien adalah fungsi turunan keduanya Lampiran 3 .......................................................... 3 Foot of Slope FOS atau kaki lereng kontinen merupakan perubahan maksimum gradien. Perubahan maksimum gradien diperoleh dari turunan ketiganya Lampiran 4 ....................................................... 4 Hasil yang diperoleh dari pengolahan menggunakan Visual Basic for Application VBA terutama untuk turunan ketiga akan bernilai nol apabila tidak diperhatikan berapa nilai angka dibelakang koma. Hal ini diperlukan agar perubahan gradien yang maksimum Foot of Slope FOS dapat terlihat. Perubahan gradien maksimum yang diperoleh dari hasil turunan ketiga kemudian dipilih satu titik berdasarkan kelompok wilayah Boundary untuk menentukan kaki lereng kontinen. Kemudian untuk visulasasi menggunakan software matlab 8 Lampiran 5, surfer dan Arc Gis dimana hal digunakan untuk mempermudah dalam penentuan landas kontinen Indonesia.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN