Visualisasi Data Batimetri HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 11. Peta batimetri 3D di west boundary Visualiasasi data batimetri dibagi berdasarkan pengambilan data atau per boundary. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan topopgrafi bawah laut per boundary. Pada Gambar 9, 10, dan 11 terlihat bahwa perbedaan topografi bawah lautnya. Pada Gambar 9 dan 11 atau daerah utara dan barat, topografi bawah lautnya cenderung berbentuk lereng – lereng curam. Lereng – lereng ini seperti daerah yang berbentuk palung atau daerah cekungan muka busur fore arc basin. Hal ini sesuai dengan penenlitian yang dilakukan oleh Khafid tahun 2009. Topografi bawah laut yang berbentuk palung atau daerah cekungan akan berpengaruh terhadap penentuan kaki lereng kontinen. Hal ini dikarenakan kaki lereng kontinen sesuai UNCLOS 1982 pasal 76 ayat 4 merupakan perubahan gradien maksimum dari lereng. Sederhananya, semakin banyak lereng – lereng yang curam maka akan banyak pula perubahan gradien maksimumnya. Akan tetapi hal ini berpengaruh terhadap konsekuensi pemilihan atau fiksasi penentuan kaki lereng kontinen. Hal ini dikarenakan tidak semua perubahan gradien yang maksimum itu dapat dijustifikasi sebagai kaki lereng akan tetapi kaki lereng merupakan perubahan gradien yang maksimum dengan prinsip dapat menambah luas wilayah perairan yang dapat diklaim oleh suatu negara. Artinya dari sekian banyak perubahan gradien yang maksimum maka harus memilih mana koordinat yang terjauh yang dapat kita ajukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dibawah 350 mil laut. Sedangkan pada Gambar 10 atau pada daerah barat laut, terlihat bahwa topografi cenderung tidak banyak lereng – lereng yang curamnya. Akan tetapi belum tentu dikatakan tidak ada perubahan gradien yang maksimum. Karena pada gambar terlihat bahwa meskipun tidak banyak lereng – lereng curamnya akan tetapi ada perubahan gradien dari topografi bawah lautnya. 4.3 Penentuan Kaki Lereng Pada Data Batimetri 4.3.1 Analisis Maximum Change of Gradient Pada North Boundary Penentuan kaki lereng kontinen dalam penelitian ini menggunakan model matematika. Istilah slope lereng dalam matematika disebut juga sebagai gradien. Gradien dalam istilah matematika merupakan operasi vektor yang menghubungkan dengan fungsi skalar untuk menghasilkan vektor yang jaraknya merupakan perubahan maksimum gradien. Proses penentuan gradient dengan menggunakan model matematika yaitu dengan menurunkan fungsi kedalaman terhadap jarak. Fungsi jarak diperoleh dengan rumus segitiga bola persamaan 1. Pada Gambar 12 dan 13 terlihat hasil visualisasi dari perubahan gradien yang maksimum pada North Boundary hasil perhitungan dengan menggunakan model matematika. Gambar 12. Visualisasi maximum change of gradient in north boundary Gambar 13. Visualisasi 3D maximum change of gradient in north boundary Max change of gradien Posisi max change of gradien