operasional untuk perahu, alat tangkap, dan bahan bakar minyak BBM berasal dari nelayan sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 16 orang nelayan, sebanyak 14 diantaranya 87,5 menyatakan bahwa kegiatan penangkapan ikan hias
merupakan sumber mata pencaharian utama, dan sisanya sebagai mata pencaharian sampingan. Sumber mata pencaharian lain adalah pegawai kelurahan,
berkebun, dan berjualan warung.
4.2.2 Keragaan unit penangkapan
Alat tangkap utama yang digunakan oleh nelayan di Desa Beurawang untuk menangkap ikan hias laut adalah jaring penghalang berbahan dasar PA Poly
Amide multifilamen. Jaring yang digunakan memiliki berbagai jenis ukuran,
dengan tinggi berkisar 1 hingga 1,5 meter, panjang 2 hingga 2,5 meter, dan mesh size
1,75 inci. Pelampung yang digunakan berbahan dasar plastik yang dipasang dengan jarak antara lebih kurang 20 cm. Pemberat jaring menggunakan pemberat
berbahan timah dengan jarak antara pemasangan lebih kurang 5 cm. Komposisi daya apung dan daya penenggelaman dari pelampung dan pemberat diatur
sedemikian rupa sehingga jaring dapat tenggelam ke dasar perairan dan terentang sempurna secara vertikal Gambar 6.
Sebagai alat bantu penangkapan, nelayan ikan hias menggunakan sebuah serok scoop net untuk menangkap ikan. Bagian rangka serok terbuat dari besi
dengan diameter 3 mm 18 inci, dan bagian jaring terbuat dari jaring Mercedes knotless dengan ukuran mesh 1 cm. Serok memiliki diameter 20 cm, dan pada
bagian pegangan serok terbuat dari kayu Gambar 7. Jaring penghalang berfungsi untuk menjebak ikan yang akan ditangkap,
dengan cara dilingkarkan sedemikian rupa membentuk kira-kira setengah lingkaran. Setelah ikan terperangkap di dalam jaring penghalang, kemudian ikan
diambil dengan menggunakan serok Gambar 8. Alat bantu penangkapan lainnya yang digunakan adalah keranjang
tampungan, digunakan untuk menyimpan ikan sementara segera setelah ikan ditangkap. Keranjang tampungan yang digunakan oleh nelayan Desa Beurawang
merupakan modifikasi dari penutup nasi berbahan plastik yang dipasangi karet